wayang
49 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tari Baris Wayang Lumintang
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Bali

Tari baris wayang merupakan tari wali yang ditarikan pada tingkatan utama (upacara bebangkit dan pulagembal) dan madya (upacara pulegembal) di kawasan Lumintang. Tarian ini telah berkembang pada pertengahan abad ke 16, berdasarkan legenda yang berkembang di masyarakat. Tari baris wayang terbentuk ketika terjadinya perjanjian antara Sira Arya Notor Wandira dengan Ki Buyut Lemintang (Penglisir Desa Lemintang terdahulu). Apabila Sira Arya Notor Wandira mampu menjadi raja dan bisa mendirikan Kerajaan Badung, maka Ki Buyut Lemintang akan dipersembahkan putra mahkota untuk tinggal dan menetap di wilayah Lemintang. Tari baris wayang tidak boleh sembarangan ditarikan, kesenian ini akan ditarikan jika ada pawisik dari Ida Batara yang beristana di Pura Dalem Manik Penataran Agung Lemintang, melalui perantara pemangku atau peremas dalem (orang yang disucikan). Secara bentuk, tari baris wayang berbentuk tari massal atau kelompok, di mana jumlah penarinya lebih dari satu. Jumlah penari baris...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Seni Lukis Batuan
Ornamen Ornamen
Bali

Kesenian itu pada awal mulanya ditujukan untuk kepentingan persembahan atau ngayah dalam kaitannya dengan berbagai ritual adat/agama. Seni lukis batuan mulai dikenal secara luas pada tahun 1930-an, ketika antropolog melakukan penelitian dan meminta anak-anak Desa Batuan menggambarkan pengalamannya lewat lukisan. Di luar dugaan, nuansa magis mendominasi karya-karya mereka. Secara umum, lukisan batuan Bali mengangkat tema-tema cerita rakyat (Tantri, Rajapala, Calonarang), kisah pewayangan (Mahabharata dan Ramayana), kehidupan sehari-hari, seremoni adat/agama. Lukisan batuan menjadi unik dan menarik karena teknik dan proses pengerjaannya yang relatif lama. Meski tema-tema yang diangkat pelukis batuan generasi sekarang cenderung kontemporer, namun teknik melukis yang dipakai tetap teknik melukis tradisi Bali gaya batuan, seperti nyeket, ngorten, nyawi, nyigar, ngucek, manyunin. Teknik tersebut menjadi penanda bahwa lukisan tersebut masih bercorak batuan. Para pelukis batuan tetap me...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Museum Neg. Prop. Bali
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Museum Negeri Provinsi Bali , Denpasar Openingstijden:   Senin - Minggu 08:00-15:00 Plaats:   Denpasar Provincie:   Bali Land:   IND Type organisatie:   Museum Postadres:  ...

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Puri Lukisan Ratna Warna
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Museum Puri Lukisan Ratna Warna        Alamat    : Jl. Raya Ubud, Gianyar PO. Box 215 Ubud, Gianyar 80571      Telp       : (0361) 971159, 975136      Fax        :(0361) 975136      Email      : info@ museumpurilukisan.com      Web                  : www.museumpurilukisan.com   Museum Puri Lukisan Ratna Warna terletak sekitar 200 meter dari Puri Saren, dipisahkan oleh sebuah lembah kecil, naik ke sebidang dataran yang luas dengan pemandangan yang sangat indah.   Museum ini menyimpan karya para maestro seni lukis di Bali seperti I Gusti Nyoman Lempad, Ida Bagus Nyana, Anak Agung Gde Sobrat, I Gusti Made Deblog,...

avatar
Roro
Gambar Entri
Kisah I Ceker Cipak Pemuda Berhati Mulia dari provinsi Bali
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Bali

Pada dahulu kala di jaman kerajaan, di sebuah kampung Payangan, Gianyar Pulau Dewata Bali, hiduplah seorang pemuda tampan bernama I Ceker Cipak. Ia tinggal bersama ibunya di sebuah gubuk di pinggir kampung. Ia dan ibunya sangat teguh memegang dan menjalankan dharma (Dharma adalah menjalankan kebenaran atau kewajiban dalam agama Hindu) Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ibu dan anak tersebut mencari kayu bakar dan hasil-hasil hutan lainnya. Hidup merekaserba kekurangan. Oleh karena tidak ingin terus terbelenggu oleh keadaan tersebut, I Ceker Cipak memutuskan untuk berdagang jagung. Ia ingin pergi ke kota untuk membeli jagung untuk direbus dan dijual kembali. “Bu, apakah Ibu mempunyai uang tabungan?” tanya I Ceker Cipak kepada ibunya.   “Untuk apa uang itu, Anakku?” ibunya balik bertanya. I Ceker Cipak pun menceritakan niatnya ingin berdagang ke kota. Alangkah bahagianya perasaan sang Ibu mendengar niat baik anaknya itu. &l...

avatar
Roro
Gambar Entri
Pawukon
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Bali

Kalender tradisional Pawukon merupakan kalender tradisional yang digunakan oleh masyarakat Jawa dan Bali. Kalender tradisional ini memiliki banyak kegunaan, di antaranya sebagai pedoman untuk menentukan hari-hari suci umat Hindu, hari pasaran, hari perayaan pribadi, menentukan hari baik dan hari buruk, menjabarkan watak-watak manusia berdasarkan hari lahirnya, dan  sebagainya. Jadi, kalender Pawukon tidak hanya berfungsi sebagai penanggalan biasa, tapi memiliki banyak kegunaan lain. Sebagai ilmu peramalan, kalender tradisional ini memang tidak sepopuler astrologi Barat (zodiak) ataupun astrologi Tionghoa (shio), tapi perhitungan dan informasi yang diberikannya tidak kalah dari kedua sistem astrologi tersebut. Malah, kalender asli Indonesia ini memiliki kelebihan. Pawukon tidak hanya memberi gambaran secara umum kondisi fisik, karakter, atau watak seseorang, tetapi juga menentukan waktu dan jenis naas (pengapesan) atau pantangan yang harus dihindari seseorang, serta proyeksi...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Tumpek Wayang #DaftarSB19
Ritual Ritual
Bali

     Tumpek Wayang merupakan hari raya suci umat Hindu, dimana dirayakan setiap 6 bulan sekali. Tumpek Wayang diadakan pada hari Saniscara (Sabtu) Kliwon Wuku Wayang, dimana tumpek ini merupakan wujud syukur kepada Sang Hyang Iswara yang telah memberikan pencerahan kehidupan di dunia serta mampu membangkitkan daya seni dan keindahan.  Sang Hyang Iswara     Tumpek Wayang bisa juga dimaknakan sebagai "Hari Kesenian", dimana hari tersebut merupakan kelahiran dari berbagai jenis seni sebagai contoh yaitu wayang, gamelan, barong, topeng, dll.  Biasanya disimbolkan dengan upacara kesenian wayang kulit, karena ia mengandung berbagai unsur seni dan teater total. Bagi para pelaku seni, dilaksanakan upacara persembahan yang bertujuan untuk mendapatkan anugerah yang sungguh - sungguh dalam menciptakan majunya kesenian dan kesusastraan.      Banten yang dipersembahkan pada Tumpek Wayang adalah Suci, Peras, Ajengan, Sedah Woh,...

avatar
Made Yoga Pradnyana
Gambar Entri
Seni Lukis Wayang Kamasan
Ornamen Ornamen
Bali

Seni lukis wayang kamasan adalah salah satu bentuk karya seni klasik yang berawal pada abad ke-17 dan dianggap penting dalam kebudayaan Bali. Sementara karya seni ini tidak dapat dipisahkan dari nilai keagamaan, terutama nilai ritual. Kamasan sebenarnya adalah nama sebuah desa yang berada di Kabupaten Klungkung, Bali. Desa ini dikenal sebagai gudangnya seni lukis wayang klasik. Corak lukisan Bali klasik dalam lukisan kamasan sangat mudah dikenali. Warna dasarnya cokelat muda. Cokelat muda ini diambil dari batu gamping yang dicelup dalam air. Untuk warna hitam pada setiap garis yang ditorehkan, pada zaman dulu digunakan jelaga. Namun saat ini, pelukis sudah menggunakan tinta lukis modern untuk mendapatkan torehan hitam. Sedangkan warna-warna lain, pelukis menggunakan cat air agar lukisan lebih semarak. Asal-usul lukisan wayang tradisional gaya Kamasan, merupakan kelanjutan dari tradisi melukis wong-wongan (manusia dengan alam sekitar) pada zaman pra-sejarah hingga masuknya ag...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Pertunjukan Mendu
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Bali

Mendu ialah tradisi kolektif berbentuk teater rakyat yang mengandung perpa­duan unsur musik Melayu, tari, lagu, syair, dialog, pencak silat, dan banyolan/humor di dalam pementasannya. Mendu tidak hanya memainkan ceri­ta Dewa Mendu. Cerita yang ditampilkan bersifat istana sentris. Biasanya diangkat dari dongeng, legenda, hikayat seribu satu malam, serta cerita lama. Jarang sekali, bahkan tidak pernah menampilkan kehidupan sehari-hari. Kesenian Mendu menjadi media pendidikan dengan menyampaikan nilai-nilai luhur sehingga setiap pementasannya selalu berakhir dengan kemenangan pihak yang benar terhadap kebatilan. Merujuk penuturan beberapa seniman Mendu di Kalimanatan Barat dan berbagai referensi yang penulis temukan saat meneliti kesenian ini di sana, nama kesenian Mendu berasal dari hikayat Dewa Mendu yang dimainkan oleh para pencetus kesenian tersebut. Konon mereka bingung memberikan nama pada kesenian yang akan mereka tampilkan. Karena cerita yang pertama kali mereka pakai untuk latih...

avatar
hallowulandari