Tarian
Tarian
Tari daerah Sulawesi Selatan Makassar
Tari Pepe' - Pepeka Ri Makka #DaftarSB19
- 11 Februari 2019

Pepe' - Pepeka Ri Makka Pepe' berarti api, Rimakka adalah tanah suci Mekkah, tarian ini mengingatkan kita pada Nabi Ibrahim yang dibakar oleh kaum Quraiz. Karena iman dan keyakinannya kepada sang khaliq turunlah Do'a Qulna yaa naaru kuunii bardan wasalaaman alaa ibraahiim laa haula walaa kuwwataa illaa billaah.....kumfayakum. Para penari terinspirasi dan menuang dalam sebuah bentuk tari yakni tari pepe'-pepeka rimakka. Dengan penuh keyakinan dan Do'a para penari membakar sarung, tangan mereka tanpa merasa kepanasan, tarian ini adanya dikampung Paropo kecamatan panakkukang kota Makassar, sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang tahun 1942. Tarian ini berdasarkan adat kebiaasan dan sebagai Icon Budaya dikampung Paropo yang bersifat tradisional dan dimainkan pada saat menyambut pesta panen dalam acara Attontong Bulang (bulan purnama) dan Maudu' Lompoa (peringatan Maulid Nabiyyullah Muhammad SAW). Karena perkembangan zaman, modernisasi dan kurangnya perhatian pemerintah setempat, tarian ini jarang dimainkan dan bahkan hampir punah, faktor utama dikarenakan minimnya alat musik yang digunakan dan rusak serta tidak adanya bantuan dana dari pemerintah setempat. Terinspirasi dari adat tradisi yang membudaya ini para remaja membentuk sebuah sanggar kesenian tradisional Ganrangbulo dengan nama SANGGAR REMAJA PAROPO generasi ke enam yang terbentuk pada bulan Januari tahun 1992 dimana terdiri dari tari pepe'-pepeka rimakka, tari si'ru (sendok/piring), ganrangbulo, dan teater kondo buleng (burung bangao), orkes torioilo (lagu-lagu daerah). Adapun dana awal yang dikumpulkan dari tiap anggota itu sendiri yang bernilai Rp 1000 setiap hari dari 15 personil untuk pembelian alat dan kostum kecapi, rebana, gendang dan viol. Adapun lagu dari tari pepe'-pepeka rimakka dikutip dari kitab Lontara Bilang yang tersirat maksud dan tujuannya. Inilah Bunyi lagu Pepe-peka ri Makka: Laailaaha illallaah jaba', ejaba' elele surullah, Berangtatayya la elemahaya, berang sallang sitembagada' (backing vocal) Pepe'-pepeka rimakka lanterayya rimadina ayya Allah parombasai natakabbere' dunia Balla' lompoa rimakka safanayya rimadina ayya Allah nirinring kitta' nibelo-belo satinja Iyapa kumakkaddokang juku' battupa rimakka ayya Allah bate bantunna halefayya rimadina Balla'lompoa maromba natassiara' bonena ayya Allah palewasai padongko' rikuntu tojeng Inai balla' irate santinggi bawa karaeng ayya Allah balla' awalle passiringang malaeka' Malaeka' padanggangna awalle passombala'na ayya Allah Nabbi Muhamma' Mangguncirangi gulinna Salloma' ilalang jabba' rikurungang bassi kalling ayya Alla sungkeang tomma' timunganna mate'nea Kusungkeangjako sallang timunganna mate'nea ayya Allah alleang tonga bayao riappa' tanru' Kualleaangjako sallang bayao riappa' tanru' ayya Allah alleang tonga' longkonna kayu matea Kualleangjako sallang longkonna kayu matea ayya Allah alleang tonga' unti ti'no' nampaddoke' Kualleangjako sallang unti ti'no' nampaddoke' ayya Allah alleang tonga' rappo didi nampattobo Kualleangjako sallang rappo didi nampattobo ayya Allah alleang tonga' je'ne' risunna langi' Kualleangjako sallang je'ne' risunna langi' ayya Allah alleang tonga' je'ne'na bungung butayya Kualleangjako sallang je'ne'na bungung butayya ayya Allah alleang tonga' cera'na kaluarayya Kualleangjako sallang cera'na kaluarayya ayya Allah alleang tonga' atinna sama-samayya Kualleangjako sallang atinna sama-samayya ayya Allah alleang tonga' ana'lolo jappa-jappa Kualleangjako sallang ana'lolo jappa-jappa ayya Allah alleang tonga' katingalo sele' berang Kualleangjako sallang katingalo sele' berang ayya Allah alleang tonga' otere' tena cappa'na Bunga-bunganna Fatima attimbo lalang masigi' ayya Allah nasukki' Nabbi nakayao Malaeka' Punna ma'lamungko junnu' satinjayya pa'lamungi ayya Allah tallasakintu riruayya pa'rasangang Kere junnu' kere sada' kere nikana satinja ayya Allah kere nikana mannangkasi batang kale Iya junnu' iya sada' iya nikana satinja ayya Allah iya nikana mannangkasi batang kale Punna teako assambayang assulukko pantarang langi' ayya Allah nampakobboya karaeng maraenganna Keremi mange nabboya karaeng maraenganna ayya Allah kase'remami karaeng nipajjului Punna dodong agamayya bara jama' pabballena ayya Allah kabarasanji pakkapena sumanga'na Lebba'mi kusanda ati kujalani rahasia ayya Allah ati majarre' rahasia lebba' konci...................................... Arti dan makna yang tersirat dibalik lagu: Api ditanah suci Mekkah, lentera ditanah madinah, ya Allah kobarkanlah hingga seluruh dunia bertakbir Rumah besar ditanah suci mekkah, safana ditanah medinah, ya Allah berdinding kitab dihiasi kesucian Saya mau makan kalau ikannya dari tanah suci Mekkah, ya Allah hasil dari pancingan seorang halifah dari tanah madinah. Rumah besar bersinar, terhambur isinya ya Allah tegakkanlah dan letakkanlah dijalan yang benar Siapakah rumah diatas setinggi dengan gunung Bawa Karaeng, ya Allah rumah para Wali, bilik para Malaikat Malaikat yang memperdagangkan, Wali berlayar menyiarkan dan Nabi Muhammadlah yang menampakkan dirinya Sudah lama saya dalam kerangkeng, kurungan dari besi ya Allah bukakanlah pitu rahmatmu Saya bukakan kamu nanti pintu rahmat, ya Allah ambilkan juga saya telur yang ada pada empat tanduk Saya ambilkan kamu nanti telur yang ada pada empat tanduk, ya Allah ambilkan juga saya pohon mati yang tumbuh Saya ambilkan kamu nanti pohon mati yang tumbuh, ya Allah ambilkan juga saya pisang matang/masak yang masih jantung Saya ambilkan kamu nanti pisang matang/masak yang masih jantung, ya Allah ambilkan juga saya buah yang ranum tapi masih berbunga/putik Saya ambilkan kamu nanti buah ranum tapi masih putik, ya Allah ambilkan juga saya air yang tak pernah kering Saya ambilkan kamu nanti air yang tidak pernah kering, ya Allah ambilkan juga saya air sumur yang kering airnya Saya ambilkan kamu nanti air sumur yang kering airnya, ya Allah ambilkan juga saya darahnya seekor semut Saya ambilkan kamu nanti darahnya seekor semut, ya Allah ambilkan juga saya hatinya seekor laron Saya ambilkan kamu nanti hatinya seekor laron, ya Allah ambilkan juga saya anak bayi yang bias berjalan Saya ambilkan kamu nanti anak bayi yang bisa berjalan, ya Allah ambilkan juga saya seekor lalat yang membawa parang Saya ambilkan kamu nanti seekor lalat yang membawa parang, ya Allah ambilkan juga saya tali yang tidak ada ujungnya Bunga-bunganya Siti Fatima tumbuh dalam masjid, ya Allah dipetik Nabi dikayomi Malaikat Jika kamu menanam junub, kesucianlah yang kamu Tanami ya Allah tumbuhlah pada dua alam Yang mana junub yang mana taharah, mana yang dikatakan mensucikan, ya Allah mana yang dikatakan membersihkan tubuh Itulah junub Itulah taharah, itulah yang dikatakan mensucikan, ya Allah itulah yang dikatakan membersihkan tubuh Kalau kamu tidak mau sholat keluarlah dari langit, ya Allah terus kau cari tuhan selain Allah Dimana kamu akan cari tuhan selain Allah, ya Allah hanya satu tuhan yang maha esa Jika islam lemas maka sholat berjamaahlah obatnya, ya Allah barzanjilah lambaikan semangatnya Sudah aku jengkal memakai hati kujalankan rahasia, ya Allah hati yang kuat/kokoh, rahasia yang sudah terkunci.

Sumber: https://www.katailmu.com/2010/10/lagu-keramat-pepe-pepeka-ri-makkah.html?m=1

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline