tahun baru islam
111 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
ASAL MULA NAMA GUNUNG MEKONGGA
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tenggara

Gunung Mekongga merupakan gunung tertinggi di pegunungan Mekongga yang membentang di sisi utara wilayah Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Kawasan pegunungan ini merupakan jajaran pegunungan Verbeck yang puncak-puncaknya terdiri dari jenis batuan karst dataran tinggi. dengann puncak tertinggi bernama mosero-sero dengan ketinggian 2.620 mdpl, gunung ini merupakan gunung tertinggi di Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara geologis wilayah pegunungan ini terbentuk dari atol yang terangkat sekitar ratusan juta tahun yang lalu. Fenomena ini kemudian memberi ruang bagi jenis flora dan fauna yang khas yang kemudian menjadi biota endemic yang hanya terdapat di wilayah ini. Pegunungan Mekongga, juga ideal untuk kegiatan trekking. Titik awal pendakian adalah dari Dusun Surolako, Desa Rantebaru di Kecamatan Ranteangin yang dapat dicapai dengan kendaraan roda empat sekitar empat jam dari kota Kolaka. Selama perjalanan ke puncak yang butuh 5-6 hari, para pendaki gunung disuguhi suasana h...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
ASAL MULA BURUNG NTAAPO-APO
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tenggara

Orang mengira Burung Cenderwasih hanya ada di Papua. Tetapi, burung jenis ini ternyata juga ada di Sulawesi Tenggara, tepatnya di Kabupaten Muna. Masyarakat di sana menyebutnya dengan nama Burung Ntaapo-Apo. Menurut kisah, burung ini merupakan penjelmaan seorang anak laki-laki yang bernama La Ane.   Alkisah , di sebuah kampung di daerah Muna, Sulawesi Tenggara, hiduplah seorang janda bersama seorang anak laki-lakinya bernama La Ane . Suaminya meninggal dunia saat La Ane masih bayi. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, janda itu mengolah kebun yang luasnya tidak seberapa. Kebun itu ia tanami ubi dan jagung untuk dimakan sehari-hari. Selain kebun, sang suami juga mewariskan seekor kuda jantan.   Janda itu amat sayang kepada La Ane. Ia merawatnya dengan penuh kasih sayang hingga tumbuh menjadi besar. Namun, La Ane yang telah menginjak usia remaja itu tidak pernah membantu ibunya bekerja. Dari bangun hingga tidur lagi, kerjanya hanya bermain gasing bersam...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
NIINING KUBAEA-IBU YANG BIJAKSANA
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tenggara

Niining Kubaea adalah seorang janda tua yang tinggal di sebuah desa di Sulawesi Tenggara. Ia memiliki seorang anak angkat yang cantik jelita. Namun, seorang raja dari negeri lain tersinggung karena kecantikan gadis itu melebihi kecantikan putrinya. Oleh karena itu, sang Raja berniat akan menghukum gantung anak gadis tersebut.   Pada zaman dahulu , ada seorang janda tua bernama Niining Kubaea . Janda itu tidak mempunyai anak. Sejak ditinggal mati oleh suaminya puluhan tahun yang lalu, Niining tidak pernah menikah lagi. Ia pun tinggal sendirian di sebuah gubuk kecil di tepi sungai. Untuk bertahan hidup, setiap hari Niining Kubaea mencari ikan di sungai dan umbi-umbian di hutan.   Suatu hari, sebuah perahu berawak tiga orang berlabuh di tepi sungai. Setelah turun dari perahunya, ketiga awak tersebut menuju ke gubuk tempat tinggal Niining Kubaea. Salah seorang dari mereka sedang menggendong bayi perempuan yang dibungkus dengan kain sutra....

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Benteng Keraton Buton
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Tenggara

Benteng Keraton Kesultanan Wolio adalah benteng yang terletak di daerah Sulawesi Tenggara, Kota Baubau. Benteng ini didirikan pada tahun 1333. Dengan luas sebesar 23.375 hektar  dan panjang keliling sebesar 2.740 m serta merupakan Benteng terluas di  dunia berdasarkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) pada September 2006  yang memiliki 12 gerbang masuk yang di sebut dengan Lawa, yang terdiri atas 4 lawa di utara, 3 lawa di selatan, 4 lawa di timur, dan 1 lawa di barat dengan satu pintu tersembunyi yang dulu dijadikan jalan menuju persembunyian Arung Palaka, 23 kubu pertahanan dan 23 lebih meriam. Menurut keyakinan masyarakat angka 12 pada lawa di benteng ni mewakili jumlah lubang pada tubuh manusia. Asal mula di bangunnya Benteng ini berasal dari adanya dua kampung yang berada di daerah wolio di bangun bersamaan, yaitu kampung Baaluwu dan kampung Peropa. Tokoh pendiri kedua kampung tersebut yaitu Sipanjonga dan Sangariarana. Setelah kedua tokoh itu me...

avatar
OSKM18_16618233_Ersa Juniarsyik
Gambar Entri
Tari Lulo #SBM
Tarian Tarian
Sulawesi Tenggara

Tari lulo merupakan salah satu tarian tradisional masyarakat Kendari hingga saat ini masih eksis meskipun telah mengalami pergeseran fungsi sebagai respon terhadap perubahan kebudayaan. Pada awalnya, tari lulo merupakan ritual untuk memuja Dewi Padi terutama pada seusai panen. Kata lulo sendiri berarti menginjak-injak onggokan padi untuk melepaskan bulir dari tangkainya. Dengan demikian, tari lulo merupakan ekspresi kebudayaan yang berdasarkan pada pertanian. Namun seiring perkembangan zaman, tari lulo tidak lagi dimainkan sebagai ritual pesta panen, tetapi menjadi hiburan masyarakat Kendari dalam berbagai even sosial seperti perkawinan, ulang tahun, penyambutan tahun baru dan bahkan pada saat MTQ Nasional kemarin tari lulo juga ditampilkan. Sejarah munculnya tari lulo, tidak terlepas dari dari sistem mata pencaharian dan sistem kepercayaan lokal masyarakat Tolaki kuno. Suku Tolaki kuno dikenal sebagai suku yang menempati wilayah dataran dan pegunungan. Mata pencaharian utama me...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Tenun Tradisional Konawe
Motif Kain Motif Kain
Sulawesi Tenggara

Desa Anggopiu adalah salah satu desa dalam wilayah Kabupaten Konawe, Propinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan sentra perajin tenun. Secara historis, tenun tradisional yang berkembang di Sulawesi Tenggara diperkirakan berawal di Buton. Tenun tradisional di daerah ini diperkirakan sudah ada sejak abad XVI, pada masa pemerintahan Sultan Dayanu Ikhsanuddin, sultan Buton yang memerintah pada tahun 1578 – 1615. Pada awalnya, keterampilan menenun hanya berkembang di lingkungan keraton. Kegiatan menenun dilakukan oleh dayang-dayang dan orang-orang di dalam kraton untuk memenuhi kebutuhan akan pakaian bagi golongan bangsawan dan kerabat kesultanan. Sejalan dengan permintaan dan kebutuhan akan pakaian semakin banyak, menyebabkan kegiatan menenun dikembangkan pula di luar kraton, khususnya dikalangan ibu-ibu dan remaja putri dalam wilayah kesultanan Buton. Keterampilan menenun orang Buton kemudian disebarluaskan ke daerah-daerah sekitar, seperti Muna, Konawe dan Kendari. Khusus...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Tari Lumense #SBM
Tarian Tarian
Sulawesi Tenggara

Di masa lalu Tari Lumense dilakukan dalam ritual pe-olia, yaitu ritual penyembahan kepada roh halus yang disebut kowonuano (penguasa/pemilik negeri) dengan menyajikan aneka jenis makanan. Ritual ini dimaksudakan agar kowonuano berkenan mengusir segala macam bencana. Penutup dari ritual tersebut adalah penebasan pohon pisang. Tarian ini juga sering ditampilkan pada masa kekuasaan Kesultanan Buton. Seiring dengan perkembangan, fungsi tari Lumense pun mulai bergeser. Ada pendapat yang mengatakan bahwa tari Lumense bercerita tentang kondisi sosial masyarakat Kabaena saat ini. Corak produksi masyarakat Kabaena adalah bercocok tanam atau bertani, masyarakat masih melakukan pola tradisional yaitu membuka hutan untuk dijadikan lahan pertanian. Sementara parang yang dibawa oleh para pria menggambarkan para pria yang berprofesi sebagai petani. Simbol pohon pisang dalam tarian ini bermakna bencana yang bisa dicegah. Oleh karena itu klimaks dari tarian ini adalah menebang pohon pisang. Artinya,...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Upacara Pembersihan Mosehe #SBM
Ritual Ritual
Sulawesi Tenggara

Mosehe  pada orang Tolaki sering disebut sebagai upacara pensucian. Secara harfiah, Mosehe  merupakan penggabungan dari dua kata yaitu  mo dan  sehe .  Mo artinya melakukan sesuatu, dan  sehe  yang berarti suci atau menyehatkan.  Mosehe  berarti upaya pensucian diri dari segala perbuatan yang salah. Mosehe  pada orang Tolaki terdiri dari lima macam yaitu :  mosehe ndiolu  (upacara pensucian diri dengan memakai telur sebagai korbannya),  mosehe manu  (upacara pensucian diri dengan memakai ayam sebagai korbannya),  mosehe dahu  (upacara pensucian diri dengan memakai anjing sebagai korbannya),  mosehe ngginiku  (upacara pensucian diri dengan memakai kerbau putih sebagai korbannya), dan  mosehe ndoono  (upacara pensucian diri dengan memakai manusia sebagai korbannya). Namun setelah masuknya agama Islam maka  mosehe dahu dan  mosehe ndoono tidak lagi dilaksanakan....

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Oheo
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tenggara

Alkisah, di daerah Kendari, Sulawesi Tenggara, hidup seorang pemuda tampan bernama Oheo. Ia tinggal sendirian di sebuah gubuk di tengah hutan. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia menanam pohon tebu di kebunnya. Oheo seorang petani yang rajin dan tekun. Setiap hari ia merawat tanaman tebunya dengan baik. Pada suatu waktu, ketika tanaman tebunya sudah siap dipanen, Oheo berjalan-jalan mengelilingi kebunnya. Alangkah terkejutnya ia ketika menyaksikan banyak ampas tebu yang berhamburan di pinggir kebunnya dekat sungai. Melihat keadaan itu, Oheo menjadi kesal dan marah. Ia pun berniat untuk menangkap pelakunya. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Oheo berangkat ke kebunnya. Sesampainya di kebun, ia segera menuju ke tepi sungai. Saat akan sampai di tepi sungai, tiba-tiba langkahnya terhenti. Tidak jauh dari tempat ia berdiri, ada tujuh bidadari cantik sedang terbang berputar-putar di atas sungai. Melihat hal itu, ia segera bersembunyi di balik sebuah pohon besar. Dari balik pohon...

avatar
Hamzahmutaqinf