Reog Cemandi bukan seperti Reog Ponorogo yang menggunakan dhadhak merak. Seni pertunjukan tradisional ini menggunakan instrumen utama berupa kendang yang ditutup satu sisi saja. Mirip dengan reog kendang dari Tulungagung dan reog bulkio dari Blitar; atau juga reog dogdog dari Sunda. Sajian musik dari kendang ini mengiringi beberapa orang yang menggunakan topeng utuh menutup semua kepala yang menari sambil berjalan. Penampilan seni jalanan ini mirip dengan dungkrek dari Madiun. Dinamakan “Reog Cemandi” karena kesenian tradisional ini tumbuh dan berkembang hanya di Desa Cemandi, Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Kesenian ini berawal dari seorang yang bernama Abdul (Dul) Katimin, pemilik pondok di kawasan Sidosermo Panjang Jiwo Surabaya, yang merupakan generasi pertama pencetus kesenian Topeng Cemandi.
Reog Cemandi terdiri dari dua tokoh topeng barongan yakni: Barongan lanang, topeng ini terbuat dari kayu nangka dengan paras pria yang menyeramkan, berwarna merah dan berkumis.Barongan lanang berpakaian serba hitam seperti pemain Ponorogo, kaos lorek atau polos merah dengan membawa pedang. Sedangkan Barongan wadon mengenakan kebaya dan kain panjang. Reog Cemandi terdiri dari beberapa pemain, 6 hingga 11 orang dengan mengenakan pakaian serba hitam yang dipadu kain warna cerah.
Reog Cemandi saat ini selalu dipentaskan ketika ada acara “Bersih Desa Cemandi” setiap tahun untuk mengusir roh jahat, dan berbagai bentuk keburukan. Gaya yang ditampilkan memang gagah, selayaknya memiliki kemampuan untuk mengusir roh jahat. Badannya berlenggak-lenggok mengikuti irama gendang. Tangan kanannya mengayunkan golok seakan menebas lawan yang datang. Lantas kepalanya menoleh ke kiri dan ke kanan. Sorot matanya menatap tajam. Ini adalah sekilas adegan yang sedang dimainkan oleh penari barongan lanang, salah satu tokoh dalam pertunjukan reog Cemandi.
Peralatan yang digunakan saat tampil adalah peralatan asli sejak kesenian reog Cemandi ini lahir, di antaranya: enam gendang, dua topeng dan tiga angklung – digunakan pemainnya selama turun-temurun hingga generasi kelima yang saat ini dipimpin oleh Susilo. Tiap malam Jumat peralatan itu diberi uba rambe (sesajen) agar tetap awet. Kini pertunjukan reog Cemandi sudah ada perkembangan fungsi. Masyarakat sekitar biasa mengundangnya untuk hajatan mantenan, sunatan, atau acara lainnya. Selain itu masyarakat sekitar percaya bahwa tarian reog Cemandi bisa untuk menolak bala (membuang sial).
Sumber : Buku Pentapan WBTB 2018
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang