Ciri khas nasi dari beras Krayan khas Kabupaten Nunukan ini adalah pulen dan harum. Bahkan jika memakannya tanpa lauk pun sudah terasa nikmat. Tak heran bila para sultan di Brunai Darussalam menyukai nasi dari beras Krayan ini. Beras adalah produk yang paling populer dan signifikan dari dataran tinggi di kawasan Heart of Borneo . Selama berabad-abad, masyarakat adat setempat telah mengubah bagian bawah lembah di sawah dan menciptakan siklus pertanian yang mandiri terintegrasi dengan kerbau peternakan. Cara-cara tradisional dapat memenuhi kebutuhan hidup dan menghasilkan surplus perdagangan beras melintasi perbatasan ke Sarawak. Produk ini merupakan sebuah produk organik "tradisional". Beras Adan merupakan yang terbaik di antara varietas padi lokal yang hingga saat ini masih dibudidayakan di Krayan dan di bagian lain dari dataran tinggi. Muncul dalam tiga varietas yang berbeda: putih, merah dan hitam. Beras ini terkenal dengan butirannya...
Padi adan putih, hitam dan merah, atau dalam bahasa lokal pade adan buda, hitem, dan sia, merupakan bibit lokal hasil budidaya masyarakat di dataran tinggi Borneo khususnya Kecamatan Krayan Selatan dan Krayan Induk, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Beras tersebut adalah produk unggulan hasil pertanian tradisional masyarakat dengan ciri khas aroma, cita rasa dan tekstur yang halus. Pola pertanian tradisional di dataran tinggi Krayan adalah pola pertanian organik yang dipadukan dengan peternakan kerbau, dan memanfaatkan air jernih dari gunung untuk irigasi persawahan. Hutan yang masih alami dan belum rusak menjamin bahwa lahan dan air yang mengalir ke persawahan adalah air yang murni, jernih dan bebas bahan kimia. Sebagian hutan di Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan termasuk dalam Taman Nasional Kayan Mentarang, taman nasional pertama di Indonesia yang dikelola secara kolaboratif bersama masyarakat adat. Sumber: https://www.wwf.or.id/program/inisiatif/social_de...
SEKILAS ======= Wadai Bingka, kerap masyarakat Banjar (Kalimantan Selatan) menyebutnya, wadai dalam bahasa Indonesia berarti kue. Wadai Bingka sendiri mempunyai banyak varian bentuk dan jenis, diantaranya: 1. Wadai Bingka Besar 2. Wadai Bingka Barandam 3. Wadai Bingka kecil pada tulisan kali ini kita akan mengupas tentan Wadai Bingka yang sering menjadi buah tangan bagi para pelancong, yakni Wadai Bingka Besar, sebenarnya Wadai Binka Besar ini nama aslinya adalah Wadai Bingka, penulis tambahkan kata "Besar" ini agar membedakan ciri dari macam-macam jenis wadai bingka. Biasanya wadai Bingka ini mempunya dua varian rasa, yaitu kentang dan tapai (tape), bentuknya pun lumayan besar. untuk membuat wadai bingka perlu ketelitian yang lebih, karena kalau tidak hati-hati kue ini akan menyusut hampir separo adonan. saat ini di Kalimantan Selatan khusunya Banjarmasin, wadai bingka sedikit sulit ditemukan pada hari-hari biasa, hanya sebagai kecil pedang kue saja...
SEKILAS ======== Wadai (kue) Bingka Hijau salah satu jenis dari varian wadai bingka, hanya saja bentuknya lebih kecil dan campuran adonan telurnya lebih sedikit. tetapi pada saat ini wadai bingka hijau juga sudah mulai dikembangan menjadi kue dengan bentuk yang lebih besar. Wadai Bingka Hijau sendiri berasal dari Kalimantan Selatan, banyak terdapat di kota Banjarmasin. Wadai Bingka Hijau juga menjadi menu sarapan pagi sebelum beraktivitas di kalangan masyarakat Banjar, dengan secangkir teh hangat cukup untuk membuat nuansa lebih harmonis. RESEP WADAI BINGKA HIJAU ========================= 5 butir telur bebek 15 gram tepung beras 60 gram tepung terigu protein sedang 120 gram gula pasir 50 ml air suji yang terbuat dari 30 lembar daun suji dan 2 lembar daun pandan 150 ml santan 2 tetes esen pandan 1/4 sendok teh garam CARA MEMBUAT WADAI BINGKA HIJAU ================================...
Bahan Dasar Tempoyak : Durian Matang Garam secukupnya Cara Membuat Tempoyak : Daging durian, masukan ke dalam guci atau stoples sembari bubuhi garam secukupnya,lalu ditutup rapat. Setelah sekitar Satu Minggu, buka dan diaduk rata, tempoyak siap digunakan. Haluskan : Tempoyak durian 2 siung Bawang putih 4 siung Bawang merah 3 buah Cabe merah besar Cabe rawit,sesuai selera Gula pasir,secukupnya Minyak goreng secukupnya Cara Membuat Sambal Tempoyak : Tumis bumbu halus sampai harum. Tambahkan Tempoyak serta sedikit gula sebagai pengganti penyedap rasa. Tumis sampai matang. Angkat dan sambal tempoyak siap disajikan Sumber: http://kuliner.ilmci.com/resep/2015/26/tempoyak.aspx
Sebelum anda memasak ini, bersihkan dahulu tengkuyung atau siputnya dengan memotong bagian ujungnya yang lanjip agar bisa dimakan daging siputnya. Bahan- bahannya: - Tengkuyung atau Siput dipotong ujungnya sedikit - Ruas Daun dan Ubi Keladi - Cabai kering 3 biji -Santan kelapa 60 ml - 3 Singung Bawang merah - 2 siung bawang putih - Lengkuas ukuran ibu jari - Haliya ukuran ibu jari - Serai 1 batang - Minyak makan untuk menggoreng - Air - Garam secukupnya - dan penyedap rasa secukupnya Cara memasak: Rebus keladi, setelah mendidih selama 3 menit angkat dan saring. Ini gunanya untuk membuang rasa gatal keladi. Tumbuk sampai halus cabai kering, bawang merah, bawang putih. Serai dipecahkan. Tumis semua bahan yang dihaluskan, masukkan siput, santan kelapa, air, serai, dan terakhir keladi. Angkat dan siap dihidangkan. sumber: http://www.resepborneo.com/2015/01/gulai-tengkuyung-masak-keladi.html
Sate Tulang Banjarmasin bukanlah sate yang olahannya berbahan dasar tulang, bahan yang digunakan adalah sisa-sisa tubuh ayam yang biasanya tidak terpakai, seperti leher, kulit, dan lemaknya. Semua bahan tersebut digiling dan diberi bumbu habang atau bumbu merah yang dominan cabai. Rasa dari sate tulang sebenarnya tidak hanya pedas, tetapi ada juga manisnya. Sate Tulang Khas Banjarmasin Berikut bahan dan cara pembuatannya. Bahan-bahan Siapkanlah 3 buah paha ayam fillet dan potong 4×1 cm Siapkanlah 2 siung bawang putih dihaluskan Siapkanlah 2 sendok makan kecap manis Siapkanlah ½ sendok teh garam Siapkanlah ¼ sendok teh gula pasir Siapkanlah 20 buah tusuk sate Bahan Sambal Siapkanlah 5 buah cabai merah keriting dan rebus Siapkanlah 6 buah cabai merah besar lalu buang biji dan rebus Siapkanlah 5 siung bawang putih di rebus Siapkanlah 50 gram saus tomat...
SEKILAS ======== Selain keppah, terdapat pula kerang lain yang dapat dijadikan kuliner nikmat di Kalimantan Utara. Keran tersebut bernama tudai. Tudai merupakan kerang berdaging tebal yang memiliki cangkang berwarna hitam dan jingga. Kalian dapat menemukan kerang ini di daerah Bulungan. Tudai biasa disajikan dengan direbus atau dijadikan sambal goreng. Makanan ini biasa disajikan pada acara-acara tertentu seperti pesta pernikahan. Selain itu, kalian juga dapat dengan mudah menemui kuliner ini di daerah tanjung Selor, Kalimantan Utara. Sumber: http://borneochannel.com/makanan-khas-kalimantan-utara/
Kue Rasidah merupakan Kue khas Etnis Melayu. Puak Melayu di Sumatera Utara pada acara Nasi Hadap Hadapan di majelis perkawinan, akan menghidangkan banyak makanan; salah satunya adalah Kue Rasidah. Kue ini juga dibawa saat acara Mebat bagi perkawinan kaum bangsawan. Saat dahulu, Kue ini dihidangkan di istana Melayu sebagai simbol khusus, yang dipercayai membawa makna berpandai-pandai dalam hidup, memunculkan petunjuk, menangkal hasad/iri/dengki, dan dilambangkan sebagai adat resam dan Islam yang berpadu dalam etnis Melayu tiada boleh terpisah. Kuih Rasidah disebut juga Hasidah, Lasidah, dan Asidah. Ia merupakan juadah adat yang bukan menjadi santapan harian, yang dikenal pada masyarakat Melayu Sumatera Timur, Riau, Kepulauan Riau, Borneo Barat, atau agaknya yang lain. Provinsi Aceh mengenal kue ini, di wilayah etnis Melayu yang seresam Sumatera Timur, yaitu wilayah Perlak dan Tamiang saja. Di Kota Medan dan sekitarnya, tidak ada orang Melayu yang tidak mengenal kue yang bertabu...