Babaran Babaran merupakan upacara adat Jawa Timur guna merayakan kelahiran dari si anak yang sudah selamat hingga mengirup udara pertamanya di dunia ini. Tradisi ini sebagai ungkapan atau tanda syukur kepada Sang Pencipta bahwa ibu dan anak yang diberikan keselamatan selama dalam proses melahirkan sang buah hati. Kebiasaan Babaran dikenal sebagai upacara adat yang sangat kental di kalangan warga Kota Surabaya. Tradisi ini sendiri memang merupakan kata dalam Bahasa Jawa yang berarti melahirkan. Jadi Anda tidak usah heran jika upacara untuk merayakan kelahiran sang anak dan keselamatan sang ibu dikenal dengan kata tersebut di Jawa Timur. https://www.silontong.com/2018/11/12/upacara-adat-jawa-timur/
Sepasaran Upacara Sepasaran Jawa Timur adalah syukuran yang dilakukan oleh keluarga yang sudah dikaruniai momongan. Pada saat sang buah hati sudah menginjak usia 5 hari. Disini pihak keluarga yang merayakannya akan membuat sebuah acara proses syukuran sebagai ungkapan tanda syukurnya karena telah dikaruniai momongan. Ada yang mengundang tetangganya dan sanak famili. Kabarnya, tradisi ini tidak cuma dilakukan oleh masyarakat yang ada di Jawa Timur. Di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta upacara Sepasaran ini juga bisa kita temui. https://www.silontong.com/2018/11/12/upacara-adat-jawa-timur/
Tedhak Siten Tedhak Siten merupakan upacara adat Jawa Timur yang diadakan karena adanya kepercayaan sementara orang bahwa tanah mempunyai kekuatan gaib. Selain itu adanya kepercayaan bahwa tanah dijaga oleh Bethara Kala. Karenanya si anak perlu dikenalkan kepada Bathara Kala sipenjaga tanah melalui upacara yang disebut Tedhak Aiten supaya Bathara Kala tidak marah. Keyanikan masyarakat sekitar, jika Bathara Kala marah, maka akan menimbulkan suatu bencana bagi si- anak itu. https://www.silontong.com/2018/11/12/upacara-adat-jawa-timur/
Upacara Kebo-Keboan Di Banyu Wangi Setiap tahun masyarakat Banyuwangi berupaya keras mempertahankan kemurnian dan kesakralan kebudayaan mereka yang bernama upacara adat Kebo-Keboan Di Banyu Wangi. Munculnya ritual kebo-keboan berawal terjadinya musibah pagebluk. Ketika itu semua warga diserang penyakit dan tanaman diserang hama. Banyak warga kelaparan dan mati akibat penyakit misterius. Seorang sesepuh, bernama Mbah Karti mendapat wangsit dari semedinya di bukit untuk menggelar ritual kebo-keboan dan mengagungkan Dewi Sri. Keajaiban muncul ketika warga menggelar ritual kebo-keboan. Warga yang sakit mendadak sembuh. Hama yang menyerang tanaman padi sirna. Sejak itu, ritual kebo-keboan dilestarikan. Mereka takut terkena musibah jika tidak melaksanakannya. https://www.silontong.com/2018/11/12/upacara-adat-jawa-timur/
Sumenep merupakan kabupaten paling timur di pulau Madura dan terkenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata di propinsi Jawa Timur. Salah satu objek wisata yang ada di kabupaten Sumenep bera da di kecamatan Batuputih (Batopote). Dari sisi geografis, kecamatan Batuputih terletak di dataran tinggi. Dari pusat kota Sumenep berjarak ±20 km ke arah utara, Dilihat dari kondisi struktur tanah dan bentang alamnya yang berupa pegunungan, pastinya hal yang tampak adalah kekeringan atau kekurangan air serta tanah tadah hujan, Meskipun kenyataan ini menjadi suatu yang tak bisa dihapuskan dari perjalanan masyarakat Batuputih menempuh kehidupan Tradisi Ojhung OJHUNG adalah sebuah pertunjukan tradisional masyarakat Madura, khususnya daerah Sumenep dan sekitarnya. Tradisi ojhung ini selalu dilakukan setiap musim kemarau panjang tiba. Awal mula tujuan dilakukan tradisi Ojhung ini adalah untuk mendatangkan hujan. Namun karena tradisi ini terancam punah, maka beberapa pihak pe...
Janger adalah seni pertunjukan yang memiliki bentuk sangat unik. Berbagai gaya seni pertunjukan (Jawa dan Bali) mampu berkolaborasi secara utuh dalam kesenian tersebut. Tata gerak (tari), musik, serta busananya cenderung berorientasi pada etnik Bali. Demikian pula pada bentuk-bentuk gerak, busana dan instrumen musik pengiring beserta teknik tabuhnya. Gamelan Janger mendapat pengaruh dari gong kebyar Bali, yang dibawa oleh warga Bali yang bermigrasi ke Banyuwangi. Sedangkan yang diserap dari etnik Jawa adalah unsur bahasa, tembang, dan gaya pemanggungan serta pada dialog dan nyanyian. Unsur Banyuwangi tampak pada cerita yang disajikan, bahasa Using – khususnya dalam adegan, gerak-gerak tari, lagu-lagu daerah, dan instrumentasi musik. Juga pada adegan yang disebut pisowanan dimana ratu dimohon untuk menari dan menyanyi. Seni Janger dianggap sebagai kesenian yang mampu menciptakan solidaritas antara penduduk asli dan pendatang dari berbagai wilayah, dan dianggap sebagai ungka...
Manten kucing pada awalnya adalah sebuah ritual minta hujan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Pelem. Dalam perkembangannya, manten kucing mendapat pengaruh kemajuan, dengan menggabungkan kearifan lokal Kabupaten Tulungagung ke dalam rangkaian upacara adat manten kucing tanpa mengubah pakem yang ada, sehingga keaslian ritual tetap terjaga. ‘Kemasan’ manten kucing yang unik, mampu dijadikan sebagai sebuah alur cerita dari zaman Desa Pelem yang dilanda paceklik pada zaman penjajahan Belanda, hingga munculnya manten kucing yang dianggap sebagai jalan menuju tercapainya berkah dari Sang Maha Pencipta. Saat ini, manten kucing tidak begitu terdengar, sejak terjadi kesalahpahaman dengan MUI pada tahun 2010, saat ada salah satu Kecamatan yang membawakan manten kucing dengan tidak sesuai seperti aslinya. Sejak saat itu, manten kucing dianggap menistakan agama, sebab dalam festival tersebut ada salah satu kecamatan yang memaknai manten kucing dengan proses ritual menikahkan kucin...
Rawon pada umumnya dikenal masyarakat sebagai makanan khas dari khas Jawa Timur. Makanan Betawi di Jakarta juga ada yang mirip sekali dengan rawon, meski isian lauknya menggunakan ikan, yang dikenal dengan nama kuah pucung. Begitu juga di Pekalongan yang disebut garang asem. Sementara, penampilan serupa juga hadir di Makassar dengan nama Palu Kalua. Ciri khas masakan rawon adalah menggunakan keluak, begitu pula di daerah lain, meski dengan sebutan yang berbeda. Rawon memang menjadi kuliner terkenal di Jawa Timur, dan yang terkenal adalah rawon Nguling yang ada di Desa Nguling Kabupaten Probolinggo, dan sudah membuka cabang usaha kuliner di Malang, Jakarta dan daerah lainnya. Sejarah rawon sendiri belum memiliki asal-usul yang jelas. Banyak penjual yang tidak tahu bagaimana awal mula rawon. Namun, beberapa orang mencoba berspekulasi bahwa makanan ini adalah makanan para raja dahulu, tetapi bisa jadi makanan ini juga berasal dari rakyat. Karena biasanya makanan rakyat lebih mudah...
Reog Cemandi bukan seperti Reog Ponorogo yang menggunakan dhadhak merak. Seni pertunjukan tradisional ini menggunakan instrumen utama berupa kendang yang ditutup satu sisi saja. Mirip dengan reog kendang dari Tulungagung dan reog bulkio dari Blitar; atau juga reog dogdog dari Sunda. Sajian musik dari kendang ini mengiringi beberapa orang yang menggunakan topeng utuh menutup semua kepala yang menari sambil berjalan. Penampilan seni jalanan ini mirip dengan dungkrek dari Madiun. Dinamakan “Reog Cemandi” karena kesenian tradisional ini tumbuh dan berkembang hanya di Desa Cemandi, Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Kesenian ini berawal dari seorang yang bernama Abdul (Dul) Katimin, pemilik pondok di kawasan Sidosermo Panjang Jiwo Surabaya, yang merupakan generasi pertama pencetus kesenian Topeng Cemandi. Reog Cemandi terdiri dari dua tokoh topeng barongan yakni: Barongan lanang, topeng ini terbuat dari kayu nangka dengan paras pria yang menyeramkan, berwarna merah dan...