Di sebelah selatan Pulau Halmahera ada sebuah pulau yang dahulunya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Bacan. Pulau itu adalah Pulau Obi. Di zaman penjajahan Belanda, pulau ini dijual oleh Sultan Bacan kepada Pemerintah Belanda. Di depan Pulau Obi ada sebuah pulau kecil yang memanjang. Masyarakat setempat menamainya dengan Pulau Bisa. Pulau Bisa merupakan gerbang keluarmasuk ke Pulau Obi dari arah utara. Dahulu, Pulau Bisa tidak berpenghuni. Pulau ini hanya dibuat sebagai lahan perkebunan oleh masyarakat yang berada di sekitar Pulau Obi. Di Pulau Sulawesi, tepatnya di bagian Tenggara, ada sebuah kesultanan yang dikenal dengan Kesultanan Buton. Kesultanan Buton ada ikatan persaudaraan dengan Kesultanan Temate, salah satu kerajaan di Maloko Kie Raha. Sultan Temate pemah mempersunting salah seorang putri dari Kesultanan Buton. Orang-orang Buton sangat gemar melakukan pelayaran dengan kapal laut. Mereka adalah para pel aut yang ulung dan tangguh. Dalam melakukan pelayaran, tid...
Telaga Lina adalah sebuah danau di Galela, Pulau Halmahera. Danau ini memiliki panorama yang sangat indah. Aimya jemih kebiru-biruan. Di tepinya tumbuh pepohonan yang rindang sehingga menambah kesejukan jika kita berada di sekitamya. Dahulu kala danau ini belum ada. Di tempat danau sekarang ini dahulunya adalah hutan rimba. Banyak binatang buas yang menghuni rimba ini. Manusia sangat jarang melewatinya. Kalau terpaksa hams melintasi hutan rimba ini, pastilah terdiri dari beberapa orang. Mereka takut jika berjalan seorang diri. Karena selain babi hutan dan ular-ular yang besar, di dalam hutan ini juga dihuni oleh makhluk hal us. Mereka sering mengganggu setiap orang yang lewat. Para makhluk halus sering menampakkan diri mereka kepada orang lewat dengan bentuk yang amat menyeramkan. lni membuat orang-orang itu akan lari tunggang-langgang karena ketakutan. Setibanya di rumah, orang terse but akan sakit dan bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Jika tidak menampakkan diri mere...
Di sebuah dusun kecil yang berada di Galela hidup sepasang suarni isteri, yaitu Pak Gorong dan Bu Sida. Dernikian penduduk dusun menyapa mereka berdua. Hidup mereka sangat sederhana. Mereka hid up sebagai petani. Selain itu, Pak Gorong juga rajin menangkap ikan di sungai yang berada tidak begitu jauh dari rumahnya. Meskipun dernikian, mereka hidup berbahagia. Walaupun hidup berbahagia, mereka belum dikaruniai anak. Hal ini membuat kedua hati suarni isteri ini sering risau. Mereka tak henti-hentinya selalu memanjatkan doa kepada Sang Pencipta agar diberikan seorang anak. Hampir setiap malam Pak Gorong bertafakur untuk bermunajat ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Akhimya, doa Pak Gorong dan Bu Sida pun dikabulkan oleh Tuhan. Bu Sida mengandung. Mereka berdua sangat gembira dan bersyukur kepada Tuhan. Dengan penuh kasih sayang Bu Sida menjaga bayi yang berada di dalam kandungannya. Pak Gorong makin giat bekerja untuk mempersiapkan kelahiran bayinya. Setelah sembilan bulan sepuluh h...
Museum Kedaton Sultan Ternate , Ternate Openingstijden: Selasa – Minggu: 08.00 – 14.00 WIT Plaats: Ternate Provincie: Maluku Utuara Land: IND Type organisatie: Museum Postadres:...
Museum Kedaton Sultan Tidore, Tidore Plaats: Tidore Provincie: Maluku Utuara Land: IND Type organisatie: Museum Postadres: Museum Kedaton Sultan Tidore Jl. Sultan Khairun Tidore Infor...
Museum Sonyine Malige , Soasio, Tidore Openingstijden: Senin - Minggu 09.00-14.00 WIT. Plaats: Soasio, Tidore Provincie: Maluku Utuara Land: IND Type organisatie: Museum Postadres: ...
Salah satu ciri khas dari Indonesia adalah rempah-rempahnya. Tak heran dahulu kita dijajah dengan alasan menguasai rempah-rempah yang ada. Pada saat itu, penghasil rempah-rempah yang terkenal adalah Maluku. Maka, tak heran jika daerah sana banyak sekali kuliner yang menggunakan rempah-rempah sebagai bahannya. Salah satu yang terkenal dan mudah didapat adalah air guraka. Minuman ini sangat mudah ditemukan sepanjang jalan perkotaan di Ternate dan Halmahera. Air guraka adalah minuman khas Ternate dan Halmahera yang terbuat dari campuran rempah. Jahe adalah salah satu bahan utama yang membuat minuman ini terasa lebih hangat dan cukup pedas di lidah. Air guraka terbuat dari campuran jahe, gula aren, dan kacang kenari. Minuman ini juga bisa ditambah dengan pandan agar memiliki aroma yang wangi. Campuran beberapa bahan di atas memunculkan rasa yang pedas dan manis. Untuk membuatnya, jahe diparut dan dicampurkan dengan gula aren yang direbus hingga mendidih. Kemudian minuman tersebu...
Berikut ini makanan khas dari Pulau Murotoi antara lain sebagai berikut : Popeda Rasanya makanan yang satu sangat enak dan banyak disukai oleh para Taveler. Akan tetapi, sebagian orang belum banyak yang mengetahuinya. Popeda ini merupakan makanan khas Morotai yang dibuat dari sagu. Akan tetapi ada juga yang terbuat dari singkong yang diparut atau tepung Tapioka. Untuk mencicipi makanan ini biasanya dimakan bersama dengan kuah ikan supaya tidak lengket. Selain itu ada juga mencicipinya dengan pisang, kelapa dan sambal kacang. Nasi Jaha Tidak setiap hari masyarakat Morotai ini makan sagu. Pada saat lebaran dan idul adha, masyarakat Morotai ini membuat makanan yang dibuat dari beras, yang biasanya disebut sebagai nasi Jaha. Berbeda juga dengan nasi umumnya, nasi Jaha ini dibuat dari beras dan santan kelapa yang dimasukkan kedalam bambu setelah itu dibakar. Nasi Jaha ini biasanya dijadikan sarapan oleh masyarakat Morotai. Gohu Ikan Makanan ini sangat popular di Morotai. Go...
Rampuat kakaran artinya adalah bermain bilah-bilah bambu. Permainan ini telah lama dikenal oleh orang di Kepulauan Tanimbar, Maluku Utara, khususnya di Pulau Yamdena, Pulau Selaru, Pulau Seira, Pulau Fordata, Pulau Molo, Pulau Larat dan Pulau Labobar. Awal mula permainan Rampuat kakaran sudah tidak diketahui lagi, namun yang pasti, telah berkembang sejak akhir abad XIX. Dalam permainan Rampuat kakaran, pemain dituntut untuk memperlihatkan kecekatan dan seni (aesthetis/keindahan) dalam setiap gerakannya. Untuk itu, rumpuat kakaran biasanya dimainkan pada waktu pagi dan sore hari dan kadang malam hari sewaktu bulan purnama agar penonton dapat melihat gerakan pemain saat sedang mempertontonkan keahliannya. Pemain Jenis permainan ini pada umumnya dilaksanakan oleh anak-anak perempuan usia Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama yang berumur 5 – 15 tahun dan anak-anak yang sebaya dengan umur-umur tersebut. Rampuat kakaran dimainkan paling sedikit oleh dua orang, dan apabila di...