Iwak Rabuk Haruan Kalimantan Selatan (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Jagung Berbumbu (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Jagung Saraba Kawa Kalimantan Selatan (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Lagu Ampar-Ampar Pisang tidak asing lagi di telinga masyarakat. Bahkan di era 2000an, lagu ini dijadikan sebagai pengiring suatu permainan. Ternyata ada sejarah di balik lagu ini loh. Awalnya lagu ini dinyanyikan secara iseng pada saat masyarakat Kalimantan Selatan sedang membuah makanan yang terbuat dari bahan pisang, yaitu kue rimpi. Kue Rimpi dibuat dengan cara pisang diampar lalu kemudian dibiarkan hingga hampir matang mendekati busuk, lalu pisang dijemur, diampar di bawah sinar matahari sampai pisang mengeras dan mengeluarkan aroma manis. Ampar sendiri mempunyai arti susun. Jadi, isi dari lirik lagu Ampar-Ampar Pisang tidak jauh beda dengan proses pembuatan kue Ampar, yaitu menceritakan tentang pisang yang disusun dan dikerubuti binatang terbang kecil-kecil karena senang dengan aroma manis pisang tersebut. Bintang kecil itu dikenal masyarakat Kalimantan dengan nama Bari-Bari. Pada akhir lagu, diceritakan tentang binatang yang ditakuti anak-anak kecil pada zamannya....
Dikisahkan pada zaman dahulu kala di sebuah bukit yang jauh dari desa di Bumi Kalimantan hiduplah seorang orang tua miskin dan seorang anak gadisnya. Sang ibu yang kesehariannya bekerja mencari sayuran yang nantinya akan dijual di Pasar. Semua itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya dan anak gadisnya. Anak itu sangat cantik, namun sayang kelakuannya sangat buruk. Dia sangat pemalas dan tidak mau membantu ibunya sama sekali. Pekerjaannya setiap harinya hanyalah bersolek dan mempercantik diri. Disaat sang Ibu baru saja pulang menuju rumahnya, dia dihadapkan oleh keluhan dari anak gadisnya. Share Cerita Legenda Batu menangis dari daerah Kalimantan Selatan “Lama sekali sih Bu, aku lapar Bu! lihat di rumah tidak ada makanan apa-apa,” ucapnya sambil menggerutu. “Maaf ya nak, Ibu baru saja dari pasar, tapi kan masih ada sedikit lauk di meja,” jelasnya. Dengan muka yang dipenuhi rasa lelah dia m...
Tidak semua tradisi kearifan lokal tersebut menghilang, masih tersisa proses gotong royong menyiapkan masakan, masak bersama hingga yang masih ada adalah budaya "mengawah" atau memasak di sebuah wajan berukuran besar. Mengawah bukan hanya dilaksanakan di acara resepsi pernikahan, namun bisa juga dilaksanakan pada acara lainnya, seperti selamatan, maulid nabi, acara budaya, mengumpulkan orang banyak, dan lain sebagainya, yang dalam prosesnya mengundang orang banyak untuk makan bersama. Uniknya, proses mengawah di acara resepsi pernikahan dilaksanakan subuh dini hari, mulai pukul 02.00 WITA, bahkan hingga pagi jam 08.00 WITA, tergantung kebutuhan. Dari lima kawah bahkan lebih dalam memasak nasi, yang dilakukan oleh kaum laki-laki yang mahir menggunakannya, karena jika tidak terlatih dan tidak tahu cara memasaknya, nasi akan mentah, atau bahkan jadi bubur. Setelah itu proses memasak sayur mayur dan lauk yang juga menggunakan kawah, khususnya bagi tuan rumah yang masih m...
Haruan Masak Kecap merupakan makanan yang berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Makanan ini berbahan utama ikan haruan atau ikan gabus yang diolah bersama bumbu-bumbu khas beserta rempah-rempah dan tentu saja kecap manis yang membuat warna pekat pada sajian ini. Rasanya manis, sedap dan gurih serta cocok dijadikan menu makan siang bersama keluarga. Sajian ini sendiri bisa Anda temukan dengan mudah di Kalimantan Selatan. Kalau tidak sempat kesana, anda bisa membuatnya dirumah dengan bantuan resep dibawah ini. Cara Membuat Haruan Masak Kecap Bahan: 500 gram ikan haruan atau ikan gabus Soun secukupnya, seduh 2 batang daun bawang 1 batang seledri Bumbu: 5 siung bawang putih 5 siung bawang merah 2 cm jahe 2 biji cengkeh 1 cm kayu manis 1 sendok teh merica bubuk ¼ biji pala Gula pasir secukupnya Garam secukupnya...
Bahan : Kulit cempedak yang sudah dibersihkan (mandai), minyak goreng Bumbu Bawang merah Bawang putih Lombok merah/hijau Garam, semua bumbu secukupnya. Cara Membuat : kulit cempedak yang sudah dibersihkan dipotong-potong, besarnya tergantung keinginannya ada yang suka potongan besar ada juga yang kecil-kecil. bumbu-bumbu dikumpulkan kemudian dihaluskan bersamaan. campurkan mandai tadi ke dalam bumbu, dioles-oles atau cara apa saja yang penting mandai dan bumbu menyatu. panaskan minyak goreng, tunggu sampai panasnya merata agar menggoreng mandainya mudah. yang terakhir gorenglah mandai di dalam minyak yang sedang panas-panasnya untuk mendapatkan hasil yang cantik https://resepnusantara.id/makanan-banjarmasin-dari-cempedak-manday/
Berikut bahan dan cara pembuatannya. Bahan-bahan Tepung beras ¼ kg ¾ liter air panas yang sudah mendidih 2 ons gula pasir Pewarna makanan 2 tetes yang berwarna merah Pewarna makanan 2 tetes untuk warna hijau ½ sendok teh garam halus 1 sendok teh air kapur sirih ¼ sendok teh garam halus 3 sendok tepung beras 200 ml santan ½ butir kelapa Cara Membuat Campurkan tepung beras, gula, garam dan air kapur sirih dalam satu wadah yang cukup besar, aduk merata semua campuran tadi dengan perlahan-lahan menuangkan air panas ke dalam adonan hingga merata. Bila semua sudah rata bagilah menjadi 3 adonan Pada adonan bagian pertama, masukkan pewarna makanan yang berwarna merah dan pada adonan yang kedua tambahkan warna hijau sebagai pewarna adonan tersebut yang bagian tiga biarkan berwarna putih. Lalu untuk lapisan atas sisihkan setiap adonan sedikit-sedikit saja lalu ad...