Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Sulawesi Utara Sulawesi Utara
5_Asal Usul Ampuang Pertama
- 21 Mei 2018
Cerita Rakyat, Asal Usul Ampuang Pertama ~ Dahulu kala hiduplah dua orang raksasa suami istri dengan anak mereka yang bernama Wataure. Nama raksasa laki-laki itu ialah Wakeng. Dan ada juga tiga orang bersaudara, dua orang adiknya Panggelawang sedangkan saudara perempuan mereka  bernama Niabai.

Pada suatu waktu kedua saudara laki-laki itu bepergian saudara perempuan mereka tinggal sendirian sementara menyambung-nyambung benang koro.
sumber gambar : wikipedia.org
Tak berapa lama antaranya datanglah si raksasa lalu didukungnya Niabai di bawa pergi untuk dijadikan  lauknya. Setelah Wanggaia dan Panggelawang kembali Niabai tidak nampak lagi di dalam rumah. Mereka memperhatikan pekerjaannya dan menemukan bahwa benang karo itu telah terentang di sepanjang jalan. Timbullah pikiran mereka untuk mengikuti arah benang tersebut.

Setelah diikuti arah benang itu jelas kelihatan bahwa ujung benang berada di rumah raksasa. Sekilas nampak oleh mereka bahwa saudara mereka disekap dalam kurungan di bagian bawah rumah raksasa itu. Keduanya pun naik dan masuk ke dalam rumah raksasa dengan maksud untuk melamar pekerjaan. Lamaran mereka diterima baik. Secara spontan segera ditugaskan memasak dan disuruh memotong saudara mereka Niabai untuk dijadikan lauk. Setelah menerima perintah pergilah raksasa itu ke kebun sedangkan anaknya berada diatas loteng.

Sepeninggal raksasa itu. Wanggia dan Panggelawang segera menunaikan tugas mereka, tetapi yang mereka potong untuk dijadikan lauk adalah anak si raksasa sendiri. Kemudian keduanya memotong jembatan yang biasa dilalui si raksasa pada bagian bawah diukur sedemikian rupa sehingga bila mereka melewatinya tidak akan patah. Langkah selanjutnya yang mereka tempuh ialah membebaskan semua orang yang berada dalam kurungan dan menyuruh mereka lari. Sesudah itu mereka mengatur makanan si raksasa.

Tak berapa lama kemudian raksasa suami istri tiba di rumah. Setelah melepaskan lelah keduanya lalu makan. Sementara mereka makan, berkatalah burung nuri piaraan mereka "Cih! Wakeng suami istri makan anak mereka" Mendengar itu, raksasa  perempuan itu berkata,  "Coba dengarkan baik-baik apa yang dikatakan oleh burung nuri di atas itu." Lalu berkatalah burung nuri itu pula. "Cih! Wakeng suami-istri makan anak mereka." Raksasa laki-laki itu menyendok makanannya lalu ditemukannya jari bekas dicat. Setelah diketahuinya bahwa itu jari anaknya di dalam biliknya Hanyalah sisa kepalanya tertanam di atas bantal dengan rambut terurai.
 
 
Raksasa suami-istri segera turun dari rumah dan mencari Wanggaia dan Panggelawang. Namun Wanggaia dan Panggelawang dan saudara perempuan mereka telah lari. Dengan penuh amarah raksasa itu memburu mereka.

Wanggaia dan saudara-saudaranya telah berada di ujung jembatan ketika dikejar. Dan pada saat raksasa itu tiba di tengah jembatan, runtuhlah jembatan tersebut.

Sebelumnya Wanggaia dan Panngelawang telah memasang tempuling di bawah jembatan dengan ujungnya yang tajam ke atas. Ketika jembatan itu patah, si raksasa jatuh dan segera tertikam dengan tempuling. Lalu berkatalah raksasa itu kepada Wanggaia dan Panggelawang, "Darah kami berdua akan menjadi banjir api, napas kami akan menjadi angin puyuh dan daging kami akan menjadi abu." Mendengar maksud perkataan raksasa itu demikian maka Wanggaia dan Panggelawang berkata kepada raksasa itu, "Baiklah! Kalau kamu berdua menjadi banjir api, angin puyuh dan abu, maka kami berdua akan duduk di mata angin timur untuk menolong anak cucu kami berdua.” Sesudah itu, raksasa itu menghembus napasnya yang terakhir dan Wanggaia, Penggelawang serta saudara perempuan mereka kembali ke rumah mereka.

Tiada berapa lama kemudian saudara perempuan mereka Niabai menjadi hamil. Pada suatu waktu Niabai ditiup angin puyuh dan jatuh di lautan menjadi buaya. Wanggaia dan Penggelawang berdiam di atas puncak gunung Sinambung di Talaud mengarah ke negeri Bowongnaru.

Sekali peristiwa ada yang dari Mindanao hendak pulang ke Sangihe, di tengah lautan perahu mereka tidak mau maju lagi. Setelah ternyata perahu mereka tidak kandas karena sesuatu. Setelah kemudian diteliti bahwa ada sebutir telur yang melekat pada lunas perahu. Telur itu besar sekali dan segera diambil dan dimuat di dalam perahu. 

Sesudah mereka tiba diujung pulau Sangihe, mereka segera mendarat dan memanggil petenung untuk melihat keadaan telur tersebut. Hasil penenungan menunjukkan bahwa telur itu akan menetas dan akan lahir seorang anak laki-laki. Tempat di mana petenung meramal hasil tersebut disebut Tariang. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan mereka ke tempat asal mereka di Moade.

Beberapa hari kemudian telur itu kemudian menetas dan memang lahirlah seorang anak laki-laki. Anak itu diberi nama Ampuang Pertama. Setelah besar dan menjadi dewasa  ia ingin pergi ke Mindanao.

Sekali waktu terjadi suatu peristiwa seekor buaya mendarat di Kotabatu. Telah beberapa hari buaya tersebut tidak mau meninggalkan tempat itu. Maka dipanggillah petenung untuk melihat apa sebab demikian. Ramalan itu mengatakan bahwa buaya itu akan turun ke laut, lagi apabila ada seorang Kulang dari Tabukan tiba di Kotabatu. Kebetulan Ampuang pertama pergi ke Kotabatu. Setiba Ampuang Pertama di Kotabatu ia segera dijemput dan dimintakan agar sudi berhadapan dengan buaya tersebut supaya buaya itu mau meninggalkan tempat itu. Setelah Ampuang Pertama bertemu dengan buaya itu maka buaya itu memuntahkan taringnya dan gelang sebagai pemberian kepada Ampuang Pertama. Kemudian buaya itu pergi sedangkan taring dan gelang dibawa oleh Ampuang Pertama.

Menurut pemikiran orang-orang tua, telur yang menjelma  menjadi Kulano tadi adalah ibu Kulano, yang biasa disebut Niabai.

Referensi : Berbagai Sumber
 
Sumber: http://alkisahrakyat.blogspot.co.id/2015/11/cerita-rakyat-asal-usul-ampuang-pertama.html

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline