Sejarah Perjuangan Dan Peranan Ki Gede Sebayu Di Tegal 1586-1601 Ki Gede Sebayu atau bernama asli Maulana Muttaqinsebenarnya bukan orang asli Tegal melainkan keturunan asli dari Prabu Brawijaya ke-5 raja terakhir Mataram. Beliau adalah putera Pangeran Onje seorang Adipati Purbalingga yang merupakan bupati pertama dan sebagai pendiri Kota Purbalingga. Semenjak kecil Ki Gede Sebayu diasuh oleh eyangnya yaitu Ki Ageng Wungut. Setelah Ki Gede Sebayu dewasa tahun 1549 Masehi oleh ayahnya disuwitakan dalam Kesultanan Pajang sebagai prajurit tamtama dalam Kesultanan Hadiwijaya. Di sanalah Ki Gede Sebayu memperoleh pendidikan keprajuritan dan ilmu kanuragan. Ketika sedang terjadi perebutan tahta, Ki Gede Sebayu meninggalkan Pajang. Beliau lebih memilih meninggalkan keraton dan berniat mencari guru baru untuk mendalami ajaran agama islam. Walaupun beliau sudah banyak mendalami pelajaran agama islam, tetapi beliau tidak sombong dan ingin terus mendalami ajaran agama islam. Pada tahun 1586 Ki Ge...
Setu babakan adalah suatu danau buatan yang terdapat di wilayah Jakarta selatan, tepatnya di Srengseng sawah, Jagakarsa. Di sekitar danau ini dibuat suatu perkampungan khas budaya betawi untuk menjaga kelestarian budaya betawi tersebut. Danau ini juga terhubung dengan sungai ciliwung yang terbentang dari Bogor ke Jakarta. Di setu babakan, kekentalan budayanya masih terjaga dengan bangunan khas betawi, busana, makanan khasnya serta penduduk disekitarnya. Beberapa kepala penduduk yang tinggal di perkampungan tersebut masih termasuk keturunan dari suku betawi. Sebagian kecil penduduk lain yang tinggal disana juga berasal dari daerah lain seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dll. Selain perkampungannya yang mempunyai keunikan sendiri, terdapat juga pemandangan danau yang di kelilingi oleh pepohonan serta rumah rumah penduduk. Aktivitas yang ada disana pun beragam, mulai dari tempat pemancingan sampai warung-warung yang menyediakan makanan khas betawi seperti kerak telor , ketoprak,...
Ikon landmark setinggi 17 m yang mirip dengan piramida yang terdapat di Museum Louvre, Paris, Prancis ini menjadi daya tarik sendiri di lingkungan perumahan Summarecon Kota Bekasi. Menurut informasi dari Direktori Wisata Indonesia, Ikon Summarecon ini dibangun sebagai bagian dari penataan kawasan perumahan elit di Bekasi. Piramida tersebut merupakan lambang perjalanan pengembang properti PT Summerecon Agung yang bergerak maju dan menjadi lebih besar. Desain landmark piramida itu merupakan hasil karya Iman Ashar, pemenang pertama sayembara penataan bundaran utama Kota Summerecon Bekasi pada November 2011. Menurutnya,dengan posisinya yang terbalik, atau mengerucut ke bawah, piramida terbalik ini menggambarkan perkembangan atau semangat Summarecon yang dimulai dari titik nol/dasar ( bawah ) menuju ke titik atas yang lebih luas atau berusaha berkembang lebih besar lagi, serta mampu memberikan kontribusi positif bagi perusahaan dan lingkungan sekitar. Selain itu,...
Asal Mula Nama Jembatan Ampera Jempatan Ampera adalah ikon dari kota yang berada di ujung selatan pulau Sumatera yang dibuat untuk menghubungkan dua kawasan yakni seberang ilir dan seberang ulu. Ide pembuatan Jembatan Ampera ini sudah mulai mucul sejak tahun 1906, namun hingga awal masa kemerdekaan ide ini belum bisa direalisasikan. Pada Masa Kemerdekaan, masyarakat seberang ulu dan seberang ilir memiliki gagasan untuk membuat jembatan yang dapat memudahkan akses transportasi penyeberangan. Akhirya permintaan masyarakat Palembang tentang gagasan Pembangunan jembatan tersebut sampai Kepada Presiden RI Ir. Soekarno dan gagasan tersebut disetujui. Pada April 1962 di mulai pembangunan Pembuatan Jembatan atas biaya pemerintah Jepang.Proses Pembuatan Jembatan memakan waktu sekitar 3 tahun lama nya.Akhirnya di tahun 1965 Jembatan pun diresmi oleh Letjen Ahmad Yan dan dinamai Jembatan Bung Karno. Tetapi pada tahun 1966 terjadi pergolakan gera...
Monumen PETA adalah Monumen terkenal yang dibangun untuk mengenang perjuangan tentara PETA ( PEmbela Tanah Air, pasukan tentara yang terdiri dari para pemuda yang dilatih militer Jepang, dengan harapan dapat membantu Jepang melawan pasukan Sekutu) Blitar yang dipimpin oleh Sodancho Supriyadi pada tanggal 14 Februari 1945. Pemberontakan tersebut seperti menyerang gedung amunisi, menyergap gedung penyiaran radio, menyerang markas-markas tentara Jepang, kantor polisi, dan lain-lain. Pemberontakan tersebut terjadi karena ketidakadilan dan tindakan sewenang-wenang tentara Jepang yang menduduki Kota Blitar yang membuat rakyat Blitar kala itu sangat menderita. Pada akhirnya pasukan PETA yang berada di Blitar melawan para tentara Jepang untuk membebaskan Kota Blitar dari jajahan Jepang. Monumen PETA terletak di Jalan Sudanco Supriyadi, Bendogerit, Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur. Monumen pertama PETA bukanlah seperti yang sekarang ini (gambar 1) namun berbentuk patung seorang tentara PE...
Monumen perjuangan ini berada di Dukuh Posongan, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. Monumen ini adalah saksi bisu dari sejarah perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah, tepatnya ketika Belanda melaksanakan Agresi Militer Belanda Ke-2 pada tahun 1947. Saat itu terjadi pertempuran antara pejuang Indonesia melawan pasukan Belanda (KNIL). Dalam pertempuran tersebut sebanyak 215 pejuang gugur, dua diantaranya adalah prajurit dari Pangkalan C.A.IV Tegal yaitu Kapten KKO Mendung dan Serma KKO Iskandar. Kasmuri(53 th) menuturkan bahwa gugurnya kedua prajurit tersebut bermula pada saat keduanya sedang menaiki kereta api menuju Tegal setelah melaksanakan dinas di Surabaya. Kereta yang dinaiki oleh Kapten KKO Mendung dan Serma KKO Iskandar dihadang oleh pasukan KNIL di sekitar Dukuh Posongan, penghentian tersebut terjadi karena disana sedang terjadi peperangan antara pejuangan dengan pasukan KNIL. Ketika itu mereka langsung turun dan ikut bergabung dengan pejuang untu...
Candi Lawang adalah salah satu situs warisan budaya yang terletak di Dusun Dangean, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Kompleks candi yang tidak begitu luas ini cukup sulit untuk ditemukan pengunjung dikarenakan posisinya yang terletak di desa kecil dan sedikit tersembunyi karena berada persis di belakang rumah warga. Selain itu, meskipun ada petunjuk jalan untuk menuju ke area candi, tetap saja masih menyulitkan pengunjung karena petunjuk yang masih kurang jelas. Untuk memasuki area candi Lawang, tak ada tiket masuk bagi pengunjung. Di situs ini ditemukan lima struktur bangunan, yakni sebuah candi induk dan empat candi perwara. Pada candi induk masih dapat dijumpai batur, kaki, tubuh bawah, dan pintu. Sementara empat struktur bangunan lainnya hanya tersisa fondasi dan bagian atas bangunan. https://situsbudaya.id Temuan yoni di sekitar situs menandakan candi ini adalah candi Hindu. Namun, waktu pembangunan Candi Lawang belum diketahui secar...
Karangkamulyan merupakan salah satu dari sekian situs wisata yang terletak di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Situs wisata ini adalah peninggalan dari masa Hindu-Buddha dan dipercaya sebagai peninggalan kerajaan Galuh di zaman Ciungwanara. Ciungwanara sendiri merupakan cerita kepahlawanan seorang anak raja yang dibuang dan berjuang untuk mendapatkan haknya kembali sebagai raja. Keistimewaan dari situs ini adalah bagaimana setiap gerbang dan fasilitas-fasilitas yang disediakan sudah tertata rapi. Gerbang masuk utama berada di bagian barat. Pada bagian ini juga terdapat lahan parkir dan fasilitas seperti warung dan toilet yang tidak merusak keestetikaan dari bentuk bangunan Karangkamulyan sendiri. Terdapat beberapa objek sejarah yang bisa ditemukan di situs ini, yakni: 1) Batu pangcalikan= objek ini dapat dijumpai dari pintu masuk k...
Keberadaan kampung tematik sebagai destinasi wisata merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keadaan ekonomi masyarakat secara langsung. Jumlah kampung tematik yang terus bertambah menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap kunjungan ke kampung tematik terutama yang berada di kota setempat. Salah satu kampung tematik yang berada di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur ini ialah Kampung Warna-Warni Jodipan. Menjadi kampung tematik yang pertama dibangun di Kota Malang, Kampung Jodipan terkenal akan banyaknya spot unik dan apik untuk menyegarkan mata pengunjung. Dari tampak atas, Kampung Jodipan biasanya menarik perhatian penumpang kereta api maupun pengguna jalan raya melalui deretan atap warna-warni yang berdekatan dengan Sungai Brantas. Kampung yang mulanya kumuh ini berhasil disulap oleh kelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang serta dibantu dengan kerja keras penduduk lokal. Semangat gotong royong para warga untuk memperbaiki keadaan lingkungan p...