Ini adalah tradisi khas masyarakat Betawi. Nyorog merupakan tradisi membagikan bingkisan makanan pada keluarga yang lebih tua seperti Bapak, ibu, mertua, paman, kakek atau nenek. Kebiasaan mengirimkan bingkisan ini masih berlangsung sampai sekarang walau isi bingkisan sudah berubah mengikuti perkembangan zaman. Bila dahulu isi bingkisan adalah makanan matang seperti sayur atau lauk, kini berganti dengan mengirimkan bingkisan berisi biskuit, kopi, gula, sirup, dan lain-lain. Bagi masyarakat Betawi, tradisi Nyorog ini bermakna sebagai tanda saling mengingatkan bahwa Ramadhan akan segera tiba, juga sebagai cara mempererat silaturahmi. Sumber: https://www.halomoney.co.id/blog/tradisi-unik-bulan-ramadhan-yang-hanya-ada-di-indonesia
Di Bantul, ada kebudayaan tirakatan saat malam 17 Agustus. Biasanya tirakatan dilakukan setiap RT atau bisa jadi 1 se dusun. Tirakatan berisi doa2 untuk para pahlawan dan leluhur kita yang sudah gugur serta doa untuk kebaikan digenerasi-generasi saat ini, lalu dilanjutkan pembagian makanan dan kemudian dimakan bersama-sama. OSKMITB2018
Di Bantul, ada kebudayaan tirakatan saat malam 17 Agustus. Biasanya tirakatan dilakukan setiap RT atau bisa jadi 1 se dusun. Tirakatan berisi doa2 untuk para pahlawan dan leluhur kita yang sudah gugur serta doa untuk kebaikan digenerasi-generasi saat ini, lalu dilanjutkan pembagian makanan dan kemudian dimakan bersama-sama. OSKMITB2018
Sudah pernahkah Anda berkunjung ke Kota Jogjakarta? Ada banyak tempat wisata di Kota Pelajar ini. Salah satunya yaitu Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Di area Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat terdapat suatu area yang luas dan dikenal sebagai alun-alun. Terdapat dua alun-alun yaitu Alun-Alun Lor (Utara) dan Alun-Alun Selatan (Kidul). Pernahkah Anda melihat adanya Pohon Beringin kembar di area Alun-Alun Kidul? Biasanya wisatawan atau pelancong dari luar kota maupun dalam kota mencoba untuk berjalan melintasi kedua Pohon Beringin kembar tersebut dengan mata tertutup kain hitam. Apabila berhasil diyakini bahwa semua permintaan kita akan terkabulkan dan kita dijauhkan dari mara-bahaya. Hal yang mudah? Tentulah tidak. Hanya sedikit orang yang bisa berjalan melintasi kedua Pohon Beringin kembar tersebut. Biasanya orang-orang akan berjalan miring menjauhi lintasan yang seharusnya dilewati. Orang yang berhasil melewati Pohon Beringin kembar tersebut diyakini memiliki hati yang bersih...
Selepas bulan ramadhan yang suci dan penuh berkah,dimana kebanyakan dari masyarakat Muslim melakukan kegiatan keibadahan lebih banyak dibandingkan bulan lainya,Hampir seluruh masyarakat Muslim indonesia menyempurnakanya dengan saling meminta maaf kepada sesama agar kita kembali ke jalan yang benar dan tidak ada lagi dosa yang tertinggal di hati setelah saling berinteraksi selama setahun.Momentum maaf-maafan setelah bulan ramadhan ini biasa disebut Halal Bi Halal. Halal Bi Halal sendiri ternyata merupakan tradisi khas indonesia,bukan merupakan serapan dari Arab maupun belahan dunia manapun.Walau menggunakan bahasa arab,ternyata Halal Bi Halal juga merupakan istilah yang diciptakan oleh Masyarakat indonesia sendiri.Karena secara bahasa,halal bi halal berarti sama sama halal.Memang cukup aneh bila diartikan,namun melalui berbagai pendekatan teori,halal bi halal juga bisa berarti "mendapatkan yang halal dengan halal",atau bisa juga berarti "Halal dibalas dengan halal". Sejarahny...
UPACARA TARAPAN KERATON YOGYAKARTA INDONESIA Tarapan adalah upacara untuk memeringati haid pertama (menarche) seorang gadis. Di keraton Yogyakarta upacara ini dilakukan di Bangsal Sekar Kedaton. Gadis yang sedang menarche memakai baju khas keraton Yogya dengan rambutnya disanggul. Keluarga membuat tumpeng, sesaji yang terdiri dari rempah-rempah dan bumbu dapur serta bubur merah putih. Sesaji itu dimaksudkan untuk menolak bala. Pada upacara ini tidak ada pria yang boleh ikut, termasuk Sultan. Upacara Tarapan di Surakarta sedikit beda. Dalam perayaan ini si Gadis mengenakan batik dalam ritual siraman. Kemudian si Gadis berganti baju dengan kain bermotif grompol sebagai lambang permohonan kebahagiaan dan kesejahteraan. Grompol (menggerombol) artinya agar selalu dikelilingi oleh teman-temannya. Perayaan diakhiri dengan syukuran bersama. Sedangkan masyarakat Jawa pada umumnya cukup memeringati menarche dengan membuat bubur...
Tradisi Wiwitan adalah tradisi panen padi yang biasanya dilakukan para warga desa sebagai wujud syukur atas hasil panen padi. Secara khusus, rasa syukur ini ditujukan kepada "sedulur sikep" dan kepada Dewi Sri. Tradisi ini sering dilakukan oleh masyarakat petani Jogjakarta dan Jawa Tengah, sebelum proses panen padi. Sejarah Wiwitan, berasal dari kata "wiwit" yang berarti awal. Awal berarti tradisi ini dilakukan sebelum proses panen padi dilakukan oleh pemilik sawah. Upacara ini dilakukan untuk menghargai "sedulur sikep" atau bumi, yang dianggap sebagai saudara manusia yang harus dihargai, dijaga, dan dihormati oleh manusia. Upacara wiwitan juga dilakukan untuk penghormatan pada Dewi Sri, yang diyakini sebagai dewi yang menumbuhkan padi di bumi. Tradisi wiwitan sudah ada sejak sebelum agama-agama masuk ke tanah Jawa. #OSKMITB2018 Prosesi dan Kebutuhan Upacara Proses wiwitan diawali oleh Mbah Kaum, yaitu orang tertua di kampung. Mbah K...
Tradisi Apeman Tradisi Apeman ini adalah gabungan dari unsur keagamaan dan adat kesenian budaya orang jawa. Acara ini diadakan setiap menjelang datangnya bulan suci ramadhan, tradisi ini memiliki makna sebagai permohonan ampun kepada Tuhan Yang Maha ESA, saling meminta maaf lahir batin antar umat muslim sebelum datangnya bulan suci ramadhan, sebagai bentuk dari rasa syukur atas rizki bagi umat muslim di yogyakarta dan unrtuk mendoakan para leluhur terdahulu. Pertama-tama tradisi ini dilakukan untuk ruwatan yaitu mendoakan para tokoh-tokoh agama islam terdahulu, seperti para kiyai-kiyai besar, para leluhur desa, dengan mengadakan pengajian bersama, lalu masyarakat membersihkan makam para kiyai dan anak cucu keturunannya serta para leluhur desa dengan pandu oleh juru kunci makam tersebut untuk memperingati hari meninggalnya. Setelah membersihkan makam, dilanjutkan denga...
Makam di Halaman Rumah Di daerah Kabupaten Gunungkidul dan sekitarnya, masih bisa dijumpai makam yang berada di halaman rumah. Rumah yang memiliki makam dihalamannya umumnya merupakan rumah warisan yang umurnya sudah tua. Makam kecil yang disebut cungkup oleh warga di daerah Kabupaten Gunungkidul dan sekitarnya tersebut merupakan makam janin yang mengalami keguguran. Cungkup ini berbentuk seperti rumah yang memiliki atap dan juga tembok, bahkan ada yang membangun makam ini lengkap dengan pintu. Cungkup umumnya berukuran kecil, tingginya tidak lebih dari tinggi orang dewasa. Karena pada zaman dahulu pengetahuan akan kesehatan yang minim serta teknologi dalam bidang kesehatan masih belum canggih, hal ini menyebabkan resiko keguguran yang dialami oleh ibu hamil lebih tinggi, sehinggak banyak masyarakatnya yang membagun cungkup dihalaman rumahnya. Sebuah cungkup dapat berisi lebih dari satu makam. Cungkup banyak dibangun didepan rumah, namun ada juga cungkup yang dibangun dibela...