|
|
|
|
Monumen PETA Blitar Tanggal 09 Aug 2018 oleh Oskm18_16818247_erina . |
Monumen PETA adalah Monumen terkenal yang dibangun untuk mengenang perjuangan tentara PETA ( PEmbela Tanah Air, pasukan tentara yang terdiri dari para pemuda yang dilatih militer Jepang, dengan harapan dapat membantu Jepang melawan pasukan Sekutu) Blitar yang dipimpin oleh Sodancho Supriyadi pada tanggal 14 Februari 1945. Pemberontakan tersebut seperti menyerang gedung amunisi, menyergap gedung penyiaran radio, menyerang markas-markas tentara Jepang, kantor polisi, dan lain-lain. Pemberontakan tersebut terjadi karena ketidakadilan dan tindakan sewenang-wenang tentara Jepang yang menduduki Kota Blitar yang membuat rakyat Blitar kala itu sangat menderita. Pada akhirnya pasukan PETA yang berada di Blitar melawan para tentara Jepang untuk membebaskan Kota Blitar dari jajahan Jepang.
Monumen PETA terletak di Jalan Sudanco Supriyadi, Bendogerit, Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur. Monumen pertama PETA bukanlah seperti yang sekarang ini (gambar 1) namun berbentuk patung seorang tentara PETA yang berdiri membawa senjata (gambar 2) Monumen pertama PETA tersebut dibangun pada 14 Februari 1998, dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur M Basofi Soedirman. Patung tersebut masih ada hingga sekarang, namun diletakkan di belakang Monumen PETA yang sekarang. Monumen yang sekarang berdiri terdiri atas 7 patung para pejuang PETA. Di tengahnya adalah patung Sodancho Supriyadi yanb merupakan pemimpin pemberontakan PETA yang sedang mengepalkan tangannya ke atas, 6 patung yang berada bersamanya (3 di kiri dan kanan) adalah tokoh-tokoh penting PETA yang berjuang bersama di bawah pimpinan Sudancho Supriyadi yaitu : Chudancho dr Soeryo Ismail, Shodancho Soeparjono, Budancho Soedarmo, Shodancho Moeradi, Budancho Halir Mangkoe Dijaya, dan Budancho Soenanto. Peletakan batu pertama yang menandai dibangunnya Monumen PETA tersebut, dilakukan oleh Walikota Blitar Drs H Djarot Syaiful Hidayat MS. 16 Agustus 2007. Dan monumen tersebut selesai dipugar dan diresmikan 14 Pebruari 2008 tepat pada hari peringatan Pemberontakan PETA Blitar.
Tepat dibawah patung Sudancho Supriyadi terdapat plakat (gambar 3) yang bertuliskan : "DI TEMPAT INI, PADA TANGGAL 14 FEBRUARI 1945 TEPAT PADA JAM 02.30 DINI HARI BERDENTUMLAH SUARA MORTIR YANG PERTAMA SEBAGAI TANDA DICETUSKANNYA PEMBERONTAKAN TENTARA PETA BLITAR YANG DIPIMPIN SODANCHO SUPRIYADI MELAWAN PENJAJAH JEPANG. BERSAMA DENGAN GERAKAN PASUKAN TERSEBUT PADA JAM 04.00 DIKIBARKANLAH BENDERA PUSAKA MERAH PUTIH DITIANG BENDERA LAPANGAN APEL TENTARA PETA YANG TERLETAK DI SEBERANG MARKAS DAIDAN"
Monumen tersebut dibangun untuk mengenang jasa para pemuda pahlawan PETA yang telah berjuang membebaskan rakyat Blitar dari penjajahan.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |