Pacar terbuat dari bahan daun pacar yang ditumbuk halus dan diberi bentuk bundar seperti kelereng kemudian diletakan keujung jari telunjuk dan jari manis masing-masing mempelai, lalu (kurang lebih 6 jam) bila pacar dilepas akan meninggalkan bekas warna merah. Dalam upacara ini, kedua mempelai mengenakan Pakaian Kustim. Pelaksanaan Upacara Bepacar adalah sebagai berikut: Pacar dari mempelai pria maupun wanita ditempatkan dalam wadah tradisional kemudian dipertukarkan dan diarak ketempat mempelai masing-masing yang diramalkan dengan barisan rebana/hadrah. Kedua mempelai ditempatkan dikediaman masing – masing didudukan diatas dtilam kesturi dengan segala kelengkapan adat lainnya. Sementara pembacaan berjanji dilangsungkan, upacara bepacar tersebut dilakukan oleh sesepuh dari keluarga secara bergilir lima atau tujuh orang. Upacara Bepacar sendiri mempunyai makna: Sebagai kelengkapan hiasan untuk naik penganten perkawinan. Sebagai Syi’ar kepa...
Acara adat Ngugu Tahunan yang merupakan tradisi khas adat Dayak Tunjung Benuaq dan Bentian di Kalimantan Timur khususnya Kutai kartanegara
Di Kalimantan Timur terdapat sebuah sungai yang terkenal yaitu Sungai Mahakam. Di sungai tersebut terdapat ikan yang sangat khas bentuknya yaitu Pesut. Sebenarnya pesut bukanlah ikan tetapi mamalia air sebagaimana Lumba-lumba dan Paus. Menurut dongeng, ikan Pesut bukanlah sembarang ikan tetapi adalah jelmaan manusia. Menurut cerita rakyat Kalimantan Timur, pada jaman dahulu kala di rantau Mahakam, terdapat sebuah dusun yang didiami oleh beberapa keluarga. Mata pencaharian mereka kebanyakan adalah sebagai petani maupun nelayan. Setiap tahun setelah musim panen, penduduk dusun tersebut biasanya mengadakan pesta adat yang diisi dengan beraneka macam pertunjukan ketangkasan dan kesenian. Ditengah masyarakat yang tinggal di dusun tersebut, terdapat suatu keluarga yang hidup rukun dan damai dalam sebuah pondok yang sederhana. Mereka terdiri dari sepasang suami-istri dan dua orang putra dan putri. Kebutuhan hidup mereka tidak terlalu sukar untuk dipenuhi karena mereka memiliki...
Tari Jepen adalah seni tari tradisi masyarakat suku Melayu Kutai yang tinggal di berbagai kabupaten disepanjang pesisir sungai Mahakam di Kalimantan Timur dan sekitarnya. Walaupun terdapat kesamaan dengan tari sejenis seperti tari Zapin di Sumatra, tari Dana, tari Bedana atau tari Zevin yang semuanya berasal dari masyarakat suku Melayu yang tinggal tersebar di pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulau-pulau lain di Nusantara, tari Jepen ini, yang biasanya diiringi oleh musik tradisi yang disebut Tingkilan, memiliki ciri khas ragam gerak yang tidak dimiliki oleh tari sejenis di daerah lain. Ragam gerak dalam tari Jepen dipengaruhi oleh kondisi dan letak geografis daerah Kutai itu sendiri. Tarian pergaulan ini biasanya ditarikan berpasang-pasangan, tetapi dapat pula ditarikan secara tunggal. Tari Jepen ini diiringi oleh sebuah nyanyian dan irama musik khas Kutai yang disebut dengan Tingkilan . Alat musiknya terdiri dari gambus (sejenis gita...
Bahan: 2 ikat bayam, siangi, cuci bersih 2 buah jagung manis, potong-potong 2 butir bawang merah, iris tipis 1 siung bawang ptuih, iris tipis 1 liter air 1 sdt garam 1 sdm gula pasir Cara membuat: 1. Didihkan air, masukkan bawang merah dan bawang putih. 2. Tambahkan jagung manis, rebus hingga lunak. 3. Masukkan bayam, garam, dan gula pasir. 4. Masak hingga bayam matang, angkat, sajikan. Selamat mencoba ! :) Sumber: https://www.griyakuliner.com/sayur-bening-bayam-jagung/ Lokasi penjual: Rumah Sambal Acan Raja Banjar Alamat: Jl. RE Martadinata No.20, Kertak Baru Ilir, Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70231 Telepon: 0823-5897-7735
Ngaping adalah upacara adat yang dilakukan sebelum pesta panen. Maknanya adalah pemanjatan doa dari seluruh penduduk kampung untuk terhindar dari hal buruk yang akan terjadi setahun kedepan. Upacara ini dilakuakan saat awal tahun, biasanya sebelum panen padi berlangsung. Penduduk yang mengikuti upacara ini akan memakai topi yang terbuat dari daun dan sebuah gelang manik-manik. Sumber: Si Bolang Trans 7 https://www.youtube.com/watch?v=WLZTc6zf-mI Dimulai pada menit ke 8
Konon Mendu berasal dari Dusun Malakian, suatu dusun kecil yang terletak di Desa Sengkubang, Kecamatan Pontianak Hilir, Kabupaten Pontianak. Kesenian tradisional Mendu dipertunjukkan pertama pertama kali pada tahun 1871 oleh tiga orang pemuda dari Mempawah, yaitu Ali Kapot, Amat Anta dan Achmad. Ali Kapot yang berasal dari Dusun Malakian ini gigih meneruskan bentuk kesenian tradisional ini kepada anak-anaknya. Bersama Amat Anta dan Achmad, Ali Kapot membawa Mendu hingga ke Brunai dan wilayah Kalimantan Utara. Dahulu, Mendu amat digemari oleh masyarakat banyak dan menjadi bagian penting dari acara pernikahan dan sunatan. Anak-anak muda berlatih keras untuk menguasai Mendu dan berusaha mendapatkan peran sebagai Raja, Pahlawan, ataupun Pendekar. Mendu merupakan kesenian rakyat sejenis teater tradisional yang berisi lakon-lakon seperti dongeng, legenda, hikayat 1001 malam ataupun cerita lama yang tidak menyinggung kehidupan sehari-hari masyarakat secara langsung. Namun lak...
Di daerah Kalimantan Timur ada sebuah permainan tradisional yang disebut sebagai belincar. Belincar adalah sebutan bagi masyarakat Bulungan untuk sebuah permainan melontar dengan menggunakan benda pipih ke arah taruhan yang berupa daun-daunan atau kertas bekas bungkus rokok. Konon, dahulu permainan ini dimainkan oleh anak-anak yang berada di daerah pedesaan, kemudian berkembang ke daerah perkotaan. Namun, dewasa ini permainan belincar sudah jarang dimainkan oleh anak-anak karena kalah “bersaing” dengan permainan elektronik buatan luar negeri. Pemain Permainan belincar dapat dimainkan oleh 2 hingga 6 orang. Hal itu bergantung dari sifat permainannya (individual atau kelompok). Apabila pemainnya hanya dua orang atau berjumlah ganjil, maka permainannya bersifat individual. Sedangkan, apabila pemainnya berjumlah empat atau enam orang (genap), maka permainan bersifat kelompok. Pada umumnya permainan ini dilakukan oleh laki-laki yang berumur 5 hingga 15 ta...
Tarsulan Seni Budaya Suku Kutai Tarsulan adalah salah satu seni budya suku Kutai yang sampai sekarang masih ada di dalam masyarakatnya. Kalau dilihat dari tujuan digelarnya; tarsulan ini ada dua macam, yaitu: Tarsulan Berkhatam Al Quran dan Tarsulan Perkawinan . Tarsulan Berkhatam/Betamat Al Quran berkaitan dengan tardisi agama, khususnya agama Islam. Sedangkan Tarsulan Perkawinan berkaitan dengan tradisi adat perkawinan suku Kutai. Tradisi tarsulan diawali masuknya agama Islam di daerah Kerajaan Kutai Ing Kertanegara . Seperti kita ketahui agama Islam berasal dari Arab yang masuk ke Nusantara ini melalui para pedagang Gujarat. Maka tidaklah mengherankan bersama masuknya agama Islam, masuk pula seni sastranya yang di antaranya bentuk ’ s yair ’. Dari bentuk syair inilah yang menimbulkan keinginan dari salah seorang bangsawan Kutai untuk menciptakan seni sastra yang dapat dikaitkan dengan adat budaya s...