Museum Negeri Provinsi Lampung "Ruwa Jurai" Jalan H. Zainal Arifin Pagar Alam No. 64,Kelurahan Gulung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten/Kota Bandar Lampung Telepon : 0721-783688 Faks. : 0721-701164 Website : museumlampung.org Museum Negeri Provinsi Lampung "Ruwa Jurai" mulai dirintis pada tahun 1975/1976, dan sejak saat itu pembangunan fisik pun terus dilaksanakan di areal tanah seluas 17 .010 m 2 ini. Bersamaan dengan peringatan Hari Aksara Internasional yang dipusatkan di Bandar Lampung pada tanggal 24 September 1988. Museum Negeri Provinsi Lampung diresmikan oleh Prof. Dr. Fuad Hasan. UPTD Museum Negeri Provinsi Lampung "Ruwa Jurai" merupakan museum umum, dengan klasifikasi koleksi Museum Lampung terdiri dari 10 jenis yaitu : Biologika, Geologika, Keramologika, Filologika, Historika, Numismatika dan Heraldika, Etnografika, Seni Rupa serta Teknologika. Sampai pertengahan tahun 2008 seluruhnya berjumlah...
Prasasti Dadak ditemukan di Dusun Dadak Desa Tebing Kecamatan Perwakilan Melintang Lampung Timur pada tahun 1994. Prasasti ditulis dalam 14 baris tulisan, terdapat pula tulisan-tulisan singkat dari gambar-gambar yang digoreskan memenuhi seluruh permukaan batu. Bentuk seperti balok berukuran 42cm x 11cm x 9cm. Tulisan yang digunakan mirip dengan tulisan Jawa Kuno akhir dari abad ke 15 dengan Bahasa Melayu yang tidak terlalu Kuno (Bahasa Melayu Madya). Prasasti Dadak/Bataran Guru Tuha merupakan peninggalan abad ke-15. sumber :https://situsbudaya.id/prasasti-dadak-lampung/
Prasasti ini ditemukan pada tahun 1970 di Desa Tanjung Raya I, Kecamatan Sukau Lampung Barat. Berbentuk lonjong berukuran panjang 237 cm, lebar di bagian tengah 180 cm dan tebal 45 cm. Prasasti dituliskan pada bagian permukaan batu yang keadaannya sudah aus dan rusak, terdiri dari 8 baris dan sulit dibaca namun masih dapat dikenal sebagai huruf Jawa Kuno dari abad ke 10. Pada bagian atas terdapat sebuah gambar berupa sebuah bejana dengan tepian yang melengkung keluar sehelai daun. Mengingat sulitnya pembacaan prasasti ini maka isinya belum diketahui. sumber : https://situsbudaya.id/prasasti-tanjung-raya-i/
Tari sigeh pengunten (siger penguntin) merupakan salah satu tari kreasi baru dari daerah Lampung sebagai penyabutan Tamu aging. Tari ini merupakan pengembangan dari tari sembah yang merupakan tari tradisi asli masyarakat Lampung. Melalui Peraturan Daerah, tari sigeh pengunten diresmikan sebagai tarian Lampung dalam penyambutan tamu penting. Koreografi tari ini juga mengambil unsur dari berbagai tari tradisional Lampung untuk merepresentasikan budaya Lampung yang beragam. Tari sembah telah umum ditampilkan sebagai bagian dari ritual penyambutan tamu dalam acara-acara resmi seperti prosesi pernikahan. Tari ini menggambarkan ekspresi kegembiraan atas kedatangan para tamu undangan. Selain itu, makna esensial dari tari ini merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu undangan yang hadir. Dalam tari ini, para penari mengekspresikan hal tersebut dalam rangkaian gerakan yang luwes, ramah, dan penuh kehangatan. Proses lahirnya tari sigeh pengunten tak lepas dari realitas budaya Lampung...
Indonesia sangat kaya dengan produk kerajinan kain. Tentu masyarakat Indonesia sangat mengenal batik dan kebaya. Begitu juga dengan kain tenun, songket dan ulos sudah sangat familiar ditelinga. Produk kain tersebut bahkan dikenal hingga ke mancanegara. Namun tidak banyak masyarakat Indonesia yang mengenal kain tapis. Kain tenun khas Lampung ini sebenarnya masuk dalam jenis kain songket, namun memiliki tekstur kain yang lebih kasar dibandingkan kain songket Palembang. Kain tapis merupakan kain tenun yang menjadi ikon tenun masyarakat Lampung. Kain tenun tapis dibuat dari benang kapas dan ditenun dengan menggunakan peralatan tenun tradisional. Kemudian kain tenun dihias dengan sulaman benang emas atau benang perak, sehingga menjadikan kain ini tampak begitu elegan dan mewah. Motif pada kain tapis umumnya diinspirasi dari kondisi flora dan fauna di wilayah Lampung. Motif flora seperti motif rebung, sedangkan motif fauna seperti gajah. Begitu Islam masuk dan menyebar di Lampung,...
Tari sigeh pengunten (siger penguntin) merupakan salah satu tari kreasi baru dari daerah Lampung. Tari ini merupakan pengembangan dari tari sembah yang merupakan tari tradisi asli masyarakat Lampung. Melalui Peraturan Daerah, tari sigeh pengunten diresmikan sebagai tarian Lampung dalam penyambutan tamu penting. Koreografi tari ini juga mengambil unsur dari berbagai tari tradisional Lampung untuk merepresentasikan budaya Lampung yang beragam. Tari sembah telah umum ditampilkan sebagai bagian dari ritual penyambutan tamu dalam acara-acara resmi seperti prosesi pernikahan. Tari ini menggambarkan ekspresi kegembiraan atas kedatangan para tamu undangan. Selain itu, makna esensial dari tari ini merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu undangan yang hadir. Dalam tari ini, para penari mengekspresikan hal tersebut dalam rangkaian gerakan yang luwes, ramah, dan penuh kehangatan. Proses lahirnya tari sigeh pengunten tak lepas dari realitas budaya Lampung yang terdikotomi menjadi Pepa...
Bahan-bahan yang diperlukan : Pastry homemade/ pastry instan Vla susu 3 btr telur 100 gr gula pasir 100 ml kental manis 100 ml air 1/2 sdt pasta vanila 3 sdm tepung custard Isian Pisang matang secukupnya (pisang raja atau pisang ambon) dipotong-potong Kismis Keju cheddar parut Chococips Cara pembuatan : Olesi loyang berbentuk pisang dengan margarin.Cetak puff Pastry pada cetakan. Tusuk bagian dasarnya dengan menggunakan garpu, Sisihkan. Untuk Vla Kocok telur dan gula pasir dengan menggunakan sampai gula larut. Lalu masukkan kental manis, aduk rata. Masukkan tepung custard dan pasta vanila,aduk2 hingga larut. Tambahkan air,aduk hingga tidak ada yang bergerindil. Jika perlu disaring. Tata bahan isian (pisang, kismis, chococips) diatas puff pastry yang sudah dicetak. Siram dengan bahan vla hingga 3/4 tinggi cetakan. Taburi keju cheddar parut.Panaskan oven dengan suhu 190° selama 10-30 menit. Saat matang, bagian puff pastry...
Tari Sembah Sigeh Penguten Lampung merupakan salah satu provinsi yang ada di Pulau Sumatera. Sama halnya dengan berbagai daerah di Indonesia, Lampung juga memiliki kebudayaan khas daerahnya sendiri. Lampung memiliki dua suku besar yaitu Suku Lampung Pesisir dan Suku Lampung Pepadun. Kedua suku ini memiliki beberapa perbedaan dimulai dari adat istiadat, dialek, sampai baju adat dan juga upacara adatnya. Secara garis besar, tari yang paling populer di khalayak umum bernama Tari Sembah Sigeh Penguten. Tari ini merupakan salah satu tari pelengkap ritual dan acara-acara adat. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2007 tentang 10 Objek Pemajuan Kebudayaan, seni tari masuk ke dalam bagian seni dimana ekspresi artistik individu, yang berbasis warisan budaya maupun berbasis kreativitas penciptaan baru, yang terwujud dalam berbagai bentuk kegiatan dan atau medium. Selain seni tari, seni ini dapat juga berupa pertunjukkan, seni rupa, seni sastra, film seni musik dan seni media. Tari Sembah Sigeh Pengut...
Pada zaman dahulu di pinggiran Sungai Musi terdapat sebuah kerajaan bernama Kerajaan Palembang. Kerajaan tersebut sangat subur, makmur dan tentram dengan penduduk yang cukup banyak. Kerajaan tersebut diperintah oleh Pangeran Riyo yang tidak hanya tampan tetapi juga gagah. Ia merupakan putra sulung Sultan Palembang. Sayangnya, hingga kini Pangeran Riyo belum memiliki permaisuri. Oleh karena itu, ia belum diberi gelar sultan hingga kedua orang tuanya mangkat. Sesungguhnya, sudah banyak gadis rupawan yang dikenalkan namun belum ada satu wanita yang berhasil memikat hati pangeran Riyo. Pangeran Riyo sendiri menginginkan calon permaisuri yang tidak hanya cantik tetapi juga memiliki budi pekerti yang baik pula. Ia berharap pendampingnya kelak mampu memberikan warna baru pada kerajaan sehingga derajat rakyatnya semakin meningkat dan disegani oleh kerajaan tetangga. Lalu, pada suatu siang yang cerah datanglah dua orang punakawan (prajurit) menghadap. “Ampun, Tuanku, kami berdua ingin me...