Tarian
Tarian
Tarian Papua Asmat
Tarian Pesta Ulat Sagu
- 23 Januari 2018

Sagu adalah makanan khas Indonesia timur yang berasal dari tepung dan berasal dari batang pohon Sagu. Makanan karbohidrat ini mempunyai fungsi yang sama dengan nasi atau gandum yang menjadi makanan pokok Indonesia secara umum. Keberadaan sagu begitu penting bagi masyarakat Papua, termasuk suku Asmat yang mendiami wilayah pesisir selatan pulau Papua. Makanan ini seperti sumber kehidupan bagi sebagian besar warga dan sangat dibutuhkan dalam menunjang kehidupan harian mereka. Karena hal inilah, maka masyarakat Asmat pun mempunyai sebuah ritual yang berkaitan dengan keberadaan sagu sebagai makanan pokok mereka.

Para wanita Asmat pun mulai merias wajah mereka dengan cat putih yang mereka buat dari zat kapur cangkang kerang sungai. Mereka mulai membuat lukisan-lukisan unik di wajah dan membiarkannya menutupi hampir seluruh permukaan kulit. Hiasan kepala yang berupa mahkota bulu burung kasuari pun mulai dipakai oleh beberapa orang wanita. Memang sebagian besar mereka masih memakai kaos dan celana pendek modern sebagai pakaian, namun ada beberapa dari mereka yang akhirnya melepaskan bajunya dan bertelanjang dada. Para wanita ini sedang mempersiapkan sebuah ritual yang berkenaan dengan pengucapan syukur Tarian Pesta Ulat Sagu.

Tarian Pesta Ulat Sagu adalah sebuah hasil olah rasa suku Asmat yang bermakna pengucapan syukur atas limpahan berkat Tuhan terhadap hasil panen sagu mereka. Biasanya suku Asmat melakukan tarian ini ketika sebelum dan sesudah masa panen tiba. Hal ini mereka lakukan karena mereka percaya tarian ini dapat menyenangkan hati Tuhan. Kesenian ini merupakan tradisi yang diturunkan antar generasi dan menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Asmat. Tarian ini adalah tarian wajib yang harus dikenal dan hanya bisa ditarikan oleh para wanita Asmat. Tarian ini harus dilakukan oleh wanita karena bagi masyarakat Asmat yang bekerja menanam dan mencari bahan makanan adalah kaum wanita. Sedangkan, kaum pria umumnya berburu dan membuat ukiran kayu saja.

Para wanita Asmat telah berbaris rapih dan mengambil tempat di pelataran Jew kira-kira 50-60 orang. Kaum pria berada di sekitar mereka dan mengambil bagian dalam permainan tifa untuk mengiringi tarian. Sebagian lagi duduk di sekeliling Jew dan menyaksikan para wanita mulai menari. Awalnya, beberapa tetua suku yang bermain Tifa mulai meneriakkan sebuah yel-yel penyemangat yang diikuti tanggapan para wanita penari. Tifa pun mulai dibunyikan membentuk sebuah tempo yang memberikan kesan mistis dalam tarian. Suasana ruangan Jew pun mulai terbentuk senyap dan tarian pun dimulai.

Pinggul para penari mulai digoyangkan ke kanan dan kiri tentu saja dengan lantunan syair lagu mereka yang secara umum berisi ucapan syukur atas berkat Tuhan. Penari terbagi menjadi dua kelompok besar dan saling berhadapan. Mereka mulai bergerak maju sambil setengah jongkok menggoyangkan pinggul mereka. Gerakan ini terus mereka lakukan hingga 2 kelompok besar ini bertukar tempat dan irama tifa mendadak berhenti. Salah satu pemain tifa mulai melantunkan syair pengucapan syukur yang diikuti kembali oleh teriakan para penari. Tarian pun berlanjut lagi seperti dan diulang beberapa kali sampai akhirnya selesai sebanyak 5 pengulangan. Banyaknya pengulangan tergantung pemimpin tarian yang memegang kendali pengucapan syukur. Tarian yang biasa ditampilkan dalam pesta adat Panen Sagu ini benar-benar menunjukkan pesonanya.

Salah satu tarian khas Asmat ini memang memiliki daya tarik magis tersendiri. Berbeda dengan tarian lain yang umumnya bercerita tentang perang atau perkawinan, Tarian Pesta Ulat Sagu adalah sebuah pengucapan syukur atas berkat Tuhan dan suku Asmat membuatnya terasa sangat sakral. Tarian ini tidak saja menjadi sebuah tradisi budaya suku Asmat, melainkan juga merupakan aset kekayaan Bangsa Indonesia khususnya warga Papua di hadapan masyarakat dunia. Tarian ini adalah sebuah kearifan lokal yang perlu untuk dipelajari untuk lebih lagi mengenal nilai-nilai luhur Asmat yang secara positif dapat diterapkan di dalam kehidupan. 

Sumber: 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya