Céos adalah nama kerupuk yang berasal dari Tatar Sunda. Kerupuk yang digunakan adalah kerupuk mie berwarna kuning yang telah digoreng hingga mengembang, adapun kerupuk tersebut disiram dengan air yang telah dibumbui dan biasanya cenderung pedas. Nama céos sendiri disinyalir berasal dari bunyi kerupuk yang disiram oleh air. Dahulu kerupuk ini biasanya hanya muncul pada saat bulan Ramadhan tiba, dan lebih tepatnya dijajakan saat mendekati waktu berbuka puasa. Namun, seiring berjalannya waktu kerupuk ini kini muncul setiap hari di warung-warung sederhana yang terletak di daerah Cicalengka, kabupaten Bandung. Sebetulnya kerupuk jenis ini juga terdapat di daerah-daerah lain, hanya saja mereka muncul dengan nama yang berbeda, arbitrer tergantung daerah itu sendiri. Seni Melia Rani, Bandung Juli 2014
Tari Ronggeng Gunung (Ciamis, Jawa Barat) Asal-usul Ciamis adalah suatu daerah yang ada di Jawa Barat. Di sana ada tarian khas yang bernama “Ronggeng Gunung”. Ronggeng Gunung sebenarnya masih dalam koridor terminologi ronggeng secara umum, yakni sebuah bentuk kesenian tradisional dengan tampilan seorang atau lebih penari. Biasanya dilengkapi dengan gamelan dan nyanyian atau kawih pengiring. Penari utamanya adalah seorang perempuan yang dilengkapi dengan sebuah selendang. Fungsi selendang, selain untuk kelengkapan dalam menari, juga dapat digunakan untuk "menggaet" lawan (biasanya laki-laki) untuk menari bersama dengan cara mengalungkan ke lehernya. Ada beberapa versi tentang asal-usul tarian yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat Ciamis Selatan (masyarakat: Panyutran, Ciparakan, Burujul, Pangandaran dan Cijulang) ini. Versi pertama mengatakan bahwa Ronggeng Gunung diciptakan oleh Raden Sawunggaling. Konon, ke...
Apem putih yang merupakan salah satu kuliner favorit Sultan Banten di masa lalu, dan biasanya akan selalu disediakan pada acara khaul Sultan. Salah satu sentra apem yang rasanya terkenal adalah apem yang berasal dari kampung kadubumbang, sebuah daerah yang berada di wilayah kecamatan Cimanuk Pandeglang. Bagi mereka yang sudah pernah berkunjung ke Cibulakan atau pemandian Cikoromoy tentunya tak asing mendengar nama daerah Cimanuk. Kue apem ini terbuat dari olahan beras yang telah digiling menjadi tepung beras dan tape (peuyeum) yang difrementasikan sehingga saat menikmatinya akan terasa ada sensasi rasa asam yang dihasilkan dari rasa tapenya. Juga karena terbuat dari beras maka sensasi adem saat memakannya begitu terasa. Kuliner ini biasanya akan terasa nikmat bila disajikan dengan cairan gula merah sebagai pendampingnya, biasanya orang Pandegang menyebutnya dengan kinca. Namun bagi mereka yang tidak menyukai gula biasanya menggunakan madu atau sirup yang jug...
Leumeung adalah nasi bakar dalam bambu. Membuat leumeung atau "ngaleumeung" relatif sederhana. Beras ketan berbumbu dituang bersama santan kelapa kental ke dalam bambu. Kemudian leumeung dibakar di perapian. Cara membakarnya harus hati-hati jangan sampai bambu terbakar habis karena leumeung akan menghitam. leumeung mempunyai rasa dan aroma yang khas, bau tutung bambu atau duwegan akan memberi aroma khas yang mengundang selera makan, bumbu leumeung cukup garam tidak perlu ditambah pewangi lain karena aroma khas bambu yang terbakar sudah cukup, untuk menghasilkan aroma. Lemang atau leumeung adalah salah satu makanan favorit berbuka puasa di wilayah Malimping, Banten Selatan, Banten. Entah sejak kapan makanan ini masuk ke daerah itu. Pasalnya, makanan sejenis ini ada juga di sejumlah wilayah Sumatra. Menurut masyarakat setempat leumeung sudah ada sejak zaman dahulu. Setelah proses itu selesai, bambu berisi beras ketan bakar sudah dapat dibawa ke pasar. Harga...
Jalangkote adalah sejenis penganan khas Sulawesi yang bentuknya mirip pastel. Perbedaannya, kulit jalangkote lebih tipis dan isi di bagian dalamnya nggak sama seperti pastel, travelers. Jalangkote biasanya diisi dengan potongan wortel dan kentang berbentuk dadu, tauge (kecambah) dan soun. yang ditumis bersama bawang putih, bawang merah, garam dan merica. Saus tomat biasanya akan disajikan bersama jalangkote biar rasanya semakin nikmat. Di Sulawesi, jalangkote sering dihidangkan sebagai menu buka puasa.
Es pala dibuat dari irisan buah pala dan gula pasir yang direbus. Buah pala membuat minuman ini memiliki aroma yang harum dan rasa yang khas. Selain itu juga berkhasiat, diantaranya melancarkan pencernaan, mengatasi mual dan masuk angin, serta menghangatkan tubuh. Tampilannnya yang menarik dalam gelas yang bening dengan air gula yang juga bening ditambah irisan buah pala yang berwarna kuning bersih membuat siapa saja yang melihat ingin meneguknya. Disajikan bersama es batu, minuman ini akan menghasilkan perpaduan rasa manis dan dingin yang menyegarkan tenggorokan. Es pala cocok sebagai minuman berbuka puasa, tidak hanya melepaskan dahaga setelah seharian berpuasa. Tetapi juga akan mengembalikan kondisi tubuh yang lemas menjadi fit kembali. Siapa sangka, buah pala yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur ini bisa disulap jadi minuman yang menyegarkan dan menyehatkan. Minuman ini dapat ditemukan dengan mudah di Jalan Suryakencana yang merup...
Bala bala adalah makanan yg terbuat dari tepung terigu yg dicampur dengan irisan wortel, kol, dan daun bawang yg dicpur rata dan kemudian digoreng. Bala bala biasanya dijual di pinggiran maupun pedagang kaki lima. Bala bala juga menjadi makanan khas apabila sedang berbuka puasa. Cara membuatnya yang mudah dan rasanya yang nikmat membuat bala bala banyak digemari oleh setiap warga jawa barat
Makanan khas jambi, biasanya menjadi hidangan favorite saat berbuka puasa
Bagi para lelaki, kecantikan Dasima bak madu yang dapat disesap setiap saat. Dasima adalah wanita yang berasal dari Kahuripan. Lantaran, enggan hidup melarat, ia rela dijadikan wanita simpanan Tuan Edward. Dengan menjadi wanita simpanan Tuan Edward, Dasima mendapat gelar Nyai--yang kemudian disandangnya di depan namanya. Hasil hubungan mereka, lahirlah Nancy. Atas kelahiran Nancy, Tuan Edward memberikan sebuah rumah di Pejambon untuk Nyai Dasima lengkap dengan para pembantu yang siap melayani kebutuhan Dasima. Kepindahan Nyai Dasima ke Pejambon tidak disertai oleh Tuan Edward, sehingga laki-laki yang lewat depan rumah Nyai Dasima pasti berdecak kagum pada si pemilik rumah. Sayangnya, mereka tidak berani masuk atau tidak punya kesempatan masuk karena memang tidak punya kepentingan. Dikisahkan dalam cerita rakyat ini, ada seorang laki-laki bernama Samiun. Bisa dikatakan bahwa Samiun ini begitu beruntung, lantaran ia punya paman seorang tentara dengan jabatan Komandan Onder Distrik...