337 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Hari Raya Masyarakat Cireundeu
Ritual Ritual
Jawa Barat

Satu Syura adalah hari Raya bagi masyarakat Cireudeu seperti Lebaran bagi umat Islam. Biasanya kaum perempuan berkebaya putih sedangkan kaum lelakinya mengenakan pakaian pangsi warna hitam dan ikat kepala khas. Dengan tertib satu persatu sungkem pada sesepuh yang duduk melingkar di Balai Adat, pusat prosesi Seren Taun, 1 Sura Tahun Saka 1426 atau 8 Desember 2012 silam. Satu Syura , mereka menggunakan baju yang terbaik untuk mengikuti ritual Seren Taun yang dipimpin pimpinan Kampung  Adat Cireundeu, Abah Emen Sunarya. Kemudian sungkeman dan dilanjutkan makan-makan lazimnya pesta. Sesudah itu barulah mereka bersama-sama mengunjungi kuburan leluhur.  Setelah prosesi Seren Taun, sehari semalam.  Masyarakat Cireundeu berpesta dan dengan tangan terbuka lebar mengajak siapapun yang datang untuk ikut bergembira dan makan  bersama mereka. Apa makanan yang disajikan? Tentu saja rasi tumpeng lengkap dengan lauk-pauknya yaitu opor ayam, sambal goreng, tumis buncis da...

avatar
OSKM18_16018173_SalsabilaSyifa Fuady Ranawijaya
Gambar Entri
Kepercayaan Masyarakat Cireundeu
Ritual Ritual
Jawa Barat

Kepercayaan masyarakat kampung Cireundeu berawal dari jaran Madrais ini di bawa oleh Pangeran Madrais pada tahun 1918 ke Kampung Cireundeu yang mengajarkan falsafah dan ajaran moral tentang bagaimana membawa diri dalam kehidupan. Hinggga saat ini masyarakat adat Cireudeu masih teguh memeluk ajaran tersebut meskipun telah berpuluh-puluh tahun, mereka salalu taat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Agama Djawa Sunda (ADS) nama lain dari ajaran Madrais ini merupakan kepercayaan sejumlah masyarakat yang tersebar di daerah Cigugur, Kabupaten Kuningan. Abdul Rozak seorang peneliti kepercayaan sunda, menyatakan bahwa agama ini ialah bagian dari agama Buhun. Agam Djawa Sunda (ADS) atau Sunda Wiwitan awal berkembang di Cireundeu adalah setelah pertemuan H. Ali kakek dari Abah Emen yang sekarang menjabat sebagai Ketua Adat atau Sesepuh ini dengan Pangeran Madrais pada tahun 1930-an. Pada tahun 1938 Pangeran Madrais pernah sempat tinggal menetap di Kampung Adat Cireundeu. Pange...

avatar
OSKM18_16018173_SalsabilaSyifa Fuady Ranawijaya
Gambar Entri
Samen
Ritual Ritual
Jawa Barat

Budaya tidak hanya terpaku pada tarian daerah, lagu daerah, makanan khas, alat musik, ataupun baju adat. Tradisi atau kebiasaan yang sering dilakukanpun dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk kebudayaan. Tradisi yang terdapat di Indonesia sangat bermacam-macam, salah satunya samen . Samen umumnya akan terdengar asing di telinga anak-anak zaman sekarang, tetapi akan terdengar berkesan untuk anak-anak sebelum abad ke 21 yang berasal dari tatar Sunda. Bapak Abdurohman dan istrinya, Ibu Resti Yuniar, termasuk orang-orang yang mengetahui dan mengalami samen ini. Sayangnya, pasangan yang sama-sama berasal dari Sunda ini tidak tahu pasti darimana asal kata “samen”, yang jelas merupakan salah satu istilah lama dalam Bahasa Sunda. Samen merupakan tradisi turun temurun di kawasan Jawa Barat. Samen ialah sebutan untuk sebuah perayaan anak-anak yang baru naik kelas di sekolah. Bentuk perayaannya beragam, ada yang diisi dengan makan-makan bersama seperti yang dialami Pak Abdu...

avatar
OSKM18_16018245_Yovanka Alfadhila
Gambar Entri
Nadran
Ritual Ritual
Jawa Barat

Tradisi tahunan yang rutin dilaksanakan oleh nelayan Indramayu setiaop dua mingu setelah  lebaran idul fitri. Kata Nadran sendiri berasal dari kata  Nadzar-Nadzaran.  Nadran yang berarti kaul atau syukuran. Syukuran nelayan Indramayu perihal diadakannya tradisi ini sendiri adalah atas rejeki melimpah yang diberikan tuhan kepada mereka baik berupa keselamatan ketika berlayar di laut maupun hasil ikan yang melimpah sepanjang tahun yang lalu. Tradisi Nadran mula-mula diawali dengan diadakannya pagelaran tari-tarian dan hiburan rakyat tradisional seperti rego, jaipong, genjring, tari kerbau, dll. Semua warga nelayan Indramayu yang hadir hari itu  tumplek-blek  menikmati pesta tahunan ini hingga pesta ini menjadi begitu meriah.  Kemeriahan pun tampak di dalam ruangan khusus dimana ibu-ibu dan bapak-bapak nelayan yang dianggap kompeten menyiapkan  meron   yang akan dilarung keesokan harinya.  Meron  sendiri merupakan sebuah miniat...

avatar
OSKM18_16518183_Rafi Abbel Mohammad
Gambar Entri
Sajen atau Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu | #OSKMITB2018
Ritual Ritual
Jawa Barat

Sesajen atau sajen kerap kali disalahartikan sebagai sesembahan ataupun makanan dari makhluk halus atau leluhur. Semoga dengan adanya artikel ini dapat meluruskan hal yang selama ini dianggap sebagian masyarakat sebagai hal mistis ataupun tabu. Parukuyan atau anglo : Wadah untuk menyimpan bara apai terbuat dari tanah merah, dibuat menggunakan empat unsur tanah, api, air, dan angin. Merupakan lambing tubuh manusia. Rujakeun (rujakan) : bahwa kehidupan ini penuh dengan dinamika, penuh berbagai rasa dari kesedihan, kegembiraan, kekecewaan, dsb. Oleh karena itu, rujakan dipenuhi oleh berbagai macam rasa Air minum : air bening, teh manis, teh pahit, kopi pahit, kopi manis. Disini mengandung ajaran bahwa ketika kita lahir kita seperti air bening, belum terpengaruh apapun. Teh manis, teh pahit melambangkan ketika kita beranjak dewasa, kita ditempa oleh cobaan hidup. Kita lihat bagaimana teh ini tumbuh, mereka berkelompok dalam keadaan panas, hujan, dsb. Kemudian teh ini...

avatar
OSKM18_16718293_Doli Tri Dito
Gambar Entri
Membeli rujak dengan pecahan genting?! Emang bisa??
Ritual Ritual
Jawa Barat

Salah saru yang paling saya ingat dari memori masa kecil adalah pernah membeli rujak dengan pecahan genting, Saat itu saya kira itu halusinasi atau mimpi, tapi waktu saya tanya orangtua saya, memang benar ada rujak yang bisa dibeli dengan pecahan genting. Rujak versi gimana sih? Namanya rujak tingkeban, tingkeban adalah syukuran yang biasa dilakukan oleh orang sunda untuk merayakan 7 bulan kehamilannya. Nah, sebenarnya nggak ada resep khusus untuk si rujak tingkeban ini seperti rujak biasa dibuat dari buah- buahan dan bumbunya dari tumbukkan gula merah, asam, garam, dan sedikit terasi. Tapi, katanya sih rujak ini harus dibuat dengan bumbu yang sangat pas. Orang- orang zaman dulu percaya jika rujaknya trerlalu asam nanti anaknya pelit senyum, kalau rujaknya terlalu pedas nanti anaknya galak, dan kalau rujaknya manis anaknya akan murah senyum. Unik kan budaya yang satu ini? Bisa menentukan sifat anak dari sepiring rujak. Lalu, kok bisa sih rujak ini dibeli dengan genting? Dibeli...

avatar
Oskm18_16418110_farisa
Gambar Entri
Sisi lain dari Situs Sejarah Bukit Sadu
Ritual Ritual
Jawa Barat

Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.Sebuah bukit yang kini telah menjadi nilai sejarah yang tinggi dan forklor yang erat di sana. Adapun forklor sendiri adalah istilah untuk cerita rakyat yang ditemukan di sana secara turun-temurun. Bukit ini didominasi oleh banyaknya pohon bambu dengan ketinggian bukit yang rendah, hanya 895 mdpl dengan curah hujan sekitar 300-1500 mm/tahun serta suhu rata-rata berkisar antara 22-30 derajat Celcius. Suasana yang cukup sejuk ini tentu bisa dinikmati oleh setiap orang yang menginginkan ketenangan jiwa dan raganya. Bukit Sadu awalnya hanyalah berupa hutan belantara yang terdapat 4 orang tokoh di dalamnya (empat sekawan),yang menjadi cikal bakal terciptanya sebuah desa. Mereka adalah perwakilan kerajaan Mataram yang melakukan pertapaan di puncak bukit Sadu dengan penguasaan energi yang tinggi dan handal serta mahir dalam ilmu bela diri. Selain itu, mereka memiliki tugas masing-masing yaitu sebagai juru damai, ahli pemerintahan...

avatar
Arroofinurulakbar
Gambar Entri
Budaya Kelahiran Adat Sunda
Ritual Ritual
Jawa Barat

Upacara Adat Masa Kehamilan 1. Upacara Mengandung Empat Bulan Dulu Masyarakat Jawa Barat apabila seorang perempuan baru mengandung 2 atau 3 bulan belum disebut hamil, masih disebut mengidam. Setelah lewat 3 bulan barulah disebut hamil. Upacara mengandung Tiga Bulan dan Lima Bulan dilakukan sebagai pemberitahuan kepada tetangga dan kerabat bahwa perempuan itu sudah betul-betul hamil. Namun sekarang kecenderungan orang-orang melaksanakan upacara pada saat kehamilan menginjank empat bulan, karena pada usia kehamilan empat bulan itulah saat ditiupkannya roh pada jabang bayi oleh Allah SWT. Biasanya pelaksanaan upacara Mengandung empat Bulan ini mengundang pengajian untuk membacakan do’a selamat, biasanya doa nurbuat dan doa lainnya agar bayinya mulus, sempurna, sehat, dan selamat. 2. Upacara Mengandung Tujuh Bulan/Tingkeban Upacara Tingkeban adalah upacara yang diselenggarakan pada saat seorang ibu mengandung 7 bulan. Hal itu dilaksanakan agar bayi yang di dalam kand...

avatar
OSKM_16718458_FTI ITB_2018
Gambar Entri
Nuju Bulanan Adat Sunda
Ritual Ritual
Jawa Barat

Nuju Bulanan dalam Adat Sunda Oleh : William Samalo             Dalam paparan sunda, dalam tradisi atau adat istiadatnya terdapat ciri khas unik dalam prosesi nuju bulanan. Upacara Tingkeban adalah salah satu tradisi masyarakat Sunda, upacara ini disebut juga  mitoni  . Ritual yang dilakukan di acara ini adalah sang calon ibu dimandikan atau disiram di taman untuk memohon agar anak yang kelak dilahirkan dapat menjadi anak yang berguna bagi sesama manusia dan agama.            Siraman yang di lakukan oleh para sesepuh sebanyak 7 orang termasuk ayah dan ibu wanita hamil serta suami dari calon ibu. Makna dari siraman ini juga untuk memohon agar anak yang dilahirkan dapat selamat dan yang memandikan sang calon ibu adalah orang tua yang sudah mempunyai cucu.           Setelah siraman selesai, dilanjutkan dengan upacara memasukan belut mulai dari bagia...

avatar
OSKM18_19918162_WILLIAM