Senjata dan Alat Perang
Senjata dan Alat Perang
Senjata Tradisional DKI Jakarta Betawi, Jakarta
Golok Betawi
- 1 Oktober 2014
 
Salah satu senjata tradisional masyarakat Betawi, yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan sudah menyatu dalam kehidupan mereka. Setiap keluarga Betawi pasti memilikinya, bahkan setiap lelaki pada zaman dahulu selalu membawanya kemanapun mereka pergi. Namun karena perkembangan zaman serta teknologi sehingga golok sudah dianggap tidak praktis lagi dan mulai jarang ditemukan masyarakat Betawi yang memilikinya, kecuali yang masih populer golok gablongan (golok kerja). Walaupun secara fisik golok tidak lagi menyertai ke mana seorang lak-laki pergi, namun berbagai kesenian yang tumbuh di kalangan orang Betawi, terutama lenong selalu menampilkan tokoh-tokoh yang menyelipkan golok sebagai senjata andalan, bahkan ada beberapa pantun yang diciptakan berkaitan dengan golok.

Golok gue golok Ciomas,
Sepotong perak sepotong emas,
Kalau ngomong jangan bikin panas,
Entar gue cincang seperti nanas.


Golok dalam masyarakat Betawi dibedakan ke dalam dua kategori, yakni golok kerja (gablongan bendo atau golok dapur) digunakan untuk keperluan rumah tangga. Kedua golok simpenan (sorenan) ini dibedakan lagi menjadi dua yakni sorenan simpenan untuk memotong hewan dan sorenan pinggang. Ada juga yang berbentuk trapesium. Gagangnya terbuat dari kayu yang keras seperti kayu jambu atau gading dan ada juga dari tulang hewan. Badannya terbuat dari besi bekas “per” kendaraan bermotor (truk). Sarungnya juga terbuat dari kayu yang kuat dan ulat yang kemudian dirapatkan dengan tali.

Golok dalam pembuatannya melalui proses yang cukup lama dan rumit. Setidaknya ada empat belas perkakas yang dipergunakan untuk pembuatan golok, yakni:
  1. Tatakan atau paron sebagai alas tempaan, berupa besi dengan berat 60-75 kg. Bentuknya bervariasi ada yang berbentuk huruf “T”.
  2. Cetok digunakan untuk menjepit atau mencengkram golok yang masih dalam keadaan setengah jadi, terutama jika akan dihaluskan dengan kikir. Bentuknya menyerupai kunci Inggris tetapi dalam ukuran besar.
  3. Pungsong digunakan untuk membuat angin yang sangat diperlukan untuk mempertahankan bara api, cara kerjanya sama seperti pompa angin. Alat ini terbuat dari papan yang cukup panjang.
  4. Sepit atau capit digunakan untuk menjepit atau mengambil bahan golok yang masih dalam keadaan membara. Perkakas ini bentuknya menyerupai tang, tetapi pegangannya panjang mencapai 50 cm.
  5. Pahat digunakan untuk membelah dan memotong bahan yang akan dijadikan golok. Perkakas ini terbuat dari baja.
  6. Palu, bentuknya seperti huruf “T” berdasarkan kegunaannya dibedakan menjadi tiga yaitu palu yang digunakan untuk membuat/memisahkan besi yang tidak diperlukan. Beratnya 1,5 kg dan hanya tukang yang menggunakan. Kedua dan ketiga beratnya sarna 3 kg, sama-sama digunakan untuk kenek, namun kegunaannya berbeda, yang satu digunakan untuk memipih atau menipiskan besi / baja dan yang satu lagi untuk menggetok pahat.
  7. Kikir, digunakan untuk menghaluskan golok yang sudah sempurna mendekati selesai. Perkakas ini terbuat dari baja (bagian badannya) dan kayu (bagian gagangnya).
  8. Pengkorek api, sesuai dengan namanya digunakan untuk mengorek-orek bara api. Perkakas ini terbuat dari besi yang panjangnya 50 cm bagian ujungnya melengkung, sementara ujung lainya diberi pegangan yang terbuat dari kayu.
  9. Bak air, digunakan untuk mendinginkan calon golok dengan cara mencelupkan besi atau baja yang sedang di garap menjadi golok. Perkakas ini terbuat dari derum bekas yang dipotong, dengan tinggi kurang lebih 50 cm.
  10. Sapu lidi, digunakan untuk membersihkan tempat tempaan (tatakan) dari reruntuhan besi atau baja. Perkakas ini terbuat dari daun kelapa (janur) yang diambil lidinya, kemudian diikat dijadikan satu.
  11. Arang, berfungsi sebagai bahan bakar. Arang ini terbuat dari pohon rambutan.
  12. Batu asah, digunakan untuk menghaluskan dan sekaligus untuk membuat golok menjadi tajam.
  13. Kliwaan digunakan untuk meluruskan bilah golok. Perkakas ini terbuat dari as (baja yang bulat dan panjang).
  14. Sapu api, digunakan untuk menyapu atau mengumpulkan arang yang berserakan di dapur. Perkakas ini bentuknya menyerupai alat yang biasa digunakan untuk mengapur dinding, bagian ujungnya terbuat dari akar pohon pandan, sedangkan gagangnya terbuat dari pipa besi.

Pembuatannya pun cukup rumit, pertama, besi atau baja dipanaskan selama kurang lebih 10 menit di atas pungsong hingga memerah, diangkat dengan capit, digetok lalu disepuh atau dicelopkan ke dalam bak air. Tahap kedua pemotongan besi atau baja yang akan dijadikan golok. Tahap ketiga pembelahan, tetapi potongan besi tadi dipanaskan terlebih dahulu hingga membara baru dibelah dengan meletakkannya diatas tatakan kemudian baru dibelah dengan pahat baja. Tahap keempat pembentukan golok dengan tetap dipanaskan sebelumnya sambil dipipihkan. Tahap kelima, penghalusan dengan kikir pada alat yang disebut cetok. Tahap keenam, penyepuhan dengan dicelupkan ke bak air agar (“tua”=sepuh) kualitasnya baik. Tahap ketujuh, penajaman dengan menggosokkan mata golok pada batu asah agar tajam. Tahap kedelapan, pembuatan selut semacam cincin yang gunanya untuk memperkuat pegangan (hulu). Biasanya terbuat dari besi dengan cara besi yang lurus dibakar kemudian dibentuk melingkar seperti cincin. Tahap kesembilan (terakhir), pembuatan gagang dan serangkanya yang terbuat dari kayu.

Ada empat cara orang Betawi memperoleh golok, pertama dengan membeli di pasar atau pada penjaja golok yang keluar masuk perkampungan. Golok yang diperoleh dengan cara ini biasanya untuk keperluan rumah tangga (gablongan). Kedua dengan memesan kepada seorang pande besi atau orang yang dianggap tahu tentang golok. Golok yang diperoleh dengan cara ini biasanya digunakan untuk sorenan. Ketiga dari pemberian teman atau orang lain atau warisan dari orang tua, kakek, atau nenek moyang. Golok yang diperoleh dengan cara ini biasanya digunakan sebagai sorenan simpanan. Keempat, cara ini sering disebut cara gaib, dan sangat berkaitan dengan jodoh, artinya, walau dengan berbagai cara telah ditempuh, kalau belum jodoh tidak akan mendapatkannya. Sebaliknya, tanpa mencarinya tetapi kalau jodoh ada saja penyebabnya, sehingga seseorang dapat memiliki golok yang diperolehnya secara gaib.

Golok sebagai gablongan umumnya tidak bersarung dan disimpan di dapur. Sedangkan golok sorenan bersarung dan disimpan ditempat yang tidak mudah terjangkau oleh anak-anak. Penyimpanan dibawah bantal biasa dilakukan oleh para jawara dan biasanya golok tersebut diberi nama sendiri misalnya “si Batok” untuk menunjukkan kekhasan dan identitas dari golok serta pemiliknya. Sementara ukuran golok baik mengenai panjang pendek atau besar kecil golok tidak ada kaitannya dengan baik dan jeleknya golok hanya menyangkut masalah selera saja.

Golok juga merupakan wujud fisik kebudayaan sinkretik, yang muncul pada golok berwafak, atau wifik. Wafak adalah aksesori mistikal yang unsur-unsumya adalah huruf dan angka Arab, serta gambar hewan. Jenis wafak pada golok bukan pekerjaan pengrajin biasa, karena si pembuat dalam proses pengerjaan harus selalu dalam keadaan suci, artinya tidak boleh ada hadas. Dan sebelumnya yang bersangkutan harus berpuasa dulu. Begitulah persyaratan membuat golok berwafak sebagai pusaka Betawi. Golok berwafak harus dirawat, setidaknya secara teratur mengolesnya dengan minyak misik, atau buhur. Adapun gambar hewan yang diwafak digolok mencerminkan kepercayaan orang Betawi akan hewan yang dianggapnya keramat. Hewan yang paling difavoritkan adalah macan, misalnya golok Mat Item juga berwafak gambar macan.
 
Sumber: http://www.gobetawi.com/2014/09/golok-betawi-nyok-kite-kenalin-senjata.html?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya