Di pinggiran sawah yang gelap, Ayi (15) terus memecahkan bongkahan karbit dengan batu. Serpihan yang jatuh di tanah dipungut rekannya Rajif Fandi (14), kemudian dimasukkan dalam sebuah drum yang bagian ujungnya sudah di lubangi. Dalam drum seukuran satu meter itu juga sudah diisi sedikit air, kemudian dibiarkan sejenak karbit mendidih. "Sudah bisa ini," ujar Fandi, memberi aba-aba. Sejurus kemudian Ayi menyulutkan api dari ujung kayu yang dipegangnya ke lubang kecil di belakang drum. Duaarr... ledakan keras menggelegar hingga ke bukit yang terbentang di ujung hamparan sawah, memecah kesunyian malam. Beberapa saat kemudian dari kejauhan juga terdengar suara dentuman serupa. Itu ledakan karbit yang dibakar anak-anak kampung lain. Ayi dan kawan-kawan menyiapkan lagi serangan balasan berupa suara yang lebih keras lagi agar tak bisa disaingi oleh "pasukan" desa lain. Begitulah suasana perang karbit yang dilakoni sekelompok remaja pada malam lebaran Idul Fitri di Gampo...
Khanduri Apam atau masyarakat Aceh juga sering menyebutkan ‘Toet Apam’ adalah salah satu kegiatan tahunan yang berkembang dalam masyarakat Aceh. Tradisi tersebut diadakan masyarakat pada bulan ketujuh atau orang Aceh menyebutnya dengan ‘Beuleun Apam’. Apam merupakan penganan trandisional yang tidak asing di wilayah Aceh, khususnya di Kabupaten Pidie. Apam atau kata lain disebut serabi, sering dibuat secara khusus di bulan Rajab, di mana pada bulan ini masyarakat sering melaksanakan kenduri apam sebelum ramadhan tiba. Memang sudah menjadi tradisi masyarakat Aceh yang tak dapat dipisahkan dalam bulan Rajab yaitu toet apam (red. memasak apam). Biasanya kegiatan ini dikerjakan oleh kaum ibu-ibu di kampung masing masing, atau dilakukan berkelompok ataupun sendirian di rumah mereka. Begitu juga dengan warga Gampong Pukat Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Minggu (25/3/2018), di bawah tenda dihalaman meunasah kaum ibu terlihat serius menyiapkan adonan tep...
Ada tradisi unik ketika meugang di Seunagan Timur, Nagan Raya. Di sini meugang digelar empat hari berturut-turut. Hal unik lainnya, di sini masyarakat tidak hanya membeli daging ke pasar namun mereka juga mendapatkan bagian sie tumpok (tumpukan daging) pada hari meugang dari gampongnya masing-masing. Sie tumpok ini merupakan cara warga untuk mendapatkan daging pada saat meugang, biasanya cara ini dilakukan dengan berpatungan untuk membeli kerbau atau sapi kemudian dipotong secara bersama sama dan dibagi rata kepada seluruh warga. “Selain lebih murah sie tumpok ini juga mempererat tali silaturahmi, karena proses pemotongan kerbau dilakukan secara bersama-sama,” kata Tgk Ismail warga Gampong Kabu Baroh usai memotong kerbau meugang, di desanya, Minggu (13/5/2018). Tgk Ismail menjelaskan seiring berjalannya waktu tradisi sie tumpok pada saat meugang menjelang puasa ini mulai banyak ditinggalkan warga, hanya beberapa desa yang masih menjalani peninggalan indat...
Kabupaten Nagan Raya adalah sebuah kabupaten di Provinsi Aceh , Indonesia . Ibu kotanya Suka Makmue , yang berjarak sekitar 287 km atau 6 jam perjalanan dari Banda Aceh . Kabupaten ini berdiri berdasarkan UU Nomor 4 Tahun 2002, tanggal 2 Juli 2002 sebagai hasil pemekaran Kabupaten Aceh Barat . Kata Nagan memiliki kemiripan dengan nama 5 kecamatan yang ada di kabupaten tersebut, namun secara arti bahasa sampai sejauh ini sama sekali tidak ada dalam kosakata Aceh Pun, belum terketemukan landasan historis, maupun hasil penelitian yang jelas terkait dari mana penyebutan nama tersebut muncul. Sedangkan Raya berarti besar, menunjuk semua kecamatan yang ada di Nagan, kendati di dalam nama kecamatan tersebut tidak tercantum kata "Nagan", misalnya: Beutoeng, salah satu kecamatan. Kabupaten Nagan Raya memiliki luas 3.363,72 km2. (Sumber : Wikipedia) Rameune Nagan yang sudah lahir Ratusan tahun lalu masa Ke...
RAKYAT Gayo Lues Provinsi Aceh dikenal masih memegang erat nilai-nilai budaya warisan nenek moyangnya yang kaya filosofi. Bukan hanya tari Saman tapi juga seni budaya dan tradisi lain dalam kehidupan sehari-sehari. Salahsatu yang masih eksis adalah prosesi adat Tawar Kampung oleh masyarakat Gumpang Kecamatan Putri Betung 5 Agustus 2017 lalu. Prosesi utama tradisi ini adalah menggiring seekor kerbau berkeliling kampung yang dikenal dengan sebutan “Nona Koro”. Kerbau yang digiring tersebut harus jantan albino atau berbulu putih, tradisi ini menurut warga setempat sebagai bentuk syukur dan do’a kepada Allah SWT agar diberi keberkahan dalam usaha tani mereka serta jauh dari serangan hama dan penyakit ataupun segala bentuk bencana lainnya. Keberadaan tradisi Tawar Kampung ini sudah ada sejak nenek moyang dahulunya sehingga sangat melekat dan diteruskan oleh masyarakat setempat untuk menjaga dan memperkuat jalinan tali silaturrahmi serta menguran...
Upacara perkawinan adat Gayo Lues baru-baru ini diperlombakan dalam Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) dan mendapat juara kedua dari 23 kabupaten/kota se-Provinsi Aceh.Samsul Bahri, salah seorang tokoh masyarakat Gayo Lues memaparkan upacara perkawinan adat Gayo Lues tersebut berserta tahapanya, Kamis (30/8). Dipaparkan, tahapan yang dilakukan diawali resek, adalah perbincangan orangtua dari seseorang jejaka antara ayah dan ibu tentang keinginan untuk mencarikan jodoh bagi anaknya atau menantu. Setelah keduanya mendapat kata sepakat, barulah orang tuanya mengira-ngira siapa yang cocok untuk menantu (pemaen) dimaksud, setelah ada yang cocok maka kabar ini disampaikan kepada kail/ibi atau tutur temas lainyya, menghubungi sang jejaka atau bukang, apakah setuju dicarikan jodohnya. Sehingga rangkaian proses ini disebut kusik, sisu, pakok dan peden. Terjemahan kusik adalah agar ayah dan ibu dapat bebas membicarakan tentang perjodohan anaknya, sisu artinya hasil permufakataan ayah dan ibu...
Warga desa Uluntanoh, Kutepanjang, Gayo Lues, Rabi, 4 Juli 2018 menggelar tradisi tawar kampung. Tradisi ini sangat identik menyembelih kerbau putih untuk kenduri makan bersama, sambil berdoa untuk keselamatan desa, dijauhkan dari bencana, serta mendoakan para leluhur. Daging kerbau jantan putih yang sudah disembelih dimasak, kemudian dimakan bersama-sama di Balai Adat. Kepala Desa Uluntanoh, Suhardinsyah menjelaskan, selama ini nyaris tidak pernah lagi diadakan tradisi Tawar Kampung di desanya. “Terakhir kali Tawar Kampung di Uluntanoh dilaksanakan sekitar 22 tahun silam. Kami berencana akan mengadakan Tawar Kampung lima tahun sekali, dengan tujuan menjaga kekompakan warga, serta Desa Uluntanoh selalu berada dalam lindugan Allah SWT,” katanya di hadapan Wakil Bupati H Said Sani yang ikut hadir pada hajatan tersebut. Sementara itu Wakil Bupati Gayo Lues, H Said Sani mengatakan, Tawar Kampung merupakan warisan turun temurun dari moyang endatu warga Gayo Lues s...
Rambu Solo’ adalah salah satu upacara adat yang sangat besar di Tana Toraja. Suku yang ada di sini akan melakukan upacara pemakaman secara besar-besaran. Upacara rambu solo biasanya memerlukan persiapan hingga bertahun-tahun bagi mereka yang kurang mampu. Bagi yang berasal dari bangsawan persiapan akan berlangsung selama beberapa bulan saja. Pada upacara ini, keluarga akan melakukan penyembelihan banyak sekali kerbau. Hewan ini biasanya didapatkan dengan harga mahal sehingga tidak jarang rambu solo’ memerlukan dana hingga miliaran rupiah. Sumber: https://www.boombastis.com/pemakaman-unik-indonesia/78979
Sirang-sirang adalah salah satu upacara pemakaman dengan cara dibakar yang terjadi di Sumatra khususnya Batak Sembiring. Di masa lalu, saat pengaruh Hindu masih melekat dengan kuat, masyarakat di sini melakukan upacara pembakaran jenazah dengan cukup besar. Biasanya jenazah akan dibakar di dekat dengan sungai. Setelah jenazah menjadi abu, beberapa orang akan melarungnya ke dalam air sungai. Oh ya, pelarung abu harus mandi dengan bersih agar tidak kena sial atau diikuti roh dari jasad yang dibakar. Sumber: https://www.boombastis.com/pemakaman-unik-indonesia/78979