Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Barat Garut
Legenda Gunung Guntur
- 9 Juli 2018
Sejarah atau legenda Gunung Guntur ternyata menceritakan tentang sebuah kerajaan. Pada zaman dahulu kala, konon terdapat sebuah kerajaan yang berdiri  di sekitar lembah kaki Gunung Kutu. Kerjaan tersebut adalah "Kokorobokan" yang di pimpin oleh seorang raja bernama Sunan Ranggalawe. Sunan Ranggalawe memiliki seorang kakak peremuan bernama  Ratna Inten Dewata. Jika menurut peraturan kerjaan, Sunan Ranggalawe tidak bisa menjadi seorang raja.  Yang lebih berhak menjadi sang raja seharusnya adalah kakaknya. Tapi karena Ratna Inten Dewata adalah seorang peremuan, maka Sunan Ranggalawe lah yang akhirnya diipilh menjadi seorang raja untuk menduduki tahta dan mewarisi dari raja terdahulu.
 
Pada suatu ketika kemarau panjang melanda kerajaan Kokorobokan. Dimana-mana terjadi kekeringan yang membuat rakyat Kokorobokan sangat menderita. Sebagai seorang raja Sunan Ranggalawe tidak bisa tinggal diam dengan hanya memikirkan penderitaan yang di derita oleh rakyat dan negrinya.  Setelah memikirkan jalan kleuar dengan para patih kerajaan, akhirnya Sunan Ranggalawe mumutuskan jalan keluar dari kemarau panjang yaitu dengan membuat telaga penampungan air. Akan tetapi lahan yang kan dibuat telaga penampungan air tersebut ternyata di kuasai oleh Ratna Inten Dewata. Secara baik-baik Sunan Ranggalawe meminta izin kakanya agar menyerahkan lahan yang di diaminya, sayang Ratna Inten Dewata menolaknya smabil berkata "Setelah aku tidak jadi raja karena aku seorang wanita, sekarang tempat tinggal ku akan kau rebut juga?!" Sunan Ranggalawe pun tidak bisa berbuat apa-apa atas penolakan kakaknya. Raja pun menghormati keputusan kakanya meski para patih kerjaan sangat kecewa. Sunan Ranggalawe sangat kebingungan, sementara rakyat membutuhkan air. Setelah berpikir dia berniat untuk kembali memnemui kakaknya. Lagi, Ratna Inten Dewata tetap menolak.
Sumber gambar: http://daerah.sindonews.com
Sebagai seorang raja, Sunan Ranggalawe merasa harus bertanggung jawab atas nasib rakyatnya yang dilalnda kekeringan dan kemarau panjang. Akhirnya untuk lepas dari kekeringan Sunan Ranggalawe memerintahkan semua rakyatnya untuk membendung lahan milik Ratna Inten Dewata untuk dijadikan telaga. Namun apa yang terjadi? Ratna Inten Dewata sangat murka tapi apa daya dia tidak bisa melawan adiknya sendir. Untuk mengeluarkan semua amarahnya Ratna Inten Dewata akhirnya pergi ke puncak Gunung Kutu. Dia menyendiri dan bertapa sambil memanjaatkan doa kepada Tuhan supaya adiknya di sadarkan, bahwa apa yang telah di perbuat Sunan Ranggalawe telah menyakiti kakanya sendiri. Dipuncak Gunung Kutu Ratna Inten Dewata menaburkan bunga disertai segenggam tanah kering.Tidak lama setelah itu, tiba-tiba awan menebal dan suasana sangat meburuk. Mengetahuai sesuatu yang dahsyat akan terjadi, Ratna Inten Dewata  pun bergegass turun dari puncak gunung Kutu. Lalu gunung Kutu meletus dengan sangat dahsyat dan membumihanguskan Kerjaan Kokorobokan. Karena Letusan gunung tersebut menyerupai "Guntur' maka Gunung tersebut dinamai Gunung Guntur sampai sekarang.
 
Guntur yang berarti "halilintar" atau "petir" ini menjadi salah satu gunung berapi  paling aktif di Jawa Barat. Itulah Sejarah Panamann Gunung Guntur Dan Legenda Di dalamnya.
 
[Sumber: http://kamilqarut.blogspot.com/2013/05/legenda-gunung-guntur.html]

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline