Struktur Pemerintahan Kesultanan Jambi Dipimpin oleh seorang Sultan yang di bantu oleh Pangeran Ratu (Putera Mahkota). Perintah Sultan disampaikan kepada Patih Dalam yang diteruskan ke Patih Luar. Oleh Patih Luar perintah tersebut disampaikan ke anggota kerajaan XII (Bangsa XII) dan Kepala Batin melalui Jenang atau Temenggung. Pangeran Ratu mengepalai pertemuan atau Rapat XII, yaitu badan pemerintahan kesultanan yang terdiri dari Kerapatan atih Dalam dan Kerapatan Patih Luar. Kerapatan Patih Dalam merupakan majelis kerajaan yang dipimpin oleh Pangeran Ratu, sedangkan Kerapatan Patih Luar dipimpin oleh seorang Pangeran Tertua yang bergelar Pangeran Diponegoro. Terdapat Dewan Kalbu yang anggota-anggotanya terdiri dari Hulubalang, Ulama, Tuo Tengganai dan Cerdik Pandai. Dewan Kalbu adalah dewan pertimbangan tertinggi pembantu Sultan. Bangsa XII yang menjadi payung panji Kerajaan Jambi t...
Adat istiadat Suku Serawai Kabupaten Seluma mencakup tata cara perkawinan. Dimana tata cara tersebut sudah jarang dilaksanakan dikarenakan tergerus zaman. Namun masih ada sebagian masyarakat yang menjalaninya. Adapun tata cara dan tahapan tersebut adalah sebagai berikut: a. Perkenalan Bujang Gadis Perkenalan bujang gadis terjadi dirumah si gadis, apabila bujang ingin berkenalan dengan si gadis, bujang harus kerumah si gadis dan terlebih dahulu diterima oleh orang tua sang gadis, untuk mengenali lebih dekat gadis pujaanya, bujang harus merayu orangtuanya dengan bahasa yang halus ”perambak” selain dengan kata-kata yang halus harus pula merendahkan diri. Apabila bujang sudah mendapatkan hati sang orang tua maka orang tua tersebut akan segera “membangunkan” anak gadisnya, yang biasanya sudah terlebih dahulu mengintip dari balik kain pintu. Gadis akan segera keluar apabila dia ada hati dengan tamunya, tetapi apa...
Asal muasal dari kata Serawai ada 2 (dua) pendapat yaitu ; (1) Serawai maksudnya cabang dua buah sungai yaitu sungai Musi dan sungai Seluma yang dibatasi oleh suatu bukit yaitu bukit capang. (2) Serawai asal kata dari seram yang artinya celaka (celako) ini dihubungkankan dengan anak raja dari hulu, karena menderita penyakit menular lalu dibuang (dihanyutkan) ke sungai dan terdampar di manna. Anak raja inilah yang mendirikan sebuah kerajaan. Kerajaan tersebutlah yang dikenal dengan Kerajaan Serawai. Kerajaan Serawai terpisah dari kerajaan Bengkulu. Kerajaan ini ditemui diantara daerah sungai Jenggalu sampai ke muara Bengkenan, kerajaan ini akhirnya terpecah-pecah menjadi kerajaan kecil yang disebut margo (marga). Mereka bersatu atas dasar satu kesatuan, satu keturunan dan satu rumpun bahasa. Sedangkan dilihat dari struktur masyarakat maka yang mendiami daerah Seluma terdiri dari ; Suku Serawai dan Suku Pendatang (Suku Jawa, Suku Minang, Suku Bal...
Iyule Bare’ dan Penghormatan jenasah Bangsawan Sulawesi-Selatan Oleh : Zulengka Tangallilia ***** Kematian akan menghampiri semua makhluk yang bernyawa di muka bumi ini terutama manusia, baik cepat ataupun lambat pasti akan datang kapan dan dimana saja. Indonesia sebagai Bhineka Tungga Ika dimana memiliki 1.340 kelompok etnik atau suku bangsa (BPS. 2010) memiliki masing-masing cara yang unik dalam prosesi memakamkan sanak saudara yang telah meninggal dunia. Tradisi pemakaman yang paling terkenal di Indonesia ada di Sulawesi-selatan tepatnya di Kabupaten Tana Toraja yang dikenal dengan nama Rambu Solo dimana pada saat jenasah akan di makamkan ke peristirahatan terakhirnya akan di gotong banyak orang sembari menggoyang-goyangkannya. Dalam tradisi suku bugis, saat seorang yang dimulia...
Daerah Lamongan memiliki tradisi sendiri dalam melaksankan upacara pernikahan, pernikahan di Lamongan ini disebut Pengantin Bekasri, berasal dari kata 'bek' dan 'asri', 'bek' berarti penuh, 'asri' berarti indah/menarik jadi 'bekasri' berarti penuh dengan keindahan yang menarik hati. pada dasarnya tahapan dalam pengentin bekasri dapat dijadikan dalam empat tahap yaitu tahap mencari mantu, tahap persiapan menjelang peresmian pernikahan, tahap pelaksanaan peresmian pernikahan dan tahap setelah pelaksanaan pernikahan. Tahap mencari mantu terdiri dari beberapa kegiatan yaitu, (1) ndelok/nontok atau madik/golek lancu. (2) nyotok/ganjur atau nembung gunem. (3) nothog/dinten atau negesi. (4) ningseti/lamaran. (5) mbales/totogan. (6) mboyongi. (7) ngethek dina. Tahap persiapan menjelang peresmian pernikahan meliputi, (1) repotan (2) mbukak gedhek atau mendirikan terop (3) ngaturi atau selamatan. Tahapa pelaksanaan peresmian pernikahan terdiri dari (1) ijab kabul atau akad nikah (2) memberik...
Tumplak punjen atau tumpak punjen adalah salah satu dari rangkaian prosesi upacara pernikahan adat Jawa. Tumplak berarti menuang, punjen berarti pundi-pundi atau hasil dari usaha yang dikumpulkan. Acara tumplak punjen ini dilakukan orang tua hanya pada pernikahan terakhir anaknya, dalam hal ini tidak harus si bungsu. Dalam khasanah budaya Jawa, orang tua mempunyai tugas atau kewajiban yang harus dilaksanakan kepada anaknya. Pertama kali adalah memberikan nama pada anak. Dalam filosofi Jawa ada ungkapan asma kinaryo japa (nama membawa makna/doa). Orang tua menaruh harapan pada anaknya lewat nama atau doa untuk anaknya. Menilik dari pengertian tadi maka ungkapan Shakespere tentang apalah arti sebuah nama jelas tidak berlaku pada masyarakat Jawa. Kedua adalah nggulawentah atau mendidik. Orang tua harus membekali anak dengan kaweruh (knowledge) dan subasita (attitude) yang baik serta berguna sebagai pedoman untuk berkehidupan dalam masyarakat. Ketiga adalah ngemah-emahake atau menikahk...
Kuda Renggong adalah salah satu jenis kesenian helaran yang terdapat di kabupaten Sumedang, majalengka dan karawang. cara penyajiannya yaitu, seekor kuda atau lebih dihias warna-warni, budak sunat di naikan keatas punggung kuda tersebut dengan dihias seperti seorang raja atau satria, bisa juga meniru pakaian para Daleum Baheula , memakai bendo, taqwa dan kain serta selop.
masyarakat sunda sendiri memiliki ritual meminta hujan yang terbilang sedikit magis. kebiasaan meminta hujan di masyarakat sunda dipercayai hadir dari sebuah desa bernama cigarukgak, kecamatan ciawi gebang, kabupaten kuningan, jawa barat. di dusun tersebut, meminta hujan dinamai dengan "Babangkongan" yang dilaksanakan ketika terjadi kemarau berkepanjangan. biasanya, warga akan meminta hujan demi mengairi sawah serta untuk kebuituhan warga sehari-hari. babangkongan atau ritual meminta hujan ketika musim kemarau biasanya dilaksanakan pada terbenamnya matahari hingga tengah malam pada pukul 00.00. upacara ritual akan melibatkan satu orang pawang hujan, satu anak laki-laki yatim tersebut. acara pun dimulai dengan pembacaan doa-doa agar ritual dapat berjalan lancar tanpa adanya halangan. unsur magis dalam ritual ini mulai nampak setelah pembacaan doa selesai dan ritual yang sebenarnya dimulai. kemenyan mulai dibakar serta sang anak laki-laki tadi akan dibaringkan pada tandu...
Barongan adalah salah satu jenis kesenian tradisional yang ritual. “Barong(an)” ialah nama yang diperuntukkan bagi wajah yang sangat menakutkan dan seolah-olah buas. Sering kali istilah Barongan dirangkaikan dengan kata kepet (ejekan dari penonton) artinya tidak suka membersihkan diri (nyopet, Sunda). Kesenian ini disebut juga Barokan yang artinya sama dengan Barongan. Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Sulit ditentukan secara pasti mulai kapan kesenian Barongan ini lahir. Satu-satunya bahan yang dapat dijadikan petunjuk ialah ceritera rakyat yang sangat besar pengaruhnya di kalangan masyarakat pedesaan. Ceritera rakyat menuturkan: Seorang puteri cantik mencintai pemuda tampan Udrayaka, tetapi sang raja, ayah puteri tidak merestui karena Udrayaka hanyalah anak pungut Patih Dirgabahu. Agar Udrayaka enyah dari kerajaan, raja memberi tugas agar Udrayaka menggambar segala jenis binatang yang ada di daratan. Pemuda itu ternyata berhasil, tetapi menyusul per...