×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual

Provinsi

Nusa Tenggara Timur

Pasola Sumba

Tanggal 17 Jul 2012 oleh tresna purnama dewi. Revisi 2 oleh Gandung Aryopratomo pada 22 Feb 2014.

Sumba tak kalah menarik,ketrampilanberkuda tanpa pelana merupakan tradisi luhur berabad-abad lamanya, hingga regenerasi terkini pun masih bisa terlihat kepiawaian mereka mengendalikan kuda. Bilapun sedang dipacu cepat pada saat ritual perang bergulir.

Pasola bukanlah suatu peragaan kejantanan para lelaki Sumba Barat, melainkan bagian dari upacara puncak Festival Nyale yang diperingati setahunsekali. Dimulai dari minggu atau ketiga setelah bulan purnama muncul. Bulan Februari diadakan di wilayah Lamboya dan Kodi, Bulan Maret di wilayah Gaura danWanokaka.Wilayah tersebut merupakan sebuah tanah lapang yang luas. Peristiwa ini adalah ritual penghormatan kepada para awah leluhur(Marapu).

Konon upacara ini diawali dari sebuah legenda rakyat. Seorang Raja Bulan memiliki anak gadis yang teramat cantik, PutriNyale. Oleh sebab sang putri iba dengan penderitaan penduduk akibat gagal panen beserta lumbung padi yang kering. Kemudian ia mengorbankan diri dengan mencebur ke laut. Setelah kejadian itu Raja dan penduduk turut bersedih. Namun keberuntungan datang, panen pun berhasil. Sang putri ternyata berubah wujud menjadi cacing- cacingkecil yang mengunjungi penduduk setiap tahun sekali. Sehingga Jumlah cacing dipercaya menentukan hasil panen tahun itu.

Rangkaian Pasola dimulai dengan upacara pembajakan sebuah benda padi keramat. Seperti upacara lainnya tak lepas dari darah. Satu malam pada saat sebelumnya le atau cacing diramalkan muncul di laut, Pemuda pemudi berkumpul di pantai tertentu. Para pria bersiap saling tinju dengan kepalantangan mereka dibungkus dengan daun semak liar berduri. Darah harus mengalir sebagai persembahan terbaik untuk para Marapu. Dengan target pukulan adalah mata, cedera yang dapat membutakan agar mempercepat kemenangan.

Keesokan harinya upacara beralih ke wilayah Sodan, desa dimana Rato atau pendekarnya tinggal. Ada jalur setapak yang tabu untuk dilewati, ada anjing yang dapat membuat korban menjadi gila bila digigitnya. Para Rato terlihat memakai ikat kepala berkain merahberbentuk segitiga mengelilingi wajahnya. Menari serta memukul gendang dari kulit langka yang dipercaya sebagai kulit manusia yang telah meninggal.

Seiring naiknya surya dua orang yang telah dipersiapkan memulai pertempuran di dekat pantai. Kemudian dialihkan ke padang Pasola yang sakral. Diubah pola menjadi dua Kabisu(dua kelompok ) yang masing beranggotakan 75-150 orang berkuda pada setiap sisi. Lembing-Lembing berujung tumpul itu pun mulai berterbangan. Seorang pendekar berkuda selalu membawa 3-4 lembing, untuk mengulang serbuannya. Dahulu lembing-lembing tersebut setajam belati haruslah digelar sampai ada yang tertembus mati. Akan tetapi seiring kebijakan antar penduduk hal itu di ubah untuk menghindari upaya balas dendam tak berkesudahan. Pasola yang diyakini mereka bagi yang mati atau pun terluka adalah satu bentuk penebusan dosa pada arwah Marapu dan Putri Nyale.( Tunggul /* berbagaisumber*)

DISKUSI


TERBARU


Ogoh-Ogoh, Dari...

Oleh Dodik0707 | 28 Feb 2024.
tradisi

Ogoh-Ogoh, Dari Filosofi Hingga Eksistensinya Malang - Jelang Hari Raya Nyepi, warga Dusun Jengglong, Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Mal...

Na Nialhotan (D...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dali Nihorbo atau di Pulau Samosir disebut dengan Na Nialhotan. Dibuat dari susu kerbau yang dimasak dengan garam dan bahan pengental. Ada 3 pilihan...

Pulurpulur

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Pulurpulur Resep khas Simalungun yang bentuknya seperti bola dan disiram saus. Isinya terbuat dari cincang jantung pisang, daun bawang, bawang Batak,...

Itak Sipitu Bar...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Menurut Narasumber kami, Ibu Hotni br. Simbolon pada acara MERAYAKAN GASTRONOMI INDONESIA di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, tanggal 03 Februari 2024,...

Dengke Na Nisor...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dari sumber yang kami dapat melalui Abang Sepwan Sinaga sebagai Pegiat Budaya Batak Toba, Dengke Na Nisorbuk memiliki citarasa yang dominan pedas. Du...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...