3.422 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
5_Kejadian Manusia Dari Daun Tea
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Kejadian Manusia Dari Daun Tea ~ Tersebutlah ada dua orang laki-laki, Legea dan Vunjiaka namanya. Di antara keduanya tidak diketahui mana yang lebih tua atau yang lebih muda. Konon mereka menemukan dua lembar daun tea di tengah hutan belantara. Daun tea itu ternyata daun ajaib. Begini ceritaranya. Pada suatu hari Lagea dan Vunjiaka pergi menebas kayu di hutan untuk dijadikan kebun. Dibakarlah kayu-kayu yang sudah terpotong karena sudah hampir tiba waktunya untuk menanami kebun. Di rumah mereka ada sebuah guci, bentuknya seperti tempayan tempat air. Guci itu diisi air sampai penuh, barulah mereka pergi lagi untuk menyelesaikan pekerjaan di kebun. Tetapi ketika mereka kembali dari kebun, didapatinya guci itu sudah kosong. Siapa kiranya yang mengambil air di guci itu sampai habis? Sesudah tujuh hari, tempayan itu diisi air lagi, lalu ditinggalkan lagi ke kebun. Tetapi baru tengah hari mereka pulang untuk melihat keadaan di rumah, ingin mengetahui sia...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Penyuling, Cerita Rakyat Sulawesi Tengah
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Penyuling, Cerita Rakyat Sulawesi Tengah ~ Ada seorang laki-laki bertempat tinggal di suatu kampung. Berseberangan dengan kampungnya, tinggal pula seorang anak perempuan. Kedua orang itu bertunangan. Laki-laki itu bernama Mpo Lalove. Ia selalu berkunjung ke kampung tunangannya.   Pada suatu hari Mpo Lalove mengajak tunangannya pergi berpesta. Ibu perempuan itu tinggal di rumah, menyapu di bawah kolong. Ketika keduanya pulang dari pesta, ibunya masih belum selesai menyapu. "Ibu di mana?" tanya anak perempuan itu. "Aku di sini, dibawah kolong, sedang menyapi." jawab ibunya. "Bu, naiklah kemari dahulu!" kata anaknya dari atas kolong. "Nanti dulu aku sedang sibuk menyapu," jawab ibunya pula. "Sebentar sajalah bu. Ada hal yang penting yang akan kutanyakan," kata anaknya lagi dari serambi rumahnya. "Katakan sajalah. Ibu dengarkan dari sini," jawab ibunya. "Apakah yang paling memalukan bagi seo...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Cerita Burung Garuda dan Sesentola
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Cerita Burung Garuda dan Sesentola ~ Ada keluarga suami istri yang mempunyai seorang anak laki-laki. Umar anak tersebut baru tiga tahun. Cukup lama sudah mereka kawin namun barulah kemudian mendapat anak setelah ibunya bermohon kepada Tuhan. Permohonannya "Seandainya saya mempunyai anak biarlah dia podoko?" Dengan kekuasaan Tuhan rupanya permohonan itu diterima. Kini anak itu baru berumur tiga tahun. Anak tersebut diberi nama Sesentola. Semasa kecilnya anak tersebut diberi minum susu oleh ibunya, tetapi ketika agak besar mulailah diberi nasi. Sesudah anak tersebut mulai merasakan nasi, maka senanglah kepada nasi bahkan banyak sekali dimakannya sehingga satu piring tidak cukup baginya. Jika ditambah satu loyang sekalipun belum juga cukup. Berkata orang tuanya, "Alangkah kuatnya makan anak ini, habis nasi satu sempe? baru ia merasa kenyang."   Walaupun demikian anak tersebut tetap dipelihara oleh orang tuanya dengan baik. Suatu ketika berkatalah aya...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Cerita Gumansalangi dan Putri Kondawulaeng
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Cerita Gumansalangi dan Putri Kondawulaeng ~ Dahulu kala menurut cerita datuk moyang, di Kotabatu, sebuah negeri pulau Mindanao Fillipina Selatan bersemayamlah seorang raja Kota Batu. Beliau mempunyai seorang putera yang bernama Gumansalangi. Namun Putera ini berbudi pekerti tidak baik, sehingga ia dikucilkan di tengah hutan rimba, tempat mana kemudian diberi nama Marauw. Dalam pengasingan itu barulah hati Gumansalangi tergugah dan menyesali perbuatannya yang tidak baik. Ia meratap tiada berkeputusan dan ratapan tangisnya itu keengaran hingga kepada Sang Hyang, Raja Kayangan Sang Hyang pun turunlah ke bumi menuruti bunyi ratapan itu dan dijumpainya seorang putera raja yang hidup sebatang kara di tengah-tengah hutan rimba, sehingga menimbulkan rasa belas kasihan.   Sekembalinya di kayangan, ditanyakanlah puteri-puterinya "siapa yang rela berkorban untuk menolong seorang putera yang malang di dunia, bahkan berkenan menjadi pujaannya?" Permintaan sa...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Mamanua dan Lumailundung
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Cerita Rakyat Mamanua dan Lumailundung ~ Di sebelah timur Tondano, terdapat sebuah desa yang bernama Tataaran. Di sana terdapat mata air panas yang dikenal dengan nama Rano ni Puntiin (air dari burung balam). Pada zaman dahulu, desa Tataaran dikelilingi oleh hutan lebat, yang selalu dikunjungi orang untuk berburu. Dan di desa tersebut, ada seseorang yang bernama Mamanua. Ia termasuk salah satu orang yang dianggap kaya oleh penduduk. Demikian pula ia mempunyai banyak pesurug. Dan salah satu pekerjaannya adalah berburu. Biasanya setiap kali ia pulang dari tempat berburu (hutan), ia langsung menuju ke tempat mandi yang didirikannya di sekitar mata air panas (Rano ni Puntiin). Tempat itu, setiap hari dibersihkan oleh pesuruh-pesuruhnya.   Pada suatu hari, salah seorang pesuruhnya melaporkan bahwa ada yang mengotori tempat mandi, serta banyak terdapat ampas kelapa tercecer di sana-sini. Adapun perbuatan tersebut, mereka ketahui. Mendengar itu, si Mamanua...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Cerita Puteri Ngiangnilighide Ditawan oleh Himbawo Raja Siau
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Alkisah Rakyat ~ Menurut cerita orang-orang tua, tuturang datuk moyang, putri Ngiangnilighide bersemayam di suatu tempat yang berbukit batu. Pada suatu waktu saudaranya yang bernama Araro dan Makakundai sibuk membuat perahu di tempat yang bernama Singkaha (dekat dusun Ataurano sekarang). Yang menemani putri Ngiangnilighide pada saat itu hanyalah saudaranya yang bernama Dalinsar dan hambanya Wuso. ilustrasi : puteri ngiangnilighide Sekonyong-konyong nampaklah rombongan penyerang dari Siau, raja Himbawo (pada waktu itu berkedudukan di Pehe) dan pahlawannya yang terdiri dari Mehade, Limbe dan hambanya Wuso. Setelah puteri Ngiangnilighide melihat perahu rombongan penyerang yang berada di laut itu ia merasa takut dan cemas sehingga ber"Kelantok"lah ia sebagai berikut: "Hai Araro, tidakkah anda bermimpi, Hai Kundai, tidakkah anda berangan, Tidak mengimpikan saudari, Tidak mengangankan putri, Mahlig...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Cerita Raja Dalero dan Jogugu Pandialang di Kerajaan Tabukan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Cerita Raja Dalero dan Jogugu Pandialang di Kerajaan Tabukan ~ Pada waktu Raja Tabukan bernama Mahengkelangi telah lanjut usianya, di Tabukan hiduplah dua orang yang ingin menjadi raja. Seorang bernama Dalero sedangkan yang lain Pandialang. Karena keduanya ingin memegang tampuk Kerajaan, hampir saja mereka saling membunuh. Peristiwa ini sampai ke telinga kakak Daleroraja Takaengetang, Raja Manganitu, dan Takaengtang berangkat meninggalkan Manganitu menuju Tabukan. Ia menasehati Dalero dan Panialang katanya, "Sebaiknya begini saudara-saudara. Kamu berdua bila saling membunuh siapa lagi yang akan menjadi raja? Lagi pula akan banyak nanti anak negeri yang tewas sebab kamu berdua dapat dinasehati, sebaiknya kamu berlomba. Masing-masig membuat Kora-kora dan kamu berdua pula yang mengemudinya." Dalero berkata,"Kalau demikian baiklah, agar terhindar bunuh membunuh dalam pemilihan raja ini."   Keduanya mulai membuat kora-kora, namun pada wakt...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Asal Usul Ampuang Pertama
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Cerita Rakyat, Asal Usul Ampuang Pertama ~ Dahulu kala hiduplah dua orang raksasa suami istri dengan anak mereka yang bernama Wataure. Nama raksasa laki-laki itu ialah Wakeng. Dan ada juga tiga orang bersaudara, dua orang adiknya Panggelawang sedangkan saudara perempuan mereka  bernama Niabai. Pada suatu waktu kedua saudara laki-laki itu bepergian saudara perempuan mereka tinggal sendirian sementara menyambung-nyambung benang koro. sumber gambar : wikipedia.org Tak berapa lama antaranya datanglah si raksasa lalu didukungnya Niabai di bawa pergi untuk dijadikan  lauknya. Setelah Wanggaia dan Panggelawang kembali Niabai tidak nampak lagi di dalam rumah. Mereka memperhatikan pekerjaannya dan menemukan bahwa benang karo itu telah terentang di sepanjang jalan. Timbullah pikiran mereka untuk mengikuti arah benang tersebut. Setelah diikuti arah benang itu jelas kelihatan bahwa ujung be...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Cerita Rakyat Panagian
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Cerita Rakyat Panagian ~ Di sebuah desa yang bernama Wanita Uner hiduplah suami-istri yang sudah sekian lama belum memperoleh anak. Si suami namanya Pontororing dan istrinya bernama Mamalauawan. Mereka itu sudah lama berumah tangga tetapi belum mendapat keturunan (anak). Anehnya setelah mereka itu sudah tua atau berumur, baru istrinya mengandung. Ketika anak itu lahir ia diberi nama Panagian. Ia sangat disayangi oleh orang tuanya. Apa yang dimintanya selalu diikuti oleh orang tuanya, akan tetapi ia tidak boleh sembarangan keluar rumah. Pengawasan orang tuanya lebih ketat lagi ketika ia mulai menginjak masa remaja. Banyak orang mengatakan anak gadis mereka itu sangat cantik.   Kebiasaan dahulu bila masa panen suah selesai, orang-orang berkumpul di suatu lapangan untuk mengikuti upacara syukur yang dipimpin oleh walian (pemimpin upacara). Ucapan syukur pada Tuhan ini dilangsungkan dengan masambo dan maengket (menyanyi dan menari) yang diikuti ole...

avatar
Sobat Budaya