Lampung merupakan salah satu provinsi yang ada di Pulau Sumatera. Sama halnya dengan berbagai daerah di Indonesia, Lampung juga memiliki kebudayaan khas daerahnya sendiri. Lampung memiliki dua suku besar yaitu Suku Lampung Pesisir dan Suku Lampung Pepadun. Kedua suku ini memiliki beberapa perbedaan dimulai dari adat istiadat, dialek, sampai baju adat dan juga upacara adatnya. Secara garis besar, tari yang paling populer di khalayak umum bernama Tari Sembah Sigeh Penguten. Tari ini merupakan salah satu tari pelengkap ritual dan acara-acara adat. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2007 tentang 10 Objek Pemajuan Kebudayaan, seni tari masuk ke dalam bagian seni dimana ekspresi artistik individu, yang berbasis warisan budaya maupun berbasis kreativitas penciptaan baru, yang terwujud dalam berbagai bentuk kegiatan dan atau medium. Selain seni tari, seni ini dapat juga berupa pertunjukkan, seni rupa, seni sastra, film seni musik dan seni media.
Tari Sembah Sigeh Penguten memiliki beberapa versi mengenai cerita sejarah yang ada di baliknya. Berdasarkan asal usulnya, tarian ini dipengaruhi oleh Tari Gending Sriwijaya yang berasal dari Sumatera Selatan. Ada pula pendapat lain yang mengatakan bahwa tari ini diilhami dari tari tepak yang berasal dari Mesuji Wiralaga. Mesuji adalah sebuah daerah yang terletak di bagian utara Provinsi Lampung. Dahulu kala daerah ini dipimpin oleh seorang pesirah yang bernama Pangeran Muhammad Ali. Wilayah ini memiliki tari penyambutan yang disebut Tari Tepak. Tarian ini akan disajikan pada saat penyelenggaraan acara seperti perkawinan adat, pengangkatan seseorang dan juga penyambutan tamu. Setelah itu Tari Tepak ini dikenal sebagai Tari Sembah atau Tari Sigeh Penguten. Pada tahun 1989 telah diadakan pertemuan seluruh ketua adat yang ada di Provinsi Lampung. Pertemuan ini bertujuan untuk membentuk identitas budaya yang ada di Lampung. Hari itu merupakan hari Tari Sigeh Penguten ditetapkan sebagai identitas budaya masyarakat Lampung.
Tari Sigeh Penguten berfungsi sebagai tari pembuka sebagai bentuk ucapan selamat datang dan terimakasih dari tuan rumah kepada tamu yang telah hadir. Tarian ini ditarikan oleh sekelompok orang berjumlah ganjil dimana salah satu penari yang ada di tengah akan memegang tepak. Tepak adalah kotak berwarna keemasan dan di dalamnya berisi daun sirih yang nantinya akan diberikan kepada salah seorang tamu yang dianggap penting dan mewakili seluruh tamu yang hadir. Tarian ini diiringi dengan tabuh gupek dan tabuh tari. Para penari juga memiliki kostum sendiri dimulai dari aksesoris kepala hingga aksesoris pendukung lainnya seperti gelang, papan jajar, dan buah jukum. Kostum untuk menari Tari Sigeh Penguten adalah baju kurung berwarna putih dengan kain tapis dan juga selendang sebagai pelengkap. Aksesoris kepala seperti siger dan sanggul juga diperlukan untuk menambah keestetikan dari seni tari ini.
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dala...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang