Tari Bangun merupakan tari magis dan sakral dan tujuannya untuk memanggil kekuatan alam sebagai media penyembuhan, biasanya diperuntukan untuk mengobati orang-orang sakit dimasa lampau, walaupun saat ini masih sering dimainkan, sifatnya sudah bergeser menjadi bagian dari seni tari murni walaupun nuansa magis dan sakral tetap bisa dirasakan. Tari Bangun memiliki setidaknya tiga bantuk yaitu: Ngala Bedua’ (dimaksud untuk mengambil semangat si sakit), Betujul (memberi makan sesuatu yang gaib) dan yang terakhir Persembahan.
Siapa yang tidak tau tari Kecak? Tari Kecak adalah tarian adat Bali yang sudah sangat terkenal dan telah menjadi salah salah pertunjukan khas yang diburu para wisatawan. Tarian ini diciptakan oleh Wayan Limbak dan Walter Spies pada tahun 1930 oleh seniman Jerman, tarian ini menceritakan epic Ramayana dan rata-rata semua penarinya adalah laki – laki. Jumlah penari yang membawakan Tari Kecak bisa berjumlah puluhan bahkan lebih. Kalau kamu jalan-jalan ke Bali sisihkan waktu kurang lebih 30 menit untuk melihat pertunjukan Tari Kecak, kamu akan melihat para penari yang duduk melingkar dan menyerukan “cak” sembari mengangkat kedua lengan. Hal tersebut menggambarkan tentara kera saat membantu Rama melawan Rahwana. Ada pula penari yang memerankan tokoh – tokoh Ramayana. Tarian ini kerap dipuji oleh wisatawan asing karena keunikannya, walau hanya berbunyi “cak-cak-cak” namun beberapa kelompok membunyikannya dengan ketukan berbeda-beda, ketika...
Tari Baksa Kambang adalah tarian klasik Banjar yang ditampilkan untuk menyambut tamu Agung yang datang ke Kalimantan Selatan . Tari Baksa Kambang merupakan tarian tunggal yang ditarikan oleh wanita, akan tetapi bisa juga ditarikan oleh beberapa penari wanita. Tarian Baksa Kambang ini memakai properti sepasang kembang Bogam yaitu rangkaian kembang mawar, melati, kantil dan kenanga. Kembang bogan ini akan dihadiahkan kepada tamu pejabat dan isteri, setelah taraian ini selesai ditarikan. Sebagai gambaran ringkas, tarian ini menggambarkan putri-putri remaja yang cantik sedang bermain-main di taman bunga. Mereka memetik beberapa bunga kemudian dirangkai menjadi kembang bogam kemudian kembang bogam ini mereka bawa bergembira ria sambil menari dengan gemulai. Tari Baksa Kembang memakai Mahkota bernama Gajah Gemuling yang ditatah oleh kembang goyang, sepasang kembang bogam ukuran kecil yang diletakkan pada mahkota dan seuntai anyaman dari daun kelapa muda bernama halili...
Merupakan jenis tari klasik Banjar dengan menggunakan taming/tameng (perisai).Dalam tarian ini sebuah perisai kecil yang dinamakan taming, dan sebilah keris terhunus dipegang. Tarian ini dimulai dengan perlahan-lahan dan dengan penuh hormat dan kemudian sedikit demi sedikit menjadi lebih cepat dan lebih liar, seolah-olah menggambarkan suatu pertarungan. Tari Baksa Tameng ditarikan oleh penari laki-laki, diiringi musik tradisional atau gamelan dan lagu Parang Lima, Parang Capat. Penari Baksa Tameng menggunakan pakaian tradisional yang menggambarkan seorang ksatria/prajurit.
Tari Baksa Dadap merupakan tari klasik Banjar Kalimantan Selatan, tarian ini masih dipertunjukkan di keraton Banjar menurut laporan orang-orang Belanda yang mengunjungi keraton Banjar terakhir. Dalam mempersembahkan tarian ini para penari memegang busur dan anak panah yang dipanggil dadap. Mereka melompat dengan senjata ini, sambil mengankat sebelah kaki, bergerak dengan amat cepat, seolah-olah mereka terpaksa mempertahankan diri dari serangan yang datang dari semua sudut
Tari Radap Rahayu adalah tarian klasik yang berasal dari Banjarmasin Kalimantan Selatan. Tari Radap Rahayu ini bersifat sakral dan merupakan tarian untuk menyambut tamu sebagai tanda penghormatan. Kata radap berasal dari beradap-adap yang memiliki arti bersama-sama, berkelompok dan atau lebih dari satu. Rahayu memiliki arti galuh wan bungas (perempuan yang cantik). Selain itu, Rahayu memiliki arti kebahagian, kesenangan, kemakmuran. Pada awalnya, tari Radap Rahayu adalah tarian yang memiliki fungsi sebagai penolak bala dan bersifat ritual bagi masyarakat Banjarmasin. Tari Radap Rahayu dilakukan pada upacara seperti kehamilan, perkawinan, dan kematian. Tari Radap Rahayu sebagai tari penolak bala dan tari meminta keselamatan berasal dari peristiwa di mana kapal Perabu Yaksa berisi patih Lambung Mangkurat yang pulang berkunjung dari kerajaan majapahit. Ketika sampai di Muara Mantuil dan akan memasuki Sungai barito, kapal ini kandas di tengah perjalanan. Perahu oleng dan nyar...
Tari kuda gipang/gepang adalah sebuah seni tari dan budaya yang cukup dikenal luas dikalangan masyarakat melayu Banjar.Tarian ini dipengaruhi oleh kebudayaan etnis Jawa. Tari kuda gipang ditampilkan pada upacara perkawinan masyarakat Banjar. Tari ini biasanya dilengkapi juga dengan diusungnya/bausung kedua pengatin saat menuju pelaminan. Seni tari kuda gipang masih sering dimainkan oleh masyarakat Banjar terutama di Kabupaten Tapin ( Rantau ), Hulu Sungai Selatan (Kandangan), Hulu Sungai Tengah ( Barabai ), Hulu Sungai Utara ( Amuntai ),Dan juga Kabupaten banjar ( Martapura ). Menurut cerita dahulu Tarian ini berasal dari Lambung Mangkurat yang datang ke Majapahit untuk bertemu dengan Gajah Mada ketika mau pulang di beri hadiah kuda, ketika dinaiki kudanya lumpuh, dengan kesaktiannya kudanya di kecilin dan di bawa pakai tangan untuk dinaikkan ke kapal.
Tari Bagandut adalah merupakan tarian rakyat dari Kalimantan Selatan. Tari Bagandut inin merupakan jenis tari tradisional berpasangan yang di masa lampau dan merupakan tari yang menonjolkan erotisme penarinya mirip dengan tari tayub dan tari ronggeng . Gandut artinya tledek (Jawa). Tari Gandut ini pada mulanya hanya dimainkan di lingkungan istana kerajaan, baru pada kurang lebih tahun 1860-an tari ini berkembang ke pelosok kerajaan dan menjadi jenis kesenian yang disukai oleh golongan rakyat biasa. Tari ini dimainkan setiap ada keramaian, misalnya acara malam perkimpoian, hajad, pengumpulan dana kampung dan sebagainya. Tari Gandut sejak tahun 1960-an sudah tidak berkembang lagi. Faktor agama Islam merupakan penyebab utama hilangnya jenis kesenian ini ditambah lagi dengan gempuran jenis kesenian modern lainnya. Sekarang Gandut masih bisa dimainkan tetapi tidak lagi sebagai tarian aslinya hanya sebagai pengingat dalam pelestarian kesenian tradisional Banjar. &nb...
pada awalnya, tarian adat Bali ini adalah sebagai tari pemujaan yang ditampikan di pura – pura di Bali. Tari Pendet bisa disebut sebagai bentuk penyambutan atas turunnya para dewa ke dunia. Seiring dengan berjalannya waktu, para seniman tari di pulau Bali mengubah tarian tersebut menjadi sebuah tarian selamat datang. Versi modern dari Tari Pendet dibuat oleh I Wayan Rindi pada tahun 1950-an. I wayan Rindi adalah seorang seniman yang seumur hidupnya mengamati seluruh tarian Bali, seiring dengan usia I Wayan Rindi mencintai budaya khas Bali, sehingga menjadi seorang pengajar tari Pendet dari generasi ke generasi, ia pun menciptakan koreograper Tari Pendet khusus upacara pembukaan Asian Games di Jakarta. Dibuatnya koreograper Tari Pendet untuk ditarikan oleh kurang lebih 800 orang, yang awalnya ditarikan oleh 5 orang.