Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Museum Jawa Barat Kalijat
Museum Kalijati
- 31 Desember 2018
Sumber : Arsip Museum Indonesia Kalijati

Rumah Bersejarah Kalijati berada di Komplek Garuda E 25 Lanud Suryadarma, secara administratif termasuk di wilayah Desa Kalijati Barat, Kecamatan Kalijati. Lokasi ini tepatnya berada pada posisi 06° 31' 426" Lintang Selatan dan 107° 39' 660" Bujur Timur, sekitar 25 km dari kota Subang. Untuk mencapai lokasi ini bila ditempuh dari Jakarta lewat jalan tol Sadang sejauh 170 km atau sekitar 2 jam 30 menit, ditempuh dari Bandung lewat jalan tol Sadang sejauh 78 km atau sekitar 50 menit. 
Rumah Bersejarah Subang merupakan objek yang bernilai sejarah tinggi bagi bangsa Indonesia. Di tempat ini, pada tanggal 8 Maret 1942 telah dilaksanakan penyerahan kekuasaan Belanda kepada Jepang, yang ditandai dengan penandatangan naskah penyerahan tanpa syarat kekuasaan Belanda kepada Jepang. Dengan ditandatangani perjanjian tersebut maka berakhirlah penjajahan Belanda secara keseluruhan di bumi Indonesia. 
Momen bersejarah menjelang penyerahan Belanda kepada Jepang adalah pendaratan pasukan Jepang di Eretan Wetan pada 28 Februari menjelang 1 Maret 1942. Pasukan yang dipimpin Kolonel Shoji ini bertugas menggempur pangkalan udara Kalijati dan menduduki Subang. Ketika itu Belanda diperkuat pasukan Inggris serta Landswacht dan Standswacht tidak kuasa menahan serangan Jepang dan akhirnya mundur ke Bandung. Pasukan Jepang mengejarnya lewat Ciater. Pada 6 Maret 1942 terjadi pertempuran sengit di Ciater. Tidak lama setelah itu Lembang sebagai pintu gerbang menuju Bandung berhasil dikontrol pasukan Jepang. Keberhasilan ini memaksa pasukan KNIL (Koninklijk Netherlandsch Indische Leger) di bawah komandan Letnan Jenderal Terpoorten melakukan gencatan senjata pada 7 Maret 1942. Rentetan peristiwa inilah yang memaksa dilakukannya perjanjian penyerahan Belanda tanpa syarat pada 8 Maret 1942.
Sekarang ini Rumah Bersejarah Kalijati dijadikan Museum di bawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Subang. Rumah Sejarah Kalijati banyak menyimpan bukti-bukti sejarah bagi bangsa Indonesia. Para pengunjung dapat melihat koleksi-koleksi museum yang berhubungan dengan masa penjajahan Belanda dan Jepang pada masa itu khususnya peristiwa penyerahan Belanda kepada Jepang. 
Rumah Bersejarah Kalijati merupakan rumah tinggal bergaya postmodern berukuran sekitar 10 x 10 m, dengan atap berbentuk limas. Keletakan rumah sejarah pada sudut baratdaya blok perumahan menghadap ke arah timur. Bagian serambi depan yang berada di sisi utara berupa ruangan terbuka. Pada dinding di sisi utara terdapat gambar bendera Belanda, Jepang, dan Indonesia. Pintu masuk berada di bagian tengah atau di sisi selatan serambi depan. Memasuki ruang dalam bagian pertama merupakan semacam ruang tamu. Pada ruangan ini sekarang tersimpan barang-barang bersejarah berkaitan dengan perjanian penyerahan tanpa syarat pihak Belanda kepada Jepang antara lain prasasti peringatan pendaratan pasukan Jepang, samurai Jepang, Guci keramik, dan beberapa benda pecah belah peralatan rumah tangga. Di sebelah kiri atau sebelah selatan ruangan ini terdapat kamar depan. Di ruang ini terpajang foto-foto lama mengenai berbagai peristiwa. Sangat menarik adalah penyajian peristiwa perjanjian penyerahan Belanda tanpa syarat kepada Jepang. Foto-foto disusun secara kronologis dan dilengkapi dengan keterangan (caption). 

Ruang tamu kemudian masuk ke ruang tengah. Ruangan ini merupakan tempat dilaksanakannya perjanjian penyerahan tanpa syarat Belanda kepada Jepang. Di ruangan ini terdapat meja dan kursi yang dahulu dipakai perundingan. Meja terbuat dari kayu ditutup taplak bermotif kotak-kotak berwarna hitam – putih. Sedangkan kursi juga terbuat dari kayu, bagian tempat duduk dan sandaran terbuat dari anyaman rotan. Susunan meja dan kursi dipertahankan sebagaimana posisi waktu perundingan. Meja dalam posisi memanjang dengan kursi berderet pada kedua sisi meja masing-masing tiga kursi. Deretan kursi sebelah dalam (selatan) merupakan tempat duduk Letnan Kolonel P G Mantel, Letnan Jenderal Ter Poorten, dan H. Mayor Jenderal Bakers. Deretan kursi sebelah luar (utara), yaitu dekat dengan jendela merupakan tempat duduk Kepala Staf Seisaguro Okazaki, Letnan Jenderal Hitoshi Imamura, dan Drs. Thijs. Pada dinding dalam terpampang lukisan peristiwa perundingan. Di sebelah kiri (selatan) ruang tengah terdapat kamar tengah. Di kamar tengah selain dipajang foto-foto lama juga tersimpan peralatan lama seperti misalnya radio listrik. Ruang tengah kemudian masuk ke ruang dalam yang berfungsi sebagai dapur. 

Lokasi:  Desa Kalijati Barat, Kecamatan Kalijati, Komplek Garuda E 25 Lanud Suryadarma
Koordinat : 06° 31' 426" E dan 107° 39' 660" S
Telepon: -
Email: -
Internet: -
Arah: Sekitar 25 km dari Kota Subang. Untuk mencapai lokasi ini bisa ditempuh dari Jakarta lewat jalan tol Sadang sejauh 170 km atau sekitar 2 jam 30 menit, dan dari Bandung lewat jalan tol Sadang sejauh 78 km atau sekitar 50 menit.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline