Tari Ma’badong Tari Ma’ Badong merupakan salah satu tarian adat Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tarian ini diadakan pada upacara kematian (Rambu Solo’) yang dilakukan secara berkelompok, para peserta (pa’badong) membentuk lingkaran dan saling berpegangan dengan mengaitkan jari kelingking. Penari pa’ badong terdiri dari lelaki dan wanita setengah baya atau para orang tua dengan pemimpin badong yang biasa disebut sebagai Indo’ Badong (perempuan) atau Ambe’ Badong (Laki-laki). Pemimpin badong akan melantunkan syair (Kadong Badong) atau semacam riwayat hidup dari orang yang meninggal mulai dari lahir sampai ia wafat dengan memberikan kalimat-kalimat syair dan modus nada untuk dinyanyikan oleh semua kelompok penari sambil berbalas-balasan. Gerakannya pun memiliki ritme tersendiri mengikuti syair dari Badong yang dilantunkan. Catatan untuk tarian Badong: Penari Badong paling sedikit berjumlah lima orang, Syair lagu Badong...
Pepe' - Pepeka Ri Makka Pepe' berarti api, Rimakka adalah tanah suci Mekkah, tarian ini mengingatkan kita pada Nabi Ibrahim yang dibakar oleh kaum Quraiz. Karena iman dan keyakinannya kepada sang khaliq turunlah Do'a Qulna yaa naaru kuunii bardan wasalaaman alaa ibraahiim laa haula walaa kuwwataa illaa billaah.....kumfayakum. Para penari terinspirasi dan menuang dalam sebuah bentuk tari yakni tari pepe'-pepeka rimakka. Dengan penuh keyakinan dan Do'a para penari membakar sarung, tangan mereka tanpa merasa kepanasan, tarian ini adanya dikampung Paropo kecamatan panakkukang kota Makassar, sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang tahun 1942. Tarian ini berdasarkan adat kebiaasan dan sebagai Icon Budaya dikampung Paropo yang bersifat tradisional dan dimainkan pada saat menyambut pesta panen dalam acara Attontong Bulang (bulan purnama) dan Maudu' Lompoa (peringatan Maulid Nabiyyullah Muhammad SAW). Karena perkembangan zaman, modernisasi dan kurangnya perhatian pemerintah setempat, tarian in...
1. Tari Gandrang Bulo Tari Gandrang bulo ini dimainkan oleh beberapa laki-laki. tarian ini biasanya dimainkan dalam kegiatan-kegiatan rakyat Makassar. Tak ada gerakan baku dalam tarian ini. yang pasti para penari akan berputar-putar melakonkan beberapa gerakan jenaka demi mengundang Tawa Penonton Seperti Melakonkan Gerakan seperti kera, Gerakan Pincang (Keppang dalam bahasa Makassar) . dan lain-lain. Sangat menarik menyaksikan tarian ini. Daeng pernah ikut penampilan tarian seperti ini dan daeng sangat bangga menjadi bagiannya. 2. Tari Pakarena Tari Pakarena adalah tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi oleh 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument alat semacam suling (puik-puik). Selain tari pakarena yang selama ini dimainkan oleh maestro tari pakarena Maccoppong Daeng Rannu (alm) di kabupaten Gowa, juga ada jenis tari pakarena lain yang berasal dari Kabupa...
Tari Paduppa Bosara Tarian Yang Berasal Dari Daerah Bugi Makassar . Tari Bosara merupakan tarian yang biasa dipentaskan pada acara penyambutan tamu, dengan menyediakan hidangan yang disebut bosara yang berisikan kue-kue sebanyak dua kasera. Hidangan tersebut sebagai rasa tanda syukur dan kehormatan. Awalnya tarian ini ditarikan untuk menjamu Raja, tamu agung, pesta adat, dan pesta perkawinan. Kata Bosara sendiri adalah piring khas suku bugis-Makassar di Sulawesi Selatan. Bosara terbuat dari besi dan dilengkapi dengan penutup khas seperti kobokan besar, yang dibalut kain berwarna terang, seperti warna merah, biru, hijau atau kuning, yang diberi ornamen kembang keemasan di sekelilingnya. Bosara ini diletakkan di meja dalam rangkaian acara tertentu seperti acara yang bersifat tradisional dan sarat dengan nilai-nilai budaya. Selain sebagai salah satu alat yang digunakan pada properti tarian, bosara juga biasanya menjadi tempat sajian an...
Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia,yang terletak di bagian selatan pulau sulawesi. Ibukotanya adalah Makassar,dahulu disebut Ujung Pandang. Disini juga selain terkenal dengan hasil buminya,hasil keseniannya pun juga tak mau kalah. Karena di provinsi ini lah paling banyak ditemukan dari kesenian tarinya di banding provinsi sebelumnya yang ada di Pulau Sulawesi sendiri. Tari Pattennung merupakan tari tradisional dari Sulawesi Selatan. Tari Patenung berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan.Tari Pattennung; tarian adat yang menggambarkan perempuan-perempuan yang sedang menenun benang menjadi kain. Melambangkan kesabaran dan ketekunan perempuan-perempuan Bugis. Tari Patenung menggambarkan wanita-wanita asal Sulawesi selatan yang sedang menenun. Tarian Pattenung ini menggambarkan pula kesabaran dan ketekunan serta bagaimana gigihnya para perempuan Toraja Sulawesi Selatan yang menenun benang menjadi kain. Tari Pattennung melukiskan ketekunan dan kesabaran wanita...
Penjelasan Tari Pajoge Tarian Daerah Bone Sulawesi Selatan. Pajoge adalah sejenis tarian yang berasal dari Sulawesi Selatan, baik Bugis maupun Makassar. Tarian ini biasanya ditampilkan dalam istana atau kediaman kalangan ningrat dan para penarinya adalah gadis yang berasal dari kalangan rakyat biasa. Awalnya tarian pajoge merupakan hiburan bagi para lelaki. Pementasan Para penonton yang berasal dari kalangan ningrat duduk membentuk lingkaran. Para penari menari melingkar dan menari seorang diri sambil menyanyi dan mencari pasangannya di antara penonton. Ketika mendapat pasangan penari akan memberi daun sirih kepada lelaki yang sudah dipilihnya. Lelaki tersebut akan menari dengan sang gadis. Itulah fungsi tari Pajoge sebagai tarian hiburan, juga merupakan alat penghubung antara raja dan rakyat, untuk mendekatkan hubungan agar rakyat tetap cinta kepada rajanya dan sebaliknya. Sejarah ...
La Upe adalah seorang anak laki-laki yatim dan miskin yang tinggal di sebuah kampung di daerah Selawesi Selatan. Kata la upe berasal dari bahasa Bugis yang terdiri dari suku kata, yaitu: la berarti dia laki-laki, dan upe berarti beruntung. Jadi, kata la upe berarti laki-laki yang beruntung. Berkat kesabarannya dalam menghadapi segala cobaan dan siksaan, ia mendapat pertolongan dari Tuhan. Siksaan apa yang dialami La Upe, dan pertolongan apa yang diberikan kepadanya? Kisahnya dapat Anda ikuti dalam cerita La Upe berikut ini. Alkisah, di sebuah kampung di daerah Sulawesi Selatan, Indonesia, ada seorang anak yatim bernama La Upe. Ia tinggal bersama ayahnya di sebuah rumah kecil di pinggir kampung. Ibunya meninggal dunia sejak ia masih kecil. Ketika ia berumur sepuluh tahun ayahnya menikah lagi seorang janda dari kampung lain yang bernama I Ruga. Sang Ayah berharap agar La Upe mempunyai ibu yang dapat merawat dan menyayanginya. Namun, harapannya berbeda dari kenyataan. Setiap hari I R...
Gaukang adalah upacara tradisional masyarakat Kabupaten Takalar yang dilaksanakan secara turun temurun. Upacara ini pertama kali dilaksanakan oleh Kareng Galesong beberapa ratus tahun yang lalu. Biasanya upacara ini dilaksanakan pada Bulan Pertengahan Bulan Rajab kalender Hijria. Upacara ini dipusatkan di Balla Lompoa dan dihadiri oleh para pemangku adat Karaeng Galesong, para sesepuh, tokoh adat, pejabat pemerintahan dan warga setempat. Gaukang diawali dengan ritual appalili yakni mengelilingi kampung-kampung di mulai dari kompleks rumah adat menuju ke Bungung Barania. Arak-arakan ini diiringi oleh rapak gendang khas makassar serta tari parappunganta yang menunjukkan 4 simbol daerah seperti Makassar, Bugis, Tana Toraja dan Mandar. Hal yang unik dalam ritual appalili ini adalah tiga gadis kecil yang diusung di dalam keranda serta seekor sapi yang berada di barisan paling depan rombongan. Bungung Barania adalah sumur tua yang menjadi tempat mandi karaeng Galesong dan diyakini oleh...
Sebuah legenda beredar dari kaki Gunung Karampuang, Kabupaten Sinjai, Sulswesi Selatan. Legenda tentang seorang manusia sakti bernama To Manurung yang turun dari langit dan memberikan sejumlah pesan dan pengetahuan baru bagi warga desa: tentang tatanan hidup sederhana dan pentingnya kebersamaan. Pengetahuan itu hingga kini masih ditaati para pengikutnya yang hidup mengucilkan diri di sebuah desa adat yang disebut Karampuang. Desa yang terletak sekitar 31 kilometer dari pusat Kota Sinjai ini, memang mencerminkan suatu desa tradisional yang ketat memegang teguh amanah para leluhur. Konon, asal kata dari Karampuang tersebut diambil dari kata Karaeng dan Puang. Penamaan ini akibat dijadikannya lokasi itu sebagai pertemuan antara Kerajaan Gowa (Karaeng) dan Kerajaan Bone (Puang). Dalam legenda Karampuang juga dikisahkan bahwa asal mula adanya daratan di Sinjai berawal dari Karampuang. Dahulu daerah ini adalah wilayah lautan sehingga yang muncul ke permukaan adalah beberapa daerah saja,...