Tari Setabik dapat digolongkan kepada tari tradisional, apabila dilihat dari segi karakter (sifat), segi penyajian, tata rias, tata busana dan musik pengiring . Tari Setabik merupakan rangkaian upacara penerimaan tamu agung di Kabupaten Musi Banyuasin. Tari Setabik telah ada di Kabupaten Musi Banyuasin cukup lama, yaitu sejak zaman penjajahan Belanda. Ini dapat dilihat dari nama tari tersebut yaitu Setabik. Setabik berasal dari dari kata tabik (tabe, artinya menghormat, atau penghormatan). Kemudian nama tersebut beradaptasi dengan daerah setempat menjadi setabik. Dari asal kata itulah kemudian terbentuk sebuah tarian daerah yang bersifat penghormatan kepada tamuÃÆ'ââ¬Å¡Ãâìtamu (Pemerintah dan pemuka adat) yang datang ke Musi Banyuasin (MUBA). Salah satu ciri tari Setabik tersebut ada gerakan menghormat (tabik). Dari sisi penyajian, umumnya tari-tari penyambutan yan...
Aksara Surat Ulu diperkirakan adalah aksara khas yang digunakan oleh masayarakat Ogan Komering Ulu pada masa lalu. Dikarenakan tulisan-tulisan dalam surat ulu yang digunakan berupa huruf huruf jawa, dan juga mirip dengan percampuran dengan huruf jepan, banyak yang mengira kalau surat ulu merupakan turunan dari bahasa jepang dan diterima ketika Indonesia sedang dalam masa pendudukan Jepang. Sebenarnya akasara ini berkembang dari aksara Pallawa dan aksara Kawi yang digunakan oleh kerajaan Sriwijaya di Sumsel. Bahkan, budaya tulis yang tinggi jauh sebelum kerajaan Sriwijaya, atau sudah ada sejak 2500 sebelum masehi. Di mana para leluhur (nenek moyang) mereka menjadikan batu, kayu dan tanduk sebagai media tulis. Dulu, surat ulu digunakan sebagai alat komunikasi dan pengganti tulisan modern atau huruf alfabet. Masih banyak masyarakat tua yg menggunakakn aksara tesebut untuk berkomunikasi di masa modern ini. Surat ulu di masyarakat modern ini hanya diturunkan secara turun te...
Pempek Lenjer Ikan Seluang Bahan: 1. 1/2 kg ikan seluang yg telah di bersihkan dr kotoran dan sisiknya.. kemudian di giling halus 2. Tepung sagu atau tapioka cap tani 1/2 kg 3. Air 300 ml 4. Telor ayam 1 butir 5. Garam 4 sendok teh 6. Gula pasir 1 sendok makan 7. 4 siung bawang putih di giling halus 8. Lada halus 1 sendok teh Cara membuat: 1. Campur ikan giling dengan air dan telor ayam. Aduk sampai tercampur rata 2. Masukkan garam, gula, bawang putih giling, lada halus. Campur sampai benar2 rata, dan tidak ada bahan yang menggumpal 3. Kemudian masukkan tepung sagu atau tapioka cap tani, aduk sampai tepung merata dengan adonan ikan 4. Siapkan air dalam panci untuk merebus 5. Ambil kurang lebih 150 gr adonan pempek tadi kemudian buat menjadi bulatan panjang. Pada saat membentuk di bantu dengan sedikit taburan tepung sagu atau tapioka agar tidak lengket pada ta...
Kemplang Goreng Ikan Putak Kemplang di Palembang ada 2 macam, yang pertama adalah kemplang bakar dan ada pula kemplang goreng. Yang membedakan keduanya adalah cara memasaknya. Yang satu dibakar sedangkan yang satunya lagi digoreng. Selain itu kemplang bakar dan goreng punya bentuk yang berbeda. Kemplang bakar biasanya hanya berbentuk pipih, sedangkan kemplang goreng memiliki berbagai bentuk seperti pipih, lonjong, bulat, hingga seperti pempek keriting. Secara kasat mata kemplang memang sangat mirip dengan kerupuk terutama kemplang goreng, dimana cara memasakknya pun sama seperti kerupuk yaitu digoreng. Akan tetapi sebenarnya kemplang goreng memiliki bahan dan resep yang secara umum sama dengan pempek. Oleh karena itu, sama seperti pempek dahulu kemplang goreng dibuat dari ikan belida, dimana ikan ini dahulu sangat melimpah di daerah sekitar Palembang. Akan tetapi seiring dengan waktu berjalan, lama-lama jumlah ikan belida yang ada di sekitar Palembang p...
Ribuan tahun yang lalu sebelum berdiri kerajaan besar, telah berdiri kerajaan-kerajaan kecil, yang memiliki rajanya masing-masing. Salah satu kerajaan itu adalah kerajaan Hulu, juga berdirinya kerajaan yang dinamakan kerajaan Hilir. Diantara kerajaan ini terjadi suatu perselisihan, sehingga tampaknya tak pernah damai diantara keduanya, ada saja keributan yang terjadi diantara mereka. Disebuah pendopo kerajaan Hilir terlihat bersama-sama dengan para penggawanya dan juga para prajurit kerajaan, sepertinya tengah mengadakan rapat. Sepertinya raja Hilir tengah memimpin sebuah rapat, tampak jelas ada masalah yang penting tengah mereka bahas. "Apakah persiapan pasukan sudah betul-betul handal?" tanya raja Hilir yang sedang memimpin rapat tersebut. Seorang Panglima kerajaan berdiri dengan gagahnya,"baginda Raja, pasukan sudah siap untuk berangkat." Di luar, dihalaman kerajaan, para prajurit tengah berbaris siap untuk menerima suatu perintah dari raja mereka , yaitu dari raja Hilir. Keluarlah...
Masyarakat Indonesia ditengarai baru mulai mengonsumsi tembakau pada awal abad 16. Namun kreativitas masyarakat Indonesia untuk menemukan berbagai cara guna menikmati tembakau memang luar biasa. Selain kretek, yang kini mendominasi produk tembakau Indonesia, masyarakat Indonesia sebelumnya juga sudah memiliki berbagai produk olahan daun tembakau. Mereka memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai inovasi, guna meningkatkan cita rasa dan khasiat daun tembakau. Tradisi menikmati daun tembakau di Indonesia semula memang diperkenalkan oleh orang-orang asing yang menjajah Indonesia. Mereka memperkenalkan tradisi tersebut kepada raja-raja dan kaum bangsawan. Orang Belanda menyebutnya dengan rokken dan orang Indonesia melafalkannya dengan rokok. Rokok adalah rajangan daun tembakau yang dilinting dengan kertas tipis lalu dibakar pada salah satu ujungnya dan dihisap pada ujung yang lain. Kegiatan merokok kemudian menjadi status simbol elite yang hanya dipunyai kalan...
Tak hanya menjadi obat disentri, berbagai penyakit kronis dan serius pun dapat diatasi dengan tanaman herbal ini. Diabetes, kencing batu, batu empedu, batu ginjal, kolesterol tinggi, gejala liver bermasalah, sakit maag, tumor, wasir, sembelit, dan gatal-gatal dapat ditangani oleh bahan ini. Caranya : Untuk disentri, Anda bisa menyiapkan keji beling serta air dengan takaran secukupnya saja. Jangan lupa sebelum meramu Anda perlu mencuci bersih seluruh bagian tanaman keji beling tersebut. Barulah Anda dapat merebusnya sekitar setengah jam, lalu Anda diamkan supaya lebih dingin. Sudah dingin, ramuan siap Anda minum; konsumsi rutin akan mempercepat proses penyembuhan. Sumber: https://halosehat.com/penyakit/disentri/obat-disentri
Raja Empedu adalah seorang raja muda yang memerintah di Negeri Hulu Sungai Nusa, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Suatu ketika, Raja Empedu membantu Raja Pangeran Mas dari Kerajaan Lesung Batu untuk membinasakan Raja Kubang yang terkenal sakti mandraguna. Berhasilkah Raja Empedu membinasakan Raja Kubang? Ikuti kisahnya dalam cerita Raja Empedu berikut. Pada zaman dahulu kala, Kecamatan Rawas Ulu yang merupakan wilayah Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, terbagi ke dalam tiga wilayah pemerintahan yaitu Hulu Sungai Nusa, Lesung Batu, dan Kampung Suku Kubu. Ketiga wilayah tersebut masing-masing diperintah oleh seorang raja. Negeri Hulu Sungai diperintah oleh Raja Empedu yang masih muda dan terkenal dengan keberanian dan kesaktiannya. Rakyatnya hidup aman dan makmur karena pertanian di daerah itu maju dengan pesat. Sementara itu, Negeri Lesung Batu diperintah oleh Pangeran Mas yang terkenal kaya raya dan mempunyai banyak ternak kerbau. Adapun...
Si Pahit Lidah Dan Si Mata Empat ~ Zaman dahulu, di daerah Banding Agung, Sumatera Selatan, hiduplah dua jawara yang gagah perkasa. Mereka sangat dikenal oleh masyarakat Banding Agung dan disegani lawan-lawannya. Kedua pendekar itu memiliki julukan si Pahit Lidah dan si Mata Empat. Suatu hari, si Pahit Lidah datang menemui si Mata Empat. Ia berkata, "Hai Mata Empat, kudengar kau sangat sakti. Tapi, kurasa kesaktianmu tidaklah sebanding denganku." Merasa diremehkan oleh si Pahit Lidah, si Mata Empat pun berkata, "Apa maksudmu? Kau pikir sehebat apa dirimu? Untuk membuktikan siapa yang paling sakti diantara kita, ayo kita adu kesaktian!" "Baiklah, aku terima tantanganmu. Masing-masing dari kita nanti harus menelungkup di bawah rumpun bunga aren. Kemudian, bunga aren itu dipotong. Siapa yang bisa menghindar dari bunga aren tersebut, dialah yang menang," jelas si Pahit Lidah menantang. Akhirnya, mereka bersepakat menentukan waktu untuk beradu kekuatan. Hari berganti, wak...