Sumba tak kalah menarik,ketrampilanberkuda tanpa pelana merupakan tradisi luhur berabad-abad lamanya, hingga regenerasi terkini pun masih bisa terlihat kepiawaian mereka mengendalikan kuda. Bilapun sedang dipacu cepat pada saat ritual perang bergulir. Pasola bukanlah suatu peragaan kejantanan para lelaki Sumba Barat, melainkan bagian dari upacara puncak Festival Nyale yang diperingati setahunsekali. Dimulai dari minggu atau ketiga setelah bulan purnama muncul. Bulan Februari diadakan di wilayah Lamboya dan Kodi, Bulan Maret di wilayah Gaura danWanokaka.Wilayah tersebut merupakan sebuah tanah lapang yang luas. Peristiwa ini adalah ritual penghormatan kepada para awah leluhur( Marapu ). Konon upacara ini diawali dari sebuah legenda rakyat. Seorang Raja Bulan memiliki anak gadis yang teramat cantik, PutriNyale . Oleh sebab sang putri iba dengan penderitaan penduduk akibat gagal panen beserta lumbung padi yang kering. Kemudian ia mengorbankan diri dengan mencebur ke laut. S...
Upacara Ritual Penti merupakan upacara tahun baru yang juga merupakan tanda dimulainya kegiatan bercocok tanam atau berladang. Kegiatan ini adalah kewajiban turun-temurun yang harus dijalankan sebagai wahana rasa syukur, berkumpulnya keluarga besar masyarakat Wae Rebo, serta pemberkatan terhadap kelestarian alam sekitar. Upacara Penti dilaksanakan setiap bulan November, yang biasanya jatuh pada pertengahan bulan dan diisi dengan upacara adat, pemberkatan, serta atraksi budaya yang sangat unik.Upacara Penti dimulai dengan pemberkatan terhadap sumber mata air, keselamatan kampung dan roh jahat. Semua masyarakat berkumpul di rumah Gendang untuk menuju ke tempat pemberkatan dengan diiringi oleh nyanyian-nyanyian budaya. Upacara pemberkatan ini ditandai dengan pemotongan ayam sebagai tanda persembahan untuk para leluhur. Bagi masyarakat Wae Rebo, apabila isi ayam yang disembelih (hati dan lai-lain) bagus, maka hasil persembahan mereka diterima oleh leluhur. ...
Suku Boti dikenal sebagai suku yang religious. Hal tersebut tercermin dalam kehidupan sehari-hari yang selalu melekat dengan nilai-nilai kepercayaa dan keyakinan mereka yang disebut halaika. Segala aspek kehidupan telah diatur oleh kepercayaan dan keyakinan mereka. Mulai dari kehidupan berkelompok hingga dalam hal pekerjaan. Misalnya seorang suku Boti harus menghormati alam karena mereka hidup dari alam yang telah dilindungi Uis Pah, roh penjaga bumi. Mereka berpandangan bahwa manusia harus bersahabat dengan alam karena alamlah yang menyediakan makanan dan minuman. Karenanya, pepohonan tidak boleh ditebang sembarangan, makanan tidak boleh dipanen sebelum waktunya, bahkan rambut mereka pun tidak boleh dicukur. Alat dapur mereka pun terbuta dari bahan alam, misalnya piring, sendok, dan gelas yang mereka pakai pun terbuat dari tempurung kelapa. Bagi suku Boti, alam merupakan Tuhan yang harus mereka sembah (Uis Pah) karena alam telah memberi mereka kehidupan. Oleh sebab itu...
Ada tradisi Unik yang dilakukan oleh masyarakat lamalera di Flores Nusa tenggara timur, yaitu tradisi yang tidak biasa di lakukan oleh masyarakat Indonesia lain nya, Tradisi itu adalah Tradisi berburu paus. Masyarakat Lamalera yang sudah di anggap dewasa dan memiliki kemampuan di haruskan mengikuti tradisi ini, biasanya satu keluarga harus mempunyai satu perwakilan untuk ikut berburu paus. Sebelum melakukan perburuan , mereka mengadakan acara doa bersama agar di beri kemudahan dalam melakukan perburuan, karena perburuan tidak semudah yang kita bayangkan. Dengan menggunakan alat tradisional yaitu Tombak yang di sebut "tempuling" para "lamafa (orang yang bertugas menikam paus dengan tempuling akan berdiri diujung perahu untuk melompat dan menghujamkan tombak pada tubuh paus. Daging paus yang diperoleh akan di bagikan kepada masyarakat desa, masyarakat juga menggunakan MInyak paus sebagai obat, dan bahan bakar untuk Pelita, Untuk menjaga populasi paus para pem...
Pada musim kemarau panjang, masyarakat suku Lawahing di Kelurahan Kalibai Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, akan bersiap untuk memanggil hujan. Alam oleh masyarakat suku Lawahing dipercaya sebagai hasil dari kekuatan Dewa Mau Maha-maha (matahari) dan Ul (bulan). Upaya suku Lawahing untuk bernegosiasi dengan kekuatan alam adalah dengan menyelenggarakan upacara, salah satunya upacara memanggil hujan atau yang biasa disebut dengan Elkoil Od . Para kepala klen ( Lengleng Buung ), para kepala kampung ( Bang Kapal ), para kepala adat ( Lengleng Bala O Aba Aiy ), ketua dewa adat ( Aba Aiy Mati ) dan kepala kampung besar ( Bang Kapal Mati ) bermusyawarah dengan masyarakat untuk mempersiapkan upacara. Penjemput Gong berpayung daun pandan (ami) beranjak ke rumah bendahara negeri untuk memulai upacara. Hanya pemuda pilihan yang boleh menjadi penjemput Gong. Selama perjalanan Gong harus dijaga dan tidak boleh dipukul sebelum sampai di tempat upacara. Pelanggaran ak...
Upacara Adat Reba diselenggarakan khususnya di beberapa daerah di Kabupaten Ngada, NTT. Reba merupakan upacara adat yang bertujuan untuk melakukan penghormatan dan ucapan rasa terima kasih terhadap jasa para leluhur. Upacara ini diadakan setiap tahun baru tepatnya di bulan Januari atau Februari dengan hidangan utama berupa ubi. Bagi warga Ngada ubi diagungkan sebagai sumber makanan yang tidak pernah habis disediakan oleh bumi. Selama upacara diselenggarakan tarian dengan penari menggenggam pedang panjang (sau) dan tongkat warna-warni yang di bagian ujungnya dihiasi bulu kambing warna putih (tuba). Sebagai pengiring tarian adalah alat musik bergesek berdawai tunggal yang terbuat dari tempurung kelapa atau labu hutan. Upacara adat Reba biasanya diselenggarakan selama tiga sampai empat hari. Sebelum upacara tari-tarian dan nyanyian diadakan misa inkulturasi di gereja yang dipimpin seorang pater atau romo. Upacara ini memang memadukan unsur adat dengan agama.
Menurut cerita, tradisi berburu ikan paus di Lamalera sudah dimulai sejak abad XIV dan terus berlangsung hingga kini. Laut Sawu yang berada di antara Pulau Timor dan Pulau Lembata menjadi tempat para nelayan menangkap ikan paus. Sumber makanan yang berlimpah yaitu plankton menjadikan laut Sawu sebagai tempat singgah gerombolan ikan paus yang datang dari kutub Selatan ke Samudera Pasifik. Tradisi menangkap ikan paus ala Lamalera adalah atraksi yang luar biasa terutama bagi orang yang berasal dari luar daerah. Tradisi ini bisa dikatakan sebagai satu-satunya tradisi yang ada di wilayah Nusantara bahkan dunia. Hanya dengan peralatan yang sangat sederhana seperti tempuling atau harpoon tradisional dan tali, ikan seberat 15-20 ton bahkan lebih dapat ditakhlukan oleh sekelompok nelayan dengan 2 atau 3 perahu tradisional yang relatif kecil dibandingkan dengan ikan yang mereka tangkap. Keberanian dan pengalaman yang matang dari orang-orang pilihan atau yang sudah mewarisi keahlia...
Pada musim kemarau panjang, masyarakat suku Lawahing di Kelurahan Kalibai Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, akan bersiap untuk memanggil hujan. Alam oleh masyarakat suku Lawahing dipercaya sebagai hasil dari kekuatan Dewa Mau Maha-maha (matahari) dan Ul (bulan). Upaya suku Lawahing untuk bernegosiasi dengan kekuatan alam adalah dengan menyelenggarakan upacara, salah satunya upacara memanggil hujan atau yang biasa disebut dengan Elkoil Od . Para kepala klen ( Lengleng Buung ), para kepala kampung ( Bang Kapal ), para kepala adat ( Lengleng Bala O Aba Aiy ), ketua dewa adat ( Aba Aiy Mati ) dan kepala kampung besar ( Bang Kapal Mati ) bermusyawarah dengan masyarakat untuk mempersiapkan upacara. Penjemput Gong berpayung daun pandan (ami) beranjak ke rumah bendahara negeri untuk memulai upacara. Hanya pemuda pilihan yang boleh menjadi penjemput Gong. Selama perjalanan Gong harus dijaga dan tidak boleh dipukul sebelum sampai di tempat upacara. Pelanggaran ak...
Pasola Sumba adalah bagian dari serangkaian upacara adat tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Sumba , Nusa Tenggara Timur, yang masih menganut agama asli yang disebut Marapu. Upacara adat ini dilakukan setiap tahun pada bulan Februari atau Maret. Pasola diadakan pada empat kampung di kabupaten Sumba Barat. Keempat kampung tersebut antara lain Kodi dan Lamboya, Wonokaka, dan Gaura. Serangkaian upacara ini dilakukan dalam rangka memohon restu para dewa agar panen tahun itu berhasil dengan baik. Pasola berasal dari kata “Sola” atau “Hola”, yang berarti sejenis lembing kayu yang dipakai untuk saling melempar dari atas kuda yang sedang dipacu kencang oleh dua kelompok yang berlawanan. Setelah mendapat imbuhan `pa’ (pa-sola, pa-hola), artinya menjadi permainan. Jadi pasola atau pahola berarti permainan ketangkasan saling melempar lembing kayu dari atas punggung kuda yang sedang dipacu kencang antara dua k...