Tani
97 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tradisi Tarian Sang Hyang Sampat, Desa pakraman puluk puluk Tabanan
Ritual Ritual
Bali

Tradisi unik yang berlokasi pada desa puluk-puluk, kecamatan penebel, kabupaten tabanan yaitu “tradisi tarian sang hyang sampat”. Di mana pada saat menjelang panen, tepatnya pada musim tanam padi taun atau padi Bali, maka akan digelar nedunang Sang Hyang Sampat yang sudah menjadi tradisi turun menurun di Desa Pakraman Puluk Puluk, dilaksanakan dalam waktu kalender digelar setiap satu tahun sekali sebelum Ngusabe Gede di Pura Bedugul. Tradisi Tarian Sang Hyang Sampat tujuannya untuk Nangkluk Merana, melindungi tanaman padi para petani dari serangan hama dan penyakit. Prosesi Sang Hyang Sampat sendiri digelar selama tiga hari berturut dengan upacara yang dipusatkan di Pura Bale Agung Desa Pakraman Puluk Puluk. Terdapat dua Sang Hyang Sampat yang memang malinggih di Pura Bale Agung Desa Pakraman Puluk Puluk yang terdiri dari Sang Hyang Sampat Lanang (laki-laki) dan Sang Hyang Sampat Istri (perempuan). Lidi dari Sang Hyang Sampat pun bukan lidi sembarangan, melainkan lidi Ron dan lidi...

avatar
Widra
Gambar Entri
Tradisi Sarin Taun di Pura Ulunsuwi Candikuning, Tabanan
Ritual Ritual
Bali

Tradisi Sarin Taun yang sudah berlangsung sejak jaman dulu di Pura Ulunsuwi Candikuning yang berlokasi di Banjar Gunung Sari, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan. Tradisi Sarin Taun merupakan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil pertanian yang telah diberikan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang berlangsung setiap 3 (tiga) tahun sekali, untuk menggelar upacara Sarin Taun ini, masyarakat pada desa jatiluwih harus melalui piodalan alit dua kali, kemudian piodalan ageng satu kali, dilanjutkan piodalan alit dua kali lagi, kemudian baru ngaturan Sarin Taun ini. Tradisi Sarin Taun ini memang rutin dilaksanakan di Pura Ulunsuwi Candikuning oleh krama Subak Jatiluwih Tempek Gunung Sari. Ketika melakukan upacara Sarin Taun, maka masing-masing anggota subak membawa Dewa Nini yang sudah dirias cantik. Dewa Nini sendiri merupakan ikatan padi yang dibuat para petani usai panen padi Bali, yang kemudian diletakkan pada Lumbung padi yang ada di masing-masing rumah masyarakat.

avatar
Widra
Gambar Entri
Upacara Mreteka / Ngaben Bikul (Tikus)
Ritual Ritual
Bali

Upacara Mreteka Merana (seringnya masyarakat awam menyebut: Ngaben Tikus) adalah upacara butha yadnya yang khas dan satu-satunya yang ada di bali, Kegiatan ini sebenarnya sudah cukup sering dilakukan oleh masyarakat Hindu di Kabupaten Tabanan, khususnya oleh krama subak di wilayah desa pekraman Bedha, desa Bongan , kecamatan Tabanan, kabupaten Tabanan. Mengingat wilayah di desa ini sebagian besar penduduknya hidup dari bercocok tanam, khususnya padi. Sehingga upacara yang berhubungan dengan keselamatan dan kesuburan tanaman, khususnya padi, sudah sering dilaksanakan baik secara rutin seperti Masembuhan dan Nanggeluk Merana maupun tidak rutin (Nagata Kala) seperti Ngalepeh dan Mreteka Merana. Upacara Mreteka Merana/Ngaben bikul ini oleh beberapa subak di Bali belum memasyarakat sekali, sehingga krama subak di wilayah desa pekraman Bedha yang sudah sering melakukannya, maka upacara ini dianggap sebagai Loka Dresta (kebiasaan setempat) apalagi upacara ini dilaksanakan ditempat suci yai...

avatar
Widra
Gambar Entri
Usaba Sumbu
Ritual Ritual
Bali

Usaba Sumbu adalah ritual adat agama di Kabupaten Karangasem yang masih dapat dijumpai di beberapa Desa Pakraman, seperti di Desa Timbrah, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Bali. Ritual Usaba Sumbu memiliki keunikan berupa adanya tradisi Guling Siyu yang menjadi sebuah tradisi turun temurun yang diwariskan dari waktu ke waktu. saba Sumbu telah ada sejak abad ke-16. Dalam Babad Dalem, Desa Adat Bungaya tergolong sebagai desa tua yang merupakan bagian pemerintahan Kerajaan Dalem Waturenggong yang dipimpin Raja Gelgel. Dalam perkembangannya, I Gusti Alit Ngurah Bungaya, keturunan Pangeran Asak mengukuhkan Raja Gelgel Dalem Dimade sebagai Pemacek Desa Bungaya abad ke-18. Upacara Usaba Sumbu merupakan simbolisasi rasa syukur atas kemakmuran dan ketangguhan Kerajaan Dalem Waturenggong, yang ditandai dengan Sumbu berbentuk seperti penjor dengan aneka hasil pertanian, jaja, daging babi, dan daun kelapa serta berbagai macam bunga Sejarah: Secara etimologis, Usaba Su...

avatar
Widra
Gambar Entri
munas.kemdikbud.go.id - Encyclopedia
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Bali

Sumber: munas.kemdikbud.go.id Halaman Utama This page contains changes which are not marked for translation. Other languages: العربية • ‎English • ‎Bahasa Indonesia • ‎日本語 • ‎Basa Jawa • ‎Basa Sunda • ‎中文(中国大陆)‎ • ‎中文(台灣)‎ PUSTAKA in MUSEUM NASIONAL Of INDONESIA + Wikimedia maps beta | Map data © OpenStreetMap contributors Ensiklopedia ini adalah produk dari kegiatan mandiri yang ada di Seksi Perpustakaan, Bidang Registrasi dan Dokumentasi, Museum Nasional di Indonesia. Platform ini digunakan dan dikembangbangkan oleh Alfa Noranda dibantu oleh tenaga siswa/i Praktek Kerja Lapangan serta mahasiswa/i Magang yang ditempatkan di Pustaka Museum Nasional, menggunakan source code Mediawiki yang bersifat Open Source. Ensiklopedia ini bertujuan dalam menyampaikan informasi yang ada di perpustakaan dari bahan pustaka mengenai Benda Budaya sebagaimana diatur oleh Undang Undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan[1] serta benda benda koleksi Cagar Budaya atau did...

avatar
Nicky Ria Azizman
Gambar Entri
Sanghyang Dedari
Tarian Tarian
Bali

Berdasarkan catatan historisnya, bahwa Tari Sanghyang Dedari pernah ditarikan hampir diseluruh Desa di Bali. Namun dalam perkembangannya karena kesulitan siapa yang menarikan dan gamelan yang dihasilkan dari tutur menjadikan tarian ini semakin langka dijumpai di Bali. Padahal dahulu Tari Sanghyang Dedari diyakini untuk menjemput Sang Bidadari dan wujud syukur kepada Dewi Sri untuk memohon terhindar dari bencana alam & hama yang dapat merusak pertanian. Namun saat ini, keberadaan tarian ini sudah langka. Jejak terakhir dari Tari Sanghyang Dedari ditemukan di Desa Geriana Kauh, Karangasem dan dibangunkan Museum Sanghyang Dedari untuk mengingatkan dan mengedukasi masyarakat mengenai warisan Budaya dari leluhur ini. https://twitter.com/BudayaIraga

avatar
Widra
Gambar Entri
Lipi Poleng Tanah Lot
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Bali

Dikisahkan seorang keturunan brahmana bernama Nirarta. Ia merupakan adik dari Dhanghyang Angsoka, putra dari Dhanghyang Asmaranatha. Sebagaimana layaknya keluarga pendeta, tumbuh kembang Nirarta dari usia anak-anak, remaja, hingga dewasa melalui proses menimba ilmu pengetahuan pada beberapa orang guru. Sikap dan perilaku Nirarta sebagai seorang murid bertumpu pada beberapa hal: selalu ingat dan memuja kebesaran Tuhan, tekun mengikuti setiap pelajaran yang diberikan oleh guru-gurunya, patuh dan rajin mengerjakan tugas-tugas, dan tidak pernah malu bertanya jika ada penjelasan dari guru-gurunya yang belum dipahami. Prestasi memuaskan yang diraih dari tiap-tiap guru berbuah pujian dan dorongan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. “Jadikanlah diri seperti bunga sandat. Akar pohon yang kuat disertai pemupukan yang cukup maka bunganya pun bermekaran. Ketika ranum kuning gading, aroma wanginnya menebar, semakin layu semakin harum semerbak”. Pesan orang tua itu selalu terngiang di tel...

avatar
Widra
Gambar Entri
Kesenian Rodat
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Bali

Kesenian Rodat lahir dan berkembang di Kampung Islam Kepaon, Desa Pemogan , Kota Denpasar, Provinsi Bali. Kampung Islam Kepaon dihuni suku Bugis dan Melayu yang datang ke Bali pada masa Kerajaan Badung. Atas kebijaksanaan Raja Badung ketika itu, para pendatang beragama Islam ini diberikan tempat di Kepaon. Kesenian Rodat dimulai sejak bermukimnya nenek moyang orang Kepaon di daerah tersebut. Kesenian ini berfungsi sebagai pelepas lelah saat mereka pulang dari bertani atau melaut. Pada malam hari selepas ibadah sholat Isya, masyarakat Kepaon berkumpul di Masjid setempat, kemudian mendendangkan syair-syair lagu diiringi dengan gerak tarian. Di akhir tarian, mereka membentuk sebuah lingkaran dan melatih jurus-jurus bela diri. Latihan bela diri ini dilakukan karena mereka tergabung sebagai laskar Raja Badung. Secara etimologi, kata Rodat diambil dari kata Raudah dari Bahasa Arab yaitu nama taman di tanah suci. Sebagaimana halnya sebuah taman, tentunya akan tercermin di dalamnya suat...

avatar
Diah Dharmapatni
Gambar Entri
Calonarang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Bali

Di sebuah daerah yang sekarang bernama Dusun Butuh, Desa Sukorejo , Kabupaten Kediri, hiduplah seorang wanita sakti yang memiliki ilmu leak (ilmu hitam). Sang wanita tersebut adalah Calonarang. Dia mempunyai perguruan ilmu hitam dan hanya memiliki murid wanita. Ada empat murid wanita senior dalam perguruan ilmu hitam Calonarang, yaitu Nyi Larung, Nyi Lenda, Nyi lendi, dan Nyi Sedaksa. Calonarang merupakan seorang janda yang terkenal bengis dan jahat. Dia memiliki seorang anak perempuan yang cantik. Anaknya bernama Diah Ratna Mengali. Sang anak tidak kunjung dinikahi oleh pria manapun. Hal ini disebabkan karena sang ibu yang bisa meleak, tentu saja sang anak perempuannya juga bisa memiliki ilmu leak. Para pemuda pada masanya tidak berani melamar Diah Ratna Mengali, mereka takut dengan ilmu hitam yang dimiliki oleh Calonarang maupun putrinya. Berita itu pun akhirnya sampai ke telinga Calonarang. Kabar tersebut disampaikan oleh anak buahnya yang bernama Nyi Larung, sehingga Calonarang...

avatar
Bangindsoft