Tari baris wayang merupakan tari wali yang ditarikan pada tingkatan utama (upacara bebangkit dan pulagembal) dan madya (upacara pulegembal) di kawasan Lumintang. Tarian ini telah berkembang pada pertengahan abad ke 16, berdasarkan legenda yang berkembang di masyarakat. Tari baris wayang terbentuk ketika terjadinya perjanjian antara Sira Arya Notor Wandira dengan Ki Buyut Lemintang (Penglisir Desa Lemintang terdahulu). Apabila Sira Arya Notor Wandira mampu menjadi raja dan bisa mendirikan Kerajaan Badung, maka Ki Buyut Lemintang akan dipersembahkan putra mahkota untuk tinggal dan menetap di wilayah Lemintang. Tari baris wayang tidak boleh sembarangan ditarikan, kesenian ini akan ditarikan jika ada pawisik dari Ida Batara yang beristana di Pura Dalem Manik Penataran Agung Lemintang, melalui perantara pemangku atau peremas dalem (orang yang disucikan).
Secara bentuk, tari baris wayang berbentuk tari massal atau kelompok, di mana jumlah penarinya lebih dari satu. Jumlah penari baris wayang ditentukan dari jumlah wayang yang dimainkan, yaitu sebanyak sembilan wayang, lima wayang Panca Pandawa, dua wayang Punakawan, satu wayang Krisna, dan satu wayang Hanoman. Dalam pertunjukannya terlebih dahulu dilaksanakan upacara penglukatan (pembersihan) kepada penari baris wayang di Pura Taman Beji Batu Bolong Dalem Silemintang. Tari baris wayang jika dilihat dari segi koreografinya lebih banyak menggunakan pola lantai lurus dan melingkar.
Fungsi tari baris wayang sebagai pengiring upacara yang sakral dan juga tempat pementasannya adalah areal suci atau pura. Sebagai Media Pendidikan, tari ini dipentaskan dalam pelaksanaan pujawali di beberapa tempat suci di kawasan Banjar Adat Lumintang yang memiliki beberapa nilai pendidikan, seperti pendidikan estetika, pendidikan etika, nilai pendidikan sosial. Makna tari baris wayang adalah sebagai media pengruwatan, bertujuan untuk menetralisir keadaan sehingga terjadi keseimbangan dalam sebuah upacara yang dilakukan. Dari kajian filosofinya, dilihat dari tokoh-tokoh wayang yang di tampilkan didominasi dari tokoh epos Mahabrata, yaitu Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sahadewa. Mahabrata mengandung unsur dan makna yang sarat dengan ajaran agama. Semua ajaran tentang Dharma, Arta, Kama, dan Moksa terkandung dalam Mahabrata.
Sumber : Buku Pentapan WBTB 2018
Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati
Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...
Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap
Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...
Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.