Ritual
Ritual
Ritual Aceh Nagan Raya
Nona Koro
- 28 November 2018

RAKYAT Gayo Lues Provinsi Aceh dikenal masih memegang erat nilai-nilai budaya warisan nenek moyangnya yang kaya filosofi. Bukan hanya tari Saman tapi juga seni budaya dan tradisi lain dalam kehidupan sehari-sehari.

Salahsatu yang masih eksis adalah prosesi adat Tawar Kampung oleh masyarakat Gumpang Kecamatan Putri Betung 5 Agustus 2017 lalu.

Prosesi utama tradisi ini adalah menggiring seekor kerbau berkeliling kampung yang dikenal dengan sebutan “Nona Koro”.

Kerbau yang digiring tersebut harus jantan albino atau berbulu putih, tradisi ini menurut warga setempat sebagai bentuk syukur dan do’a kepada Allah SWT agar diberi keberkahan dalam usaha tani mereka serta jauh dari serangan hama dan penyakit ataupun segala bentuk bencana lainnya.

Keberadaan tradisi Tawar Kampung ini sudah ada sejak nenek moyang dahulunya sehingga sangat melekat dan diteruskan oleh masyarakat setempat untuk menjaga dan memperkuat jalinan tali silaturrahmi serta mengurangi dampak negatif budaya luar ataupun moderenisasi yang kebablasan saat ini.

Sebelum tradisi ini dilakukan, oleh masyarakat harus mempersiapkan berbagai macam persiapan, diantaranya hiasan aneka bunga khusus untuk kerbau dengan sebutan bunga kepiyes, bunga putri junte, buah pinang dan bunga yang lainnya yang akan kenakan pada kerbau putih nantinya.

Selain itu sebelum masyarakat melakukan penyembelihan kerbau di esok harinya maka masyarakat juga mempersiapkan tari-tarian Gayo seperti tari saman, tari bines, dan alunan canang Gayo yang dilakukan pada saat penyambutan kerbau dari kampung ke kampung yang bertujuan untuk menjagga kerbau agar tidak menggamuk pada warga selain itu  juga untuk hiburan para masyarakat setempat.

Tawar kampung ini memiliki keunikan tersendiri yang mana kerbau ini harus berjalan paling terdepan dan tidak boleh satu orangpun yang mendahului jalannya kerbau tersebut, selain itu juga jika kerbau berhenti makan ataupun kerbau istirahat maka para penari bersiap-siap dan bergegas untuk menari baik itu saman maupun tari bines, setelah selesai melakukan tarian, kerbau bangun dengan sendirinya dan melanjutkan  perjalannya yang akan diikuti oleh masyarakat kampung dengan hanya bisa mengikuti di belakang kerbau.

Setelah kerbau ini di jaga baik pada siang hari maupun pada malam hari yang disertai dengan berbagai macam hiasan bunga khusus serta dimeriahkan dengan tarian-tarian Gayo maka tinggalah puncak terakjir acara yaitu pengantaran kerbau secara massal atau nona koro oleh warga keempat kampung mulai dari anak-anak sampai orang tua.

Bukan hanya sekedar itu, para penari dari keempat kampung juga ikut serta selalu dalam memeriahkan pengantaran kerbau tersebut baik pada penari saman maupun para penari bines dan tidak ketinggalan juga alunan canang yang mengiringi perjalanan kerbau yang diikuti masyarakat.

Setelah hari pengantaran kerbau  selesai dilakukan oleh masyarakat maka tinggalah hari puncak yakni hari pemotongan (penyembelihan) kerbau putih tersebut, yang mana seluruh masyarakat yang ada di empat kampung tersebut berkumpul untuk memasak daging kerbau serta mengadakan acara syukuran atau kenduri.

Prosesi adat Nona Koro diakhiri dengan makan bersama yang di bagi menjadi 2 bagian yaitu para orang tua dan juga para muda-mudi yang ada di kampung tersebut. []

*Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Acehasal dari Gayo Lues

Sumber: http://lintasgayo.co/2017/08/27/tradisi-nona-koro-di-gayo-lues

#SBJ

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline