Niining Kubaea adalah seorang janda tua yang tinggal di sebuah desa di Sulawesi Tenggara. Ia memiliki seorang anak angkat yang cantik jelita. Namun, seorang raja dari negeri lain tersinggung karena kecantikan gadis itu melebihi kecantikan putrinya. Oleh karena itu, sang Raja berniat akan menghukum gantung anak gadis tersebut.
- “Permisi!” seru salah seorang dari perahu itu,
- “Apakah ada orang di dalam?”
- “Maaf, Tuan-Tuan! Ada yang bisa Nenek Bantu?” tanya Niining Kubaea.
- “Nek, kedatangan kami kemari untuk menawarkan bayi ini kepada Nenek,” ungkap salah seorang dari awak perahu itu.
- “Apa maksud, Tuan?” tanya si Niining.
- “Kami ingin menjual bayi ini, Nek. Apakah Nenek berkenan membelinya?” awak perahu itu menawarkan.
- “Oh, sangat kebetulan. Nenek memang tidak mempunyai anak. Selama ini Nenek hanya hidup sendirian,” ungkap si Niining dengan perasaan gembira.
- “Ampun, Tuan! Jangan kalian bawa pergi anakku. Dialah satu-satunya milikku di dunia,” rengek Niining Kubaea.
- “Maaf, Nek. Kami hanya menjalankan perintah raja. Kami harus membawa kalian berdua ke istana,” kata seorang utusan raja.
- “Ya, Tuhan! Lindungilah kami,” doa Niining Kubaea.
- “Hulubalang! Cepat buat lubang dan tiang gantungan!” titah sang Raja,
- “Gadis ini benar-benar telah membuatku malu.”
- “Hulubalang! Bawa anak gadis itu ke tiang gantungan!” titah sang Raja.
- “Baik, Baginda,” kata hulubalang itu.
- “Ah, mau pingsan atau mati sekalian, aku tidak perduli. Cepat ikat gadis itu ke tiang gantungan!” perintah sang Raja.
- “Tunggu, Ayah! Ananda mohon dengan sangat agar gadis itu jangan dihukum mati. Biarkanlah ia Ananda jadikan istri. Ananda mohon, jangan bunuh ia, Ayah!” pinta sang Pangeran.
- “Hai, bukankah tanda ini sama seperti tanda di kepala adik perempuanku yang dulu hilang sewaktu masih bayi?” gumam sang Pangeran,
- “Hmmm… jangan-jangan….?”
- “Ayah…, Ayah… !” teriaknya,
- “Cepat keluarkan kami dari lubang ini!”
- “Apakah kamu tidak apa-apa, Putraku?” tanya sang Raja.
- “Tidak, Ayah. Tolong cepat angkat kami dari lubang ini!” kata sang Pangeran.
- “Ayah, coba lihat tanda di kepala gadis ini!” seru sang Pangeran.
- Alangkah terkejutnya sang Raja saat melihat tanda itu. Ia langsung teringat pada putrinya yang telah hilang beberapa tahun silam. Maka, ia pun segera memanggil Niining Kubaea untuk menanyakan asal usul gadis itu.
- “Hai, Niining Kubaea. Apakah gadis ini anak kandungmu sendiri?” tanya sang Raja.
- “Ampun, Baginda. Sebenarnya, gadis ini bukan anak kandung hamba,” jawab Niining Kubaea.
- “Belasan tahun yang lalu, ada tiga orang awak kapal mendatangi gubuk hamba. Mereka menawarkan seorang bayi kepada hamba. Karena hamba tidak mempunyai anak, maka hamba pun membeli bayi itu,” ungkap Niining Kubaea.
- “Maafkan Ayahanda, Putriku! Ayahanda benar-benar khilaf,” ucap sang Raja dengan haru.
- “Sudahlah, Ayahanda! Ananda memaafkan kekhilafan Ayahanda,” kata gadis itu.
- “Maafkan atas kelakuanku, Niining,”ucap sang Raja.
- “Karena engkau telah menyelamatkan putriku, apapun yang kau minta akan kukabulkan,” ujar sang Raja.
- “Baiklah, Baginda. Hanya satu permintaan hamba,” jawab Niining Kubaea.
- “Apa itu, Niining? Katakanlah!” desak sang Raja.
- “Hamba ingin selalu bersama si Gadis. Dia sudah seperti anak kandung hamba,” kata Niining Kubaea.
- “Baiklah, Niining. Permintaanmu kukabulkan. Engkau boleh tinggal di istana ini bersama keluarga istana,” ujar sang Raja.
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...