Ritual
Ritual
Ritual Jawa Barat Kabupaten Bogor
Mengenal Lebaran Cakung Kranggan

Lebaran Cakung Kranggan

“Budaya merupakan suatu keseluruhan  yang bersifat kompleks. Keseluruhan tersebut meliputi kepercayaan, kesusilaan, adat istiadat, hukum, seni, kesanggupan dan juga semua kebiasaan yang dipelajari oleh manusia yang merupakan bagian dari suatu masyarakat.” –E.B. Taylor

Seperti apa yang dikemukakan oleh E.B. Taylor, budaya bersifat kompleks yang mencakup beberapa aspek dalam kehidupan suatu masyarakat. Beda kelompok masyarakat, beda juga kebudayaannya. Setiap kelompok masyarakat mempunyai ciri khas budayanya masing-masing. Begitu pula halnya dengan negara kita tercinta, Negara Kesatuan Republik Indonesia. NKRI merupakan negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan dan keragaman budaya. Memiliki 34 provinsi menjadikan Indonesia mempunyai ribuan kebudayaan di setiap daerahnya. Salah satu provinsi dengan kekayaan budaya yang melimpah adalah Jawa Barat.

Provinsi Jawa Barat yang memiliki 18 kabupaten dan 9 kota tentu mempunyai keberagaman budaya di dalamnya. Mulai dari alat musik, seni tari, corak seni rupa, ritual dan upacara adat, serta detail arsitektur bangunan. Namun, banyak dari kebudayaan tersebut yang masih kurang dikenal masyarakat lain. Salah satu kebudayaan Jawa Barat yang saat ini belum banyak diketahui orang adalah tradisi ziarah makan massal yang dilakukan oleh penduduk asli Desa Kranggan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Momen Hari Raya Idul Fitri tentu identik dengan berkumpul bersama keluarga sambil menyantap hidangan khas lebaran. Selain itu, momen ini juga dimanfaatkan masyarakat untuk berziarah ke makam sanak saudara. Namun ada hal yang istimewa dengan makam yang terletak di gang Cakung, Desa Kranggan Gunung Putri. Sebuah makam sepanjang 10 meter dikunjungi ratusan orang setiap tahunnya. Diketahui makam tersebut gabungan tiga makam keturunan dari kerajaan Padjajaran yang wafat sekitar 1500 M yaitu makan mbah Pidin, mbah Rapidin, dan mbah Saipin.

Peziarah yang datang dari berbagai daerah bergantian membaca tahlil dan mendoakan sosok Mbah Pidin yang terkenal sakti dan bijak semasa hidupnya. Mbah Pidin juga dike­nal sebagai tokoh pemersatu umat di abad ke-15 dan memiliki keturunan yang banyak tersebar, khususnya di Bogor dan Bekasi. Sedikitnya 8.000 warga dari Bogor maupun luar Bogor memadati kegiatan ini yang merupakan ma­sih keturunan beliau dari Kranggan.

Selain untuk mendoakan Mbah Pidin, tradisi ini juga bertujuan untuk menjaga tali silahturahmi antara warga Kranggan Gunung Putri dan masyarakat Kranggan Bekasi. Menurut tradisi ini, warga Kranggan Bekasi dianggap lebih muda dibandingkan warga Kranggan Gunung Putri, sehingga setiap H+7 Idul Fitri warga Kranggan Bekasi selalu datang mengunjungi warga Kranggan Gunung Putri.

Dalam tradisi ini, ada kegiatan yang unik dan menarik yaitu berebut makanan. Para pengunjung yang datang saling berebut makanan yang telah mereka persiapkan dari rumah masing-masing. Hal ini tentu memperkuat rasa kekeluargaan.

Letak makam yang lumayan dekat dengan rumah saya menjadikan saya turut merasakan euforia pengunjung yang datang walaupun tidak setiap tahun. Saya yang merupakan seorang perantau menjadi tahu lebih banyak tradisi warga sekitar karena tradisi Lebaran Cakung ini. Saya pernah bertanya tentang bagaimana antusiasme warga dalam menyambut Lebaran Cakung dari tahun ke tahun kepada seorang sesepuh Kranggan sekaligus tetangga saya. Saya sempat berpikir bahwa seiring bertambah tahun antusiasme warga akan semakin berkurang karena maraknya arus globalisasi. Dan ternyata salah, setiap tahunnya tradisi ini selalu disambut sukacita oleh para warga, bukan hanya warga Kranggan Gunung Putri dan Kranggan Bekasi, tetapi warga dari berbagai daerah. Mereka bangga untuk selalu memelihara tradisi Lebaran Cakung ini.

Hal ini menjadikan saya lebih sadar dan lebih ingin dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan-kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia adalah jati diri bangsa Indonesia. Hilang kebudayaan berarti hilang juga jati diri bangsa. Jika hilang, maka tidak akan bertahan dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi warga negara dalam menjaga kebudayaan bangsanya.

Generasi Muda, Generasi Penerus Bangsa.

#OSKMITB2018

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya