Pamijahan adalah nama tempat wisata bagi peziarah yang berada di desa pamijahan kecamatan Bantarkalong kabupaten Tasikmalaya. Sejarah Pamijahan mengacu kepada dua situs yang menarik peziarah untuk mendatangi kawasan asri ini yaitu Goa Safarwadi dan Makam Waliyullah Syeh Abdul Muhyi, kehadiran orang orang ke pamijahan banyak terpusat di kedua area ini saat melakukan ziarah terutama dibulan bulan tertentu, sehingga apabila memasuki bulan tersebut wisata ziarah pamijahan sangatlah padat karena aktivitas para peziarah yang datang berkunjung dari berbagai wilayah tanah air. Bahasan tentang Gua Safarwadi dan Makam Waliyullah Syeh Abdul Muhyi akan dilanjut pada posting selanjutnya, Insya Allah Pamijahan terkenal keberadaannya sebagai kawasan yang masih terjaga dan sering dikunjungi orang-orang dari berbagai pelosok tanah air bahkan manca negara dan merupakan salah satu peninggalan bersejarah awal mula tersebarnya agama Islam diberbagai kawasan....
Guha Wulung ( Guha : Bahasa Sunda } terletak di Kampung Warung Legok Desa Cijulang Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat. Guha Wulung ini sampai sekarang masih merupakan suatu misteri yang belum terpecahkan, karena belum ada yang menelitinya secara ilmu pengetahuan, dikarenakan kurangnya informasi kepada khalayak umum terutama kepada mereka yang suka berpetualang ke goa-goa. Nama Guha Wulung erat sekali kaitannya dengan nama Cineam yang merupakan salah satu nama kecamatan yang ada di wilayah administratif Kabupaten Tasikmalaya yang letaknya sebelah timur berbatasan langsung dengan wilayah administratif Kabupaten Ciamis. Pada jaman dahulu ketika nama kabupaten masih bernama Kadaleman (Bahasa Sunda), Dalem (bupati) Sukapura (Tasikmalaya sekarang) suka sekali berburu uncal ( kijang dalam Bahasa Indonesia) yang waktu itu Dalem Sukapura bernama Raden Tumenggung Anggadipa yang bergelar Tumenggung Wiradadaha IV (Dalem Sawidak) , ingin sekali...
Tak semua warga Depok tahu asal-usul sebuah daerah di dekat Universitas Indonesia (UI) yang diberi nama Beji. Tak banyak yang tahu pula bahwa di Beji terdapat tujuh sumur keramat yang airnya berasal dari mata air yang dijadikan cagar budaya. Ternyata penamaan daerah Beji dan keberadaan tujuh sumur keramat diyakini oleh penduduk asli punya keterkaitan. Kisahnya berawal dari penyebaran agama Islam oleh seorang tokoh di Kota Depok. "Jadi ini (sumur) peninggalan auliya (wali Allah)," kata Ketua RT 001 RW 012 Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat, M Satiri kepada detikcom di Cagar Budaya Sumur Ke-1 Mbah Raden Ujud Beji, Depok, Rabu (18/1/2017). "Karena dulu Depok ini hutan dan di dataran bawahnya persawahan. Saat musim kemarau, sawah di sini kering sehingga seorang auliya bernama Mbah Raden Ujud Beji bersemadi minta sama Yang Kuasa untuk dikeluarkan air dari tanah, untuk mengairi sawah-sawah," sambung dia. Pantauan di Sumur Keramat Ke-1...
Salah satu jalan terpenting di Kota Depok adalah Jalan Margonda yang ramai dan kerap macet itu. Tempat-tempat kuliner, mal, dan tempat nongkrong tersedia di sepanjang ruas ini. Beberapa stasiun yakni Depok Baru, Universitas Indonesia, dan Pondok Cina, juga tak jauh dari Margonda. Jantung Kota Depok adalah Jalan Margonda. Tapi apa atau siapa sesungguhnya Margonda? Nama itu tak bisa dilacak tanpa menyebut pertempuran epik yang terjadi enam hari setelah Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Dalam pertempuran 16 November 1945 di Kalibata, Depok Margonda itulah Margonda tewas. Usia Margonda kala itu baru 27 tahun. Menurut cerita dari sesama kombatan yang ditulis Wenri Wanhar dalam Gedoran Depok: Revolusi Sosial Di Tepi Jakarta 1945-1955 (2012), Margonda tewas dalam sebuah penyerbuan serdadu-serdadu Belanda yang menjaga penampungan orang-orang Belanda Depok pada 16 November 1945. Ketika itu, Margonda hendak melempar granat, namun sebelum granat yang siap ledak it...
Ada legenda yang melekat dalam ingatan warga Kampung Karawa Getok, Desa Karang Jaya, Kacamatan Pasir Kuda, Kabupaten Cianjur soal air terjun atau Curug Citambur Cianjur, Jawa Barat. Konon, Prabu Tanjung Sanghyang Anginan (raja) yang kini dijadikan nama Desa Pasir Angin yang bersebelahan dengan Curug Citambur sering membersihkan diri, mandi dan bertapa di curug tersebut setiap Hari Jumat. Dengan gagahnya, Sanghyang datang ke curug tersebut dengan menggunakan seekor kuda dengkap dengan pengikutnya yang menabuh alat musik tambur atau dalam Bahasa Sunda dinamai dog-dog. "Begitulah kenapa kecamatan ini dinamai Kecamatan Cikuda karena Saghiyang dulu sering menaiki kuda sebagai alat transportasi pada masanya dan curug ini dinamai Curug Citambur karen dulu para pengikutnya menabuh alat musik tambur atau dog-dog," kata Pengelola Air Terjun Citambur Yuche (47), saat ditemui Detikcom di pintu masuk, Kamis (13/4/2017). Namun sebetulnya asal-usul nama Cirig...
Sejarah atau legenda Gunung Guntur ternyata menceritakan tentang sebuah kerajaan. Pada zaman dahulu kala, konon terdapat sebuah kerajaan yang berdiri di sekitar lembah kaki Gunung Kutu. Kerjaan tersebut adalah "Kokorobokan" yang di pimpin oleh seorang raja bernama Sunan Ranggalawe. Sunan Ranggalawe memiliki seorang kakak peremuan bernama Ratna Inten Dewata. Jika menurut peraturan kerjaan, Sunan Ranggalawe tidak bisa menjadi seorang raja. Yang lebih berhak menjadi sang raja seharusnya adalah kakaknya. Tapi karena Ratna Inten Dewata adalah seorang peremuan, maka Sunan Ranggalawe lah yang akhirnya diipilh menjadi seorang raja untuk menduduki tahta dan mewarisi dari raja terdahulu. Pada suatu ketika kemarau panjang melanda kerajaan Kokorobokan. Dimana-mana terjadi kekeringan yang membuat rakyat Kokorobokan sangat menderita. Sebagai seorang raja Sunan Ranggalawe tidak bisa tinggal diam dengan hanya memikirkan penderitaan yang di derita oleh rakyat dan n...
Hingga saat ini, sudah cukup banyak babad di Lombok yang sudah dikenali bahkan sudah dtranskripsi ke dalam tulisan latin dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Di antara babad-babad tersebut misalnya; babad Lombok, babad Seleparang, Babad Sakra, Babad Praya dan lain-lain. Pada umumnya, babad-babad tersebut mengungkapkan peristiwa penting yang pernah dialami ditempat-tempat tertentu, misalnya, Babad Sakra yang menceritakan penyerangan Karangasem ke daerah Sakra, atau babad Praya yang menceritakan penyerangan yang dilakukan Karangasem ke Praya. Babad Lombok menceritakan tentang riwayat dari Nabi Adam hingga hancurnya dua kerajaan besar di Lombok yakni Pejanggik dan Seleparang, sementara Babad Seleparang hanya mengambil sebagian dari rentang peritiwa tersebut yakni kehancuran Pejanggik dan Seleparang. Babad Lombok secara keseluruhan memuat 1218 bait (Suparman, 1994 : VIII)13. Isi babad tersebut secara secara umum; dari bait pertama hingga bait 977...
Zaman Dahulu kala, ada raja jin wanita bertahta di puncak gunung Rinjani. Ratu jin itu bernama Dewi Anjani dan memiliki peliharaan seekor burung Beberi berparuh perak dan berkuku baja.Waktu itu daratan Pulau lombok masih berupa bukit berhutan lebat dan belum di huni manusia. Pada suatu hari patih Dewi Anjani Patih Songan mengingatkan Dewi Anjani akan pesan kakek nya agar kelak dewi Anjani mengisi Pulau Lombok dengan Manusia. Kemudian Dewi Anjani mengajak patih Songan untuk memeriksa seluruh daratan pulau itu.Karena tanaman di hutan terlalu rapat sang Dewi dan patih tidak dapat berjalan. Kemudian Dewi Anjani berkata kepada Patih Songan, "Paman, karena pulau ini penuh sesak dengan tumbuhan, pulau ini kuberi nama Pulau Sasak." Begitu cerita kenapa pulau ini bernama Bumi Sasak dan sekarang Lebih di kenal dengan Pulau Lombok. Setelah mengetahui pulau itu penuh dengan hutan dan bukit, Dewi Anjani memerintahkan burung beberi...
Wali Nyatoq adalah waliyullah yang sangat melegenda di Pulau Lombok, lebih-lebih dikalangan masyarakat Lombok Tengah atau tepatnya di desa Rembitan, bagian Selatan Pulau Lombok. Sebutan Wali Nyatoq dikaitkan dengan tanda-tanda kewaliannya. Nyatoq artinya “nyata” karena masyarakat sangat mempercayai bahwa Wali Nyatoq benar-benar sebagai seorang wali. Konon wali nyatok memiliki 33 nama. Di setiap desa atau kampung yang pernah disinggahi, ia disebut dengan nama yang berbeda-beda. Salah satunya Sayyid Abdullah, gelar ini diperoleh setelah beliau meninggal dunia. Tidak ada yang tahu persis dari mana ia berasal, sebagian masyarakat mempercayainya bahwa ia berasal dari Perihal kedatangan ke Pulau Lombok tidak jelas. Berdasarkan penuturan TGH...