2.234 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Balla Koko
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

Balla Koko merupakan rumah kebun yang difungsikan oleh masyarakat atau petani di Desa Datara dalam aktifitas pertanian. balla koko ini memiliki arsitektur yang menyerupai rumah tradisional/hunian pada umunya. namun yang membedakannya adalah ukuran dari Balla Koko ini lebih kecil dibanding rumah hunian. seperti rumah pada umumnya arsitektur balla koko secara vertikal, terdiri dari tiga susun yaitu atas ( langga ), Tengah (kale balla), bawah (siring). demikian juga balla koko memiliki tiga tingatan tersebut. balla koko tersebut terbuat dari bahan alam. tiang dibuat dari kayu yang kuat, dinding dan lantai terbuat bambu ataupun kayu.

avatar
Anwar Syamsu
Gambar Entri
Pa'pompang Alat Musik Bambu Toraja
Alat Musik Alat Musik
Sulawesi Selatan

Seperti halnya masyarakat Sunda di Jawa Barat yang bangga dengan musik angklung, orang Toraja di Sulawesi Selatan pun pasti bangga karena memiliki musik bambu. Di Tana Toraja, penduduk setempat menyebutnya dengan Pa pompang atau Pa bas karena suara bas yang lebih dominan terdengar. Berbeda dengan angklung, musik bambu Toraja merupakan jenis alat musik yang ditiup untuk mengeluarkan bunyi yang memiliki jangkauan nada dua setengah oktaf tangga nada. Meski termasuk alat musik tradisional, tetapi alat musik bambu ini bisa juga dikolaborasikan dengan alat musik modern lain seperti terompet, saksofon, organ, atau piano saat mengiringi lagu. Seperangkat alat musik tiup, yang dibuat dari potongan-potongan bambu, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Suara yang dihasilkan potongan-potongan bambu dengan rangkaian khusus itu pun sesuai dengan ukuran besar kecilnya. Karena itu, agar menghasilkan kombinasi suara yang harmonis, ukuran bambunya beragam sesuai nada yang akan dihasilkan. Satu kel...

avatar
Yulfikasari
Gambar Entri
Pertunjukan Mappadekko
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Sulawesi Selatan

Acara mappadekko merupakan tradisi penghormatan akan dimulainya pesta adat atau penyambutan tamu undangan yang hadir pada Upacara Mapogau Hanua. Pada bentuk pertunjukan Mappaddekko adapun bentuk pertunjukan didalamnya yaitu: a). Instrumen yang digunakan yaitu Lesung dan Alu. b). Dipertunjukan dengan cara berdiri, c). Pola tabuhan ada tiga macam yaitu: mappadudu’, makkumba’, dan mangolai. Kostum yang digunakan pada setiap pementasan, bagi laki-laki mereka menggunakan kostum biasa yang mereka miliki yaitu baju batik dan celana kain biasa dan songko’ (penutup kepala), sedangkan bagi perempuan menggunakan baju bodo yang berwarna merah dan biru serta sarung yang digunakan yaitu lipa bate’(sarung batik). Tidak memakai tata rias atau make up. Inti dari Upacara Mapogau Hanua yaitu acara menre’ri bulu dalam arti pemujaan untuk mengenang kembali enam penguburan mallajang. Latar belakang Pertunjukan Mappaddekko dalam Upacara Mapogau Hanua masyarakat Bugis Karampuang Sinjai yaitu: a). A...

avatar
Andi sari elviani
Gambar Entri
Perkampungan Tua Onto
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

Bantaeng merupakan salah satu kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan, Bantaeng memiliki sejarah peradaban yang cukup tua di Sulawesi. Dilihat dari segi yuridis formal, hari jadi Bantaeng jatuh pada tanggal 4 Juli 1959 berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 tahun 1959 tentang pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi. Komunitas Onto memiliki sejarah tersendiri yang menjadi cikal bakal Bantaeng. Menurut Karaeng Imran Masualle salah satu generasi penerus dari kerajaan Bantaeng, dulunya daerah Bantaeng ini masih berupa lautan. Hanya beberapa tempat tertentu saja yang berupa daratan yaitu daerah Onto dan beberapa daerah di sekitarnya yaitu Sinoa, Bisampole, Gantarang keke, Mamapang, Katapang dan Lawi-Lawi. Masing-masing daerah ini memiliki pemimpinnya sendiri yang disebut dengan Kare’. Suatu ketika para Kare yang semuanya ada tujuh orang tersebut, bermufakat untuk mengangkat satu orang yang akan memimpin mereka semua. Sebelum itu mereka sepakat untuk melakukan pertapaan lebih dulu, untu...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Resep Bedda Lotong Khas Bugis
Pengobatan dan Kesehatan Pengobatan dan Kesehatan
Sulawesi Selatan

Bedak lotong atau Bedda Lotong adalah bedak alami tradisional berwarna hitam (bedak hitam) dari suku bugis yang dapat mengatasi masalah kulit. Bagi Anda yang bosan dengan perawatan kecantikan zaman sekarang, mungkin Anda bisa beralih ke perawatan tradisional ini. Bedak lotong telah lama digunakan oleh perempuan Bugis untuk perawatan kulit sehari-hari. Bedak lotong ini bisa berfungsi sebagai masker atau lulur. Bedak lotong memiliki khasiat ampuh bagi kulit, seperti : Memutihkan dan Mencerahkan Kulit Membantu Meregenerasi Kulit Mati Melembabkan dan Meningkatkan Elastisitas Kulit Melembutkan serta Mengencangkan Kulit Mengecilkan Pori-Pori Mencegah Produksi Minyak Berlebih Memudarkan Flek dan Bekas Jerawat Mengobati Elergi Pada Kulit Menghilangkan bau badan Anda bisa membuat bedak lotong sendiri dari rumah. Bahan-bahan bedak lotong sangat mudah didapatkan dan harganya cukup terjangkau. Jika Anda tertarik, berikut penjelasan tentang bahan dan cara membuat bedak lo...

avatar
Teti
Gambar Entri
Kondo Buleng
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Sulawesi Selatan

Kondo Buleng atau Kondobuleng adalah teater tradisional masyarakat penutur bahasa Makassar di Sulawesi Selatan. Secara etimologis, kata Kondobuléng dalam bahasa Bugis dan bahasa Makassar, terbentuk dari dua kata. Kondo berarti bangau, sejenis burung yang berkaki, berleher, dan berparuh panjang. Burung ini pemangsa ikan, hidup di rawa-rawa atau di tempat berair, seperti tepi pantai atau sawah. Kata buléng ada yang mengartikannya “putih”, tapi dalam percakapan sehari-hari, kata “putih” berarti kébo’ dalam bahasa Makassar. Dalam Kamus Indonesia-Makassar (Arif, dkk: 1992), kata “putih” diterjemahkan kébo’. Teater rakyat Kondobuleng merupakan bentuk teater bernafaskan komedi satir. Teater ini dimainkan oleh lima orang memerankan tokoh nelayan, satu tokoh memerankan Kondobuleng (bangau putih), satu tokoh memerankan Pemburu, dan satu tokoh memerankan Pak Lurah. Dalam pertunjukannya, pemain menggunakan dialog, kostum dan properti sesuai perannya dengan diiringi oleh kelompok musik antara 5...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Mengenal Buras, Makanan Khas Suku Bugis
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Pada perayaan hari raya pasti terdapat jenis makanan yang harus disajikan di meja makan. Setiap daerah memiliki makanan/hidangan khas yang berbeda-beda, seperti lepet pada masyarakat Jawa, ayam woku pada masyarakat Manado, Rendang pada masyarakat Padang, dan masih banyak hidangan khas lainnya. Salah satu makanan yang tidak boleh terlewatkan ketika hari-hari spesial masyarakat Bugis ialah Buras. Buras atau burasa' merupakan makanan khas Sulawesi Selatan yang berbahan dasar beras. Rasanya yang gurih menjadikan makanan ini sebagai hidangan khas dari Suku Bugis yang selalu dinantikan setiap tahun. Pengerjaannya cukup menghabiskan waktu dan tenaga, oleh karena itu para anggota keluarga biasanya akan bekerja sama dalam proses pembuatan buras. Momen inilah yang membuat ma'burasa' atau proses membuat buras menjadi hal yang spesial. Buras berbeda dengan lontong dan ketupat. Meskipun bahan dasarnya sama, bentuk, rasa, dan proses pembuatannya berbeda. Bentuk buras cenderung pipih dan lebih...

avatar
Haha_mustika_21
Gambar Entri
Menghidupkan Kembali Cerita Kebudayaan Pattallassang Gowa
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

cerita rakyat

avatar
Fian Anawagis
Gambar Entri
Simpa Odja
Ornamen Ornamen
Sulawesi Selatan

Simpa Odja adalah ornamen wajib dalam setiap upacara di Kerajaan Gowa Tallo. Ornamen ini terdiri dari dua perangkat yang disatukan yaitu "Simpa" yang merupakan bilah bambu yang dilapisi anyaman daun lontar, serta "Odja" anyaman daun lontar berbentuk bulat yang dilapisi kain merah sebagai simbol matahari. Simpa Odja berfungsi sebagai alat bantu ritual dan obyek perlindungan dan pertahanan magis ketika ritual sedang berlangsung. Ritual tersebut mulai dari kelahiran, perkawinan, hingga kematian. Simpa Odja biasanya dibawa oleh perempuan ketika ritual sedang berlangsung. sumber: Lembaga Seni Budaya Batara Gowa

avatar
Andi Redo