Asal batik Tanah Liek ini diduga dari negeri Cina yang masuk ke Minangkabau pada abad ke 16 pada zaman Kerajaan Minangkabau berpusat di Pagaruyung, Batusangkar. Batik tanah liek sempat hilang tanpa jejak pada masa penjajahan Jepang, namun berkat usaha Wirda Hanim, teknik batik ini diperkenalkan kembali pada tahun 1994. Awalnya Wirda Hanim melihat motif batik ini digunakan oleh beberapa orang penduduk nagari Sumanik, Kecamatan X Koto, Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Beliau tertarik dengan batik yang langka tersebut dan berniat untuk membangkitkan kembali seni tradisional batik tanah liat yang hampir punah. Berkali-kali ia melakukan percobaan agar mendapatkan hasil yang menyamai batik tanah liek asli yang pernah ia temui di Sumani. Namun ia kerap gagal. Dari sepuluh batik yang ia coba produksi, hanya dua saja yang menyamai batik liek asli. Akhirnya, dengan tanah payau yang ia ambil dari dekat rumahnya, ia berhasil terus m...
Tabuik adalah perayaan memperingati Hari Asyura (10 Muharam) yaitu mengenang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad Saw yaitu Saidina Hassan bin Ali yang wafat diracun serta Saidina Husein bin Ali yang gugur dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Iraq tanggal 10 Muharam 61 Hijrah (681 Masehi). Dalam pertempuran yang tidak seimbang itu, tubuh Imam Husain yang sudah wafat dirusak dengan tidak wajar. Kepala Imam Husein dipenggal oleh tentara Muawiyah. Kematian Imam Husein diratapi oleh kaum Muslim terutama Muslim Syiah di Timur Tengah dengan cara menyakiti tubuh mereka sendiri. Tradisi mengenang kematian cucu Rasulullah tersebut menyebar ke sejumlah negara dengan cara yang berbeda-beda. Di Indonesia, selain di Pariaman, ritual mengenang peristiwa tersebut juga diadakan di Bengkulu. Dalam perayaan memperingati wafatnya Husein bin Ali, tabuik melambangkan janji Muawiyah untuk menyerahkan tongkat kekhalifahan kepada umat Islam...
Proses Pembuatan Batik Tanah Liek Batik tanah liek adalah batik yang berasal dari Minangkabau yang bahan pembuatannya menggunakan tanah liat atau yang biasa disebut liek oleh orang minang.Batik ini berasal dari negeri Cina yang diduga masuk ke Minangkabau pada abad ke 16, namun batik tanah liat ini sempat mati suri pada masa penjajahan Jepang. Akan tetapi berkat usaha Wirda Hanim, batik ini diperkenalkan kembali pada tahun 1994. Awalnya Wirda Hanim melihat motif batik ini digunakan oleh beberapa orang penduduk nagari Sumanik, Kecamatan X Koto, Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Dia tertarik dengan batik yang langka tersebut dan berniat untuk membangkitkan kembali seni tradisional batik tanah liat yang hampir punah.Saat ini ada tiga sentra pembuatan batik tanah liek di Provinsi Sumatera Barat, yaitu Kota Padang,Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Dharmasraya. Adapun proses pembuatan batik tanah liek sebagai berikut : 1...
Seorang panghulu atau biasa disebut ninik mamak, merupakan seseorang bergelar datuk oleh masyarakat yang berperan sebagai pemimpin kaumnya. Ia mempunyai pakaian adat khusus yang secara umum terdiri dari seluk bertimba, baju hitam longgar tanpa kancing, celana hitam lebar (sarawa), kain samping yang melilit pinggang diatas lutut, kain sandang, keris dengan posisi miring ke kiri terselip di perut, dan biasanya ditambah dengan tongkat untuk berjalan, dan semua bagian pakaian memiliki filosofinya masing-masing. Namun, tiap-tiap daerah adat di Minangkabau memiliki variasi yang berbeda. Sebagai contoh pada daerah Pesisir, Padang Pariaman memiliki destar seluk bertimba batik dan berkalung emas, sementara daerah Solok berdestar berikat, disertai dengan kain hitam dan cincin. Sumber Foto: https://www.google.co.id/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwjhpeWq6e7cAhXKMo8KHYxPAYoQjRx6BAgBEAU&url=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2Fmedia%2Fset%2F%3Fset%3...
Silek Harimau Minangkabau merupakan warisan ilmu beladiri dari tanah minangkabau yang mulai terancam punah, karena tak begitu banyak orang yang menguasainya. Bahkan oleh orang minang sekalipun. Guru besar silat ini ialah Edwel Yusri Datuk Rajo Gampo Alam, yang sampai saat ini terus mengajar dan menyebarkan ilmu beladiri ini di Indonesia hingga sampai ke mancanegara. Sesuai dengan filosofi dan gerak yang diadaptasi dari harimau/inyiak, mungkin bagi orang yang baru sekali melihat aplikasi pertarungan dari silat ini akan menilai "terlalu sadis". Hal ini dapat dimaklumi, karena memang pada awalnya dulu silat ini hanya digunakan untuk berperang dan tak jarang digunakan oleh para pengawal raja-raja dahulu. Selain itu, merupakan silat klasik dengan gerakan yang sangat indah. Namun dibalik keindahan geraknya, tersembunyi serangan-serangan mematikan, yang ditujukan untuk melumpuhkan lawan dan membunuh lawan dengan sangat cepat. Kuncian dan tangkapan memang menjadi cir...
Batik Minangkabau dikenal dengan motif sicam, siku-suku barag, pucuk rebung, dan kalauk paku. Terdapat juga motif tradisionalnya yaitu berupa burung hong dan kuda laut. Sumber : https://fnrbatik.com/motif-batik/
Sumber: Ensiklopedi Musik dan Tari Daerah Sumatera Barat Deta (destar)adalah jenis tutup kepala dari selembar kain persegi empat, berukuran 80 x 80cm. Ada yang terbuat dari kain hitam yang kemudian dihiasi dengan benang emas dan batik yang berwarna keputih-putihan kemerah-merahan, kehitam-hitaman dan lain-lain. Pemakaian deta ini tidak terbatas pada tua atau mudanya usia seseorang. Biasanya deta berwarna hitam digunakan dalam bersilat dan deta batik digunakan pada perhelatan dan pakaian sehari-hari. Hampir setiap daerah di Sumatera Barat orang memakai deta. Walaupun dernikian pada setiap daerah terdapat perbedaan baik mengenai nama, cara meikat/jenis ikatan, lipatan, maupun tinggi rendahnya. p.p1 {margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 12.0px 'Helvetica Neue'} p.p2 {margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 12.0px 'Helvetica Neue'; min-height: 14.0px}
sumber: kabar12.com Tanah Datar, KABA12.com — Ada yang membanggakan bahwa di daerah kita sendiri di Nagari Tuo Pariangan Tanah Datar memiliki motif batik kuno yang terdapat dalam tambo milik keluarga Irwan Malin Basa. Setelah ditemukan pada beberapa tahun lalu Oktober 2017 Pemerintah Kabupaten Tanah Datar melalui Dinas Koperidag melaksanakan pelatihan membatik yang diikuti 30 orang peserta pelatihan yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga dan remaja putus sekolah dari nagari Pariangan. Pelatihan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengembangkan kembali produksi batik asli Pariangan yang selama ini tidak lagi diproduksi. Dari hasil pelatihan tersebut saat ini di kecamatan Pariangan telah berdiri 3 kelompok UKM yang khusus memproduksi batik dan salah satunya adalah rumah UKM Batik Nagari Tuo Pariangan. Ketua kelompok Rumah UKM Batik Nagari Tuo Pariangan, Zelmawati menyebutkan saat ini kelompoknya memiliki 10 orang anggota yang telah mengikuti pelatihan. Sehin...
Fajar baru saja tiba. Matahari mulai menampakkan dirinya di kaki cakrawala. Semburat sinarnya yang kuning keemasan mulai menerangi seluruh alam. Bari, bocah berusia sepuluh tahun itu mulai menuruni tangga Omo Hada miliknya. Omo Hada adalah rumah adat khas suku Nias yang terdapat di Desa Bawomataluo. Pagi ini, ia berniat menjumpai Ina yang tengah sibuk menumbuk padi di dalam lisung batu. Ia sudah tak sabar ingin memulai hari-hari barunya di Tano Niha, sebutan suku Nias untuk menyebut kampung halaman mereka, Tanah Nias. Ia yakin hari ini adalah waktu yang tepat baginya untuk menyapa dunia barunya ini. Sejak kedatangannya sebulan yang lalu, ia sama sekali belum pernah ke luar rumah walaupun hanya sekadar bercengkrama dengan keluarga barunya. “Bari! Mau ke mana kau? Siapa yang suruh kau ke luar rumah?” teriak Ina yang langsung meletakkan alu, alat untu kemnumbuk padi di dalam suatu wadah yang biasanya disebut lisuung batu. Ia bergegas menarik Bari kembali ke dalam Omo Hada mereka....