budaya
182 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Gelar Budaya Komunitas Adat
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Kegiatan-kegiatan dalam Gelar Budaya Komunitas Adat meliputi, Pawai Budaya, Pergelaran Seni, Pameran dan Bazar, Dialog Budaya dan Pemutaran Film tentang kebudayaan dengan tujuan untuk memperkenalkan keragaman budaya komunitas adat.   Sumber:  http://repositori.kemdikbud.go.id/8324/

avatar
Monica91
Gambar Entri
Nilai Budaya Naskah Bugis "Meongpalo Karellae"
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sulawesi Selatan

Naskah Puspakerma sasak yang dipilih sebagai obyek pengkajian ini merupakan salah satu dari beberapa naskah sasak yang disimpan Bapak Irwan Holmes pemilik Galery 50 B Ciputat. Nasih salah satu versi naskah Puspakerma ini kurang menguntungkan. Karena ia dipandang tidak lebih dari barang yang setiap waktu ditawarkan dengan sejumlah rupiah atau dolar kepada pembeli yang pada umumnya pembeli asing.   Sumber:  http://repositori.kemdikbud.go.id/7723/

avatar
Monica91
Gambar Entri
Menjaga dan melestarikan budaya
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sulawesi Selatan

Begitu banyak Pakaian adat yang ada di Indonesia, termasuk di Uslawesi Selatan Khususnya Toraja. Kebudayaan Toraja sudah mendunia yaitu seni ukir yang unik dan turun temurun dipertahankan hingga sekarang. kita dapat melihat ornamen-prnamen ukir di Rumah adat, alang dll. Saat ini Toraja Sedang mengembangkan seni ukir lainnya. Yaitu mengambil motif-motif seni ukir Toraja dan di pindahkan ke kain, sehingga menjadi batik yang apik. Semoga busana adat Toraja ini dapat bersaing dengan batik-batik yang telah lama kita kenal dan menjadi ikon negara kita. Salam Budaya Salam Nusantara

avatar
Deddy Periselo
Gambar Entri
Tarian Bissu
Tarian Tarian
Sulawesi Selatan

Tarian bissu atau biasa disebut ‘ma’bissu’ ini merupakan tarian tradisional yang asli berasal dari Pangkep. Tarian ini dapat dilihat di kecamatan Segeri yang masih merupakan wilayah kabupaten Pangkep. Satu hal yang khas dari tarian ini adalah dimana para bissu menari seperti orang kesurupan sambil menusuk-nusuk tubuh mereka. Ma’bissu ini dilakukan sebagai tanda penghormatan tehadap dewata (tuhan) dimana dimulai dengan puang matoa memulai menari seperti sedang kerasukan diikuti oleh puang lolo. Dalam melaksanakan ma’bissu diperlukan peralatan seperti bassi baranga, lae-lae, teddung arajang, bendera arajang, alameng, alisu, paccoda, oiye, kancing, anak baccing, Pui-pui, gendang, dan gong. Pa’bissu, suatu budaya yang kini masih dipegang erat oleh sekelompok masyarakat Bissu untuk menghormati leluhur. Tarian ini, sangat menakjubkan karena dengan menggunakan sebilah keris dan menancapkannya di batang leher. Dengan tarian dan musik yang khas, tarian itu menjadi sajian yang mengandung ni...

avatar
Widra
Gambar Entri
Kisah Lakipadada Legenda dari Toraja
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Lakipadada, adalah bangsawan toraja yang jadi paranoid terhadap maut, sehingga berusaha mencari mustika tang mate supaya dia bisa hidup kekal, tanpa dihantui kematian (mirip cerita Nabi Sulaiman). Lakipadada didalam legenda itu diceritakan kehilangan orang2 tersayangnya, ibu, saudara perempuan, saudara laki-laki, bahkan pengawal dan hamba2nya satu demi satu meninggal dunia. Kemudian Lakipadada menjadi paranoid, berusaha menegasikan kemungkinan kematian juga datang padanya. Pergilah dia mengembara dengan tedong bonga nya mencari mustika tang mate yang bisa mengekalkan kehidupannya, diantaranya mengarungi ke teluk bone dengan buaya sakti (yang barter service dengan imbalan tedong bonga), mencari Pulau Maniang, tempat yang dianggapnya dihuni oleh seorang kakek tua sakti berambut dan jenggot putih yang diceritakan memiliki mustika itu. Karena kekurang sabarannya, Lakipadada gagal memenuhi persyaratan yang diajak si tua sakti; puasa makan minum dan tidur selama tujuh hari tujuh malam. Ak...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Ma'bugi
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Ma'bugi adalah ritual tolak bala. Tradisi ma'bugi merupakan pengaruh dari Bugis. Istilah ini muncul ketika orang-orang Bugis menguasai Tana Toraja. Penguasaan Kerajaan Bugis menimbulkan perlawanan dari pemuda Toraja hingga berhasil menghalau tentara Kerajaan Bone sampai tapal batas Tana Toraja. Usai perang, Tana Toraja mendapatkan wabah penyakit, kelaparan, dan kemarau panjang. Masyarakat meyakini bahwa musibah ini adalah murka penguasa alam karena masyarakat Toraja telah tercemar dengan budaya luar seperti gemar berjudi. Oleh karena itu, seluruh masyarakat keluar rumah menyanyikan lagu ritual, memasang umbul-umbul dari daun ijuk muda, tanaman berhias merah dan kuning dipasang di sepanjang jalan sebagi simbol permohonan kepada deata. Ritual inilah kemudian disebut dengan ma'bugi. Ritual ma'bugi dilaksanakan ketika berlangsung kekacauan sosial dalam masyarakat termasuk penyakit yang menyerang hewan ternak dan tumbuhan. Ma'bugi dipusatkan di tongkonan pemimpin adat. Seluruh biaya...

avatar
Widra
Gambar Entri
Legenda karampuan sinjai sulawesi barat
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Sebuah legenda beredar dari kaki Gunung Karampuang, Kabupaten Sinjai,  Sulswesi Selatan. Legenda tentang seorang manusia sakti bernama To Manurung yang turun dari langit dan memberikan sejumlah pesan dan pengetahuan baru bagi warga desa: tentang tatanan hidup sederhana dan pentingnya kebersamaan. Pengetahuan itu hingga kini masih ditaati para pengikutnya yang hidup mengucilkan diri di sebuah desa adat yang disebut Karampuang.  Desa yang terletak sekitar 31 kilometer dari pusat Kota Sinjai ini, memang mencerminkan suatu desa tradisional yang ketat memegang teguh amanah para leluhur. Konon, asal kata dari Karampuang tersebut diambil dari kata Karaeng dan Puang. Penamaan ini akibat dijadikannya lokasi itu sebagai pertemuan antara Kerajaan Gowa (Karaeng) dan Kerajaan Bone (Puang). Dalam legenda Karampuang juga dikisahkan bahwa asal mula adanya daratan di Sinjai berawal dari Karampuang. Dahulu daerah ini adalah wilayah lautan sehingga yang muncul ke permukaan adalah beberapa daerah saja,...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Kondo Buleng
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Sulawesi Selatan

Kondo Buleng atau Kondobuleng adalah teater tradisional masyarakat penutur bahasa Makassar di Sulawesi Selatan. Secara etimologis, kata Kondobuléng dalam bahasa Bugis dan bahasa Makassar, terbentuk dari dua kata. Kondo berarti bangau, sejenis burung yang berkaki, berleher, dan berparuh panjang. Burung ini pemangsa ikan, hidup di rawa-rawa atau di tempat berair, seperti tepi pantai atau sawah. Kata buléng ada yang mengartikannya “putih”, tapi dalam percakapan sehari-hari, kata “putih” berarti kébo’ dalam bahasa Makassar. Dalam Kamus Indonesia-Makassar (Arif, dkk: 1992), kata “putih” diterjemahkan kébo’. Teater rakyat Kondobuleng merupakan bentuk teater bernafaskan komedi satir. Teater ini dimainkan oleh lima orang memerankan tokoh nelayan, satu tokoh memerankan Kondobuleng (bangau putih), satu tokoh memerankan Pemburu, dan satu tokoh memerankan Pak Lurah. Dalam pertunjukannya, pemain menggunakan dialog, kostum dan properti sesuai perannya dengan diiringi oleh kelompok musik antara 5...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Simpa Odja
Ornamen Ornamen
Sulawesi Selatan

Simpa Odja adalah ornamen wajib dalam setiap upacara di Kerajaan Gowa Tallo. Ornamen ini terdiri dari dua perangkat yang disatukan yaitu "Simpa" yang merupakan bilah bambu yang dilapisi anyaman daun lontar, serta "Odja" anyaman daun lontar berbentuk bulat yang dilapisi kain merah sebagai simbol matahari. Simpa Odja berfungsi sebagai alat bantu ritual dan obyek perlindungan dan pertahanan magis ketika ritual sedang berlangsung. Ritual tersebut mulai dari kelahiran, perkawinan, hingga kematian. Simpa Odja biasanya dibawa oleh perempuan ketika ritual sedang berlangsung. sumber: Lembaga Seni Budaya Batara Gowa

avatar
Andi Redo