Sumber : Arsip Museum Indonesia Kalijati Rumah Bersejarah Kalijati berada di Komplek Garuda E 25 Lanud Suryadarma, secara administratif termasuk di wilayah Desa Kalijati Barat, Kecamatan Kalijati. Lokasi ini tepatnya berada pada posisi 06° 31' 426" Lintang Selatan dan 107° 39' 660" Bujur Timur, sekitar 25 km dari kota Subang. Untuk mencapai lokasi ini bila ditempuh dari Jakarta lewat jalan tol Sadang sejauh 170 km atau sekitar 2 jam 30 menit, ditempuh dari Bandung lewat jalan tol Sadang sejauh 78 km atau sekitar 50 menit. Rumah Bersejarah Subang merupakan objek yang bernilai sejarah tinggi bagi bangsa Indonesia. Di tempat ini, pada tanggal 8 Maret 1942 telah dilaksanakan penyerahan kekuasaan Belanda kepada Jepang, yang ditandai dengan penandatangan naskah penyerahan tanpa syarat kekuasaan Belanda kepada Jepang. Dengan ditandatangani perjanjian tersebut maka berakhirlah penjajahan Belanda secara keseluruhan di bumi Indonesia. Momen berse...
Sumber :Dok.Museum Museum Palagan Perjuangan 1945 Bojong Kokosan Selintas Museum Site Museum Palagan Bojongkokosan merupakan kebanggaan bagi masyarakat Sukabumi, sebagai tanda peringatan dan rasa hormat pada para pahlawan yang gugur pada “Peristiwa Bojongkokosan”. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 9 Desember 1045 adalah pertempuran antara para pejuang Sukabumi dengan Sekutu Inggris serta NICA (Belanda) yang ingin mengembalikan penjajahannya di Indonesia. Bojongkokosan sendiri terletak di daerah Kecamatan Parungkuda Kabupaten Sukabumi, kira-kira 2 km arah utara dan sejauh 4 km ke selatan Cicurug. Peristiwa Bojongkokosan merupakan awal dari serangan – serangan yang disusun oleh TKR pimpinan Letnan Kolonel Eddie Sukardi. Peristiwa ini kemudian menjadi pemicu awal dalam peristiwa yang kita kenal dengan perang konvoi dan merupakan perang konvoi pertama (The Firs Convoy Battle) yang berlangsung dari tanggal 9 sampai dengan 12 Desember 194...
sumber : galeri museum barli MUSEUM Barli didedikasikan untuk mengenang pelukis Barli Sasmitawinata. Museum ini juga difungsikan sebagai galeri hasil karya sang maestro seni lukis tersebut. Di dalam museum, pengunjung bisa menyaksikan perkembangan gaya seni lukis Barli dari masa ke masa, mulai dari lukisan yang masih beraliran realisme, impresionisme hingga ekspresionisme. Tujuan lain pendirian museum yang diresmikan oleh Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel) RI Joop Ave pada 26 Oktober 1992 ini juga untuk meningkatkan apresiasi seni masyarakat Indonesia pada umumnya. Pada awal berdirinya, Museum Barli merupakan private museum yang tidak dibuka untuk umum. Namun, seiring berlalunya waktu siapa saja bisa berkunjung ke sini untuk menikmati karya seni Barli Sasmitawinata. Museum menempati bangunan tiga lantai yang terbagi dalam empat ruangan, setiap lantai memiliki nama masing-masing. Lantai dasar yang dinamakan Lantai A...
Berdirinya GSPI memang dimaksudkan untuk mendokumentasikan dan rekonstruksi aktivitas seni serta restrukturasi dan konservasi karya-karya Popo Iskandar. Beberapa langkah yang dilakukan adalah dengan pembuatan dokumentasi seputar karya, aktivitas, serta otobiograsi. GSPI memang salah satu wujud dari kecintaan Popo Iskandar terhadap dunia seni, terutama seni rupa. GSPI menjadi sebuah museum yang memajang koleksi karya POPO dan juga galeri seni rupa yang dijadikan tempat untuk ruang pameran galeri temporer. Popo mulai berencana membuat galeri seni rupa di Indonesia semenjak lawatannya ke luar negeri, terutama tahun 1970-an. Dia mendapat inspirasi dari lawatannya ke negara seni Eropa seperti Perancis dan Belanda. Dia melihat banyak museum sederhana dan kecil namun produktif. Beberapa museum merupakan bekas studio seni Picasso dan Braque di kota Paris. Sumber : Galeri Museum GSPI Bangunan Griya Seni Popo Iskandar dimaksudkan sebagai museum sanggar dan diresmikan pad...
Pendahuluan Tujuan dibangunnya Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat adalah sebagai Museum Sejarah Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat dikenal oleh masyarakat dengan istilah “Monju” (Monumen Perjuangan). Monju memiliki koleksi yang peristiwa-peristiwa kesejarahan di wilayah Jawa Barat yang ditata di ruangan pameran tetap. Koleksi berupa diorama-diorama dan relief-relief kesejarahan Jawa Barat. Akan tetapi koleksi tersebut sangat kurang memadai dan hingga sekarang koleksinya belum bertambah.. Monju belum mengelola koleksi, merawat, dan memublikasikan koleksi secara optimal. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1995 menyatakan museum mempunyai tugas pokok menyimpan, merawat, dan memanfaatkan benda-benda bukti hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. ICOM (International Council of Museums) telah merumuskan definisi museum yaitu lembag...
Puspa Iptek Sundial adalah wahana pendidikan yang terletak di kawasan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung, Jawa Barat. Puspa Iptek Sundial diresmikan pada tanggal 11 Mei 2002, bertepatan dengan momen Hari Pendidikan Nasional. Keberadaan Puspa Iptek Sundial merupakan upaya penting bagi perwujudan Kota Baru Parahyangan sebagai Kota Mandiri yang berwawasan pendidikan. Mulai tahun 2013 area alat peraga di Puspa Iptek Sundial juga diperluas serta fasilitasnya diperlengkap, seiring dengan semakin tingginya minat dan kepedulian masyarakat terhadap dunia sains dan teknologi. Jam Matahari Vertikal Kami memiliki lebih dari 180 buah alat peraga interaktif sehingga pengunjung dapat mencoba sendiri dan mengeksplorasi alat-alat peraga tersebut. Nama Puspa Iptek Sundial merupakan perpaduan antara Puspa Iptek dan Sundial. Puspa Iptek adalah singkatan dari Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi , sedangkan Sundial berarti jam Matahari. Kata Sundial tersebut mele...
Tari Jaipong Tari Jaipong merupakan tarian yang berasal dari Bandung provinsi Jawa Barat. Nama lain dalam tari ini adalah Jaipongan yaitu sebuah genre seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu. Gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid dari beberapa kesenian di atas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan. https://www.silontong.com/2018/08/31/tarian-tradisional-daerah-jawa-barat/
Tari Topeng Merujuk kepada sejarah, pagelaran Tari Topeng diawali di Cirebon tepatnya pada abad ke-19 yang dikenal dengan Topeng Bahakan. Menurut T. Tjetje Somantri (1951) daerah Jawa Barat antara lain Sumedang, Bandung, Garut dan Tasikmalaya pada tahun 1930 didatangi oleh rombongan topeng berupa wayang wong dengan dalangnya bernama Koncer dan Wentar. Berdasarkan data historis inilah teori awal munculnya tari topeng ke Jawa Barat (Priangan) ditetapkan sebagai awal perkembangan Tari Topeng Priangan. https://www.silontong.com/2018/08/31/tarian-tradisional-daerah-jawa-barat/
Tari Wayang Tari wayang mulai dikenal masyarakat pada masa kesultanan Cirebon pada abad ke-16 oleh Syekh Syarif Hidayatullah, yang kemudian disebarkan oleh seniman keliling yang datang ke daerah Sumedang, Garut, Bogor, Bandung dan Tasikmalaya. Berdasarkan segi penyajiannya tari wayang dikelompokkan menjadi 3 bagian antara lain, yaitu: tari Tunggal, Tari Berpasangan dan Tari Massal. Tari wayang memiliki tingkatan atau jenis karakter yang berbeda misalnya karakter tari pria dan wanita. Karakter tari wanita terdiri dari Putri Lungguh untuk tokoh Subadra dan Arimbi serta ladak untuk tokoh Srikandi. https://www.silontong.com/2018/08/31/tarian-tradisional-daerah-jawa-barat/