tahun baru
295 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Mamanda
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Kalimantan Selatan

Teater rakyat Mamanda merupakan kesenian asli Suku Banjar di Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Teater ini telah dibawa oleh rombongan bangsawan Malaka pada tahun 1897 M. Rombongan ini, di samping bermaksud melakukan kegiatan perdagangan, juga memperkenalkan suatu kesenian baru yang bersumber dari syair Abdoel Moeloek. Kesenian tersebut kemudian dikenal dengan sebutan Badamuluk . Seiring perkembangan zaman, sebutan untuk kesenian ini berkembang menjadi Bamanda atau Mamanda . Berikut ini akan dikemukakan terlebih dahulu bagaimana sejarah dan perkembangan kesenian Mamanda di Kalimantan Selatan. Sejak masa Kerajaan Negara Dipa, masyarakat Kalimantan Selatan telah mengenal beberapa jenis kesenian tradisional, seperti  wayang, topeng, dan joged. Ketika Islam mulai berkembang di Kalimantan Selatan pada tahun 1550 M, terutama setelah berdirinya Kesultanan Banjar yang mendapat bantuan dari Kesultanan Demak, kesenian-kesenian tradisional semakin dikenal rakyat. Pada masa...

avatar
Eloksahar
Gambar Entri
Tenun Pagatan
Motif Kain Motif Kain
Kalimantan Selatan

Tenun tradisional Bugis Pagatan adalah tenun yang berasal dari daerah Pagatan, Kalimantan. Tenun ini merupakan hasil kerajinan orang-orang Bugis yang tinggal di Pagatan. 1. Asal-usul Seni tenun telah dikenal masyarakat sejak Nusantara masih menyatu dalam berbagai bentuk kerajaan. Menenun merupakan kegiatan sehari-hari masyarakat terutama kaum perempuan, baik untuk tujuan kormersil atau sekadar untuk mengisi waktu luang. Di Kalimantan, pekerjaan menenun telah ada sejak zaman kerajaan Negara Dipa di Amuntai. Hal tersebut tertuang dalam naskah Tutur Candi yang berbunyi: Mula-mula kapas digawi urang dan itu tapih pitung warna ada yang menggiling, ada yang mahambat dan ada yang menggantih dan manisi dan yang manyikat dan yang maawiludar dan yang mahani dan mananun, maka tuntung pada sahari itu jua maulah. Artinya: Mulai kapas dikerjakan orang, dan sarung yang tujuh warna itu ada yang menggiling, ada yang memukul-mukul, menggantih , manisi dan yang menenun, maka...

avatar
Eloksahar
Gambar Entri
Tari Baksa Kambang
Tarian Tarian
Kalimantan Selatan

Tari Baksa Kambang adalah tarian klasik Banjar yang ditampilkan untuk menyambut tamu Agung yang datang ke  Kalimantan Selatan . Tari Baksa Kambang merupakan tarian tunggal yang ditarikan oleh wanita, akan tetapi bisa juga ditarikan oleh beberapa penari wanita.   Tarian Baksa Kambang ini memakai properti sepasang kembang Bogam yaitu rangkaian kembang mawar, melati, kantil dan kenanga. Kembang bogan ini akan dihadiahkan kepada tamu pejabat dan isteri, setelah taraian ini selesai ditarikan. Sebagai gambaran ringkas, tarian ini menggambarkan putri-putri remaja yang cantik sedang bermain-main di taman bunga. Mereka memetik beberapa bunga kemudian dirangkai menjadi kembang bogam kemudian kembang bogam ini mereka bawa bergembira ria sambil menari dengan gemulai. Tari Baksa Kembang memakai Mahkota bernama Gajah Gemuling yang ditatah oleh kembang goyang, sepasang kembang bogam ukuran kecil yang diletakkan pada mahkota dan seuntai anyaman dari daun kelapa muda bernama halili...

avatar
Chairunissa Manoto
Gambar Entri
Tari Bagandut
Tarian Tarian
Kalimantan Selatan

Tari Bagandut adalah merupakan tarian rakyat dari Kalimantan Selatan. Tari Bagandut inin merupakan jenis tari tradisional berpasangan yang di masa lampau dan merupakan tari yang menonjolkan erotisme penarinya mirip dengan tari tayub dan tari ronggeng . Gandut artinya tledek (Jawa). Tari Gandut ini pada mulanya hanya dimainkan di lingkungan istana kerajaan, baru pada kurang lebih tahun 1860-an tari ini berkembang ke pelosok kerajaan dan menjadi jenis kesenian yang disukai oleh golongan rakyat biasa. Tari ini dimainkan setiap ada keramaian, misalnya acara malam perkimpoian, hajad, pengumpulan dana kampung dan sebagainya.   Tari Gandut sejak tahun 1960-an sudah tidak berkembang lagi. Faktor agama Islam merupakan penyebab utama hilangnya jenis kesenian ini ditambah lagi dengan gempuran jenis kesenian modern lainnya. Sekarang Gandut masih bisa dimainkan tetapi tidak lagi sebagai tarian aslinya hanya sebagai pengingat dalam pelestarian kesenian tradisional Banjar. &nb...

avatar
Chairunissa Manoto
Gambar Entri
Dewi Luing Indung Bunga
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan

Alkisah pada zaman dahulu di daerah Kalimantan Selatan pernah berdiri beberapa perkampungan yang saling berdekatan. Para penduduknya sering menebang hutan tanpa menanaminya kembali hingga alam menjadi rusak. Mereka juga sering bertengkar, saling menyakiti, suka merampas hak milik orang lain, dan gemar berfoya-foya. Beberapa tahun kemudian daerah itu ditimpa bencana kekeringan. Sudah enam bulan hujan tidak turun. Di mana-mana debu beterbangan dan tanah mulai pecah-pecah. Hutan yang dulu subur menghijau, kini pepohonan berubah menjadi meranggas. Hewan penghuni hutan banyak yang mati kehausan. Demikian pula ternak penduduk. Mata air yang ada di kaki bukit mulai mengering dan hanya mengeluarkan tetesan air. Padahal mata air itu merupakan satu-satunya sumber air yang mengairi tanah pertanian mereka. Akibatnya, mereka gagal panen. Penduduk yang tinggal di tepi sungai pun mulai gelisah. Air bersih semakin sulit didapatkan. Persediaan makanan pun semakin menipis. Di mana-mana terjad...

avatar
Nandafitsu
Gambar Entri
Si Diang Bakut
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan

Syahdan, di Kampung Timbuk Bahalang , Haruai, hiduplah seorang petani bernama Raden Palewangan. Tubuhnya gagah dan kekar. Ia mempunyai istri yang cantik jelita, baik tutur katanya, sopan-santun dalam pergaulan. Namanya Kenanga Boyan. Sesuai namanya, seumpama bunga kenanga, yang wanginya menghiasi konde pengantin.   Mereka keturunan bangsawan Kerajaan Tanjung Puri yang menjauhkan diri dari perebutan kekuasaan dan pertikaian di istana, menutup diri dari khalayak ramai. Sehari-hari, mereka dipanggil “Abah Diang” dan “Uma Diang” saja. Akhirnya, mereka bermukim di Kampung Timbuk Bahalang.   Kampung itu sunyi, hutan belantaranya lebat sekali. Penduduknya warga Dayak Ma’anyan, Deah dan Lawangan. Hutan yang lebat, luas dan gelap, dihuni hewan payau , kijang, kancil dan burung haruai, yang bulunya dipakai Suku Dayak sebagai tanda kepahlawanan.   Di kaki bukit, mengalir Sungai Tabalong Kiwa, yang berhulu di Tampirak, Muara U...

avatar
Nandafitsu
Gambar Entri
Utuh Talungkup wan Pilanduk
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan

Bahari, di Kampung Mahe, ada bibinian nang batianan. Uma Idang ngarannya. Lakinya sudah kadada lagi, hanyar am mati ditimbak patir wayah di pahumaan. Rumahnya rumbis banar. Hatapnya daun rumbia. Lamunnya ada angin tutus, takipaian hatapnya. Liwar buruk rumahnya.   Gawian Uma Idang saban hari maambil upah manurih gatah, sapalih batanam gumbili, sapalihan lagi bahuma. Parutnya sudah masuk itungan lapan bulan. Ujar urang, sabulan haja lagi mambarubus. Tagal, sidin cangkal haja lagi bagawi. “Aduhhhh… Parutku ganal sudah. Parak sudah baranak. Laki, kadada. Dingsanak, kadada. Duit, kada tapi ada. Dimapa juakah kaina nasip anakku ni…,” ujar Uma Idang marista diri. Saban hari, siang malam, Uma Idang asa marista. Satutumat, manangis saurangan, sampai bantal batahi lambuan.   Kada karasaan, sampai sudah sambilan bulan, sambilan hari. Manunggu wayahnya haja lagi. Saharianan Uma Idang badangsar, kasakitan parut. Hadap kiwa, hadap kanan...

avatar
Nandafitsu
Gambar Entri
Asal Mula Nama Jaro
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan

Di antara gemerisik daun ilalang di pinggiran jalan setapak, dua pasang kaki telanjang pria paruh baya melangkah tak kenal lelah menyusuri lereng bukit di sepanjang pesisir sungai. “Jek adhoh to kang gone sing diparani kui?” tanya Muhiman kepada temannya. “Yo, embuh, dek. Sing penting, mengko lak wis pethuk uwong, ngaso disek. Karo te`ko-te`ko, gon endi lemah ombo sing subur lan oleh digarap,“ jawab Marto Kuncung, sambil terus melangkah.   Di kejauhan, tampak kepulan asap di sebuah gubuk. “Kae` koyok enek gubuk. Ayo, mrono,“ sahut Muhiman. Keduanya bergegas ke gubuk itu.   “Kulo nuwuuun….“ Hampir bersamaan, Muhiman dan Marto Kuncung mengucapkan salam. Tak ada jawaban. Sekali lagi, Marto Kuncung mengulangi salam, tapi tetap tak ada sahutan dari gubuk di tengah sawah yang kering dilanda kemarau itu.   Di kejauhan, tampak seseorang bergegas menuju pondok. Setiba di depan Marto...

avatar
Nandafitsu
Gambar Entri
ketupat betumis
Makanan Minuman Makanan Minuman
Kalimantan Selatan

ketupat betumis merupakan makanan yang berasal dari banjarmasin, biasanya makanan ini ada saat perayaan idul fitri. jika anda ingin merasakan makanan ini anda tidak perlu jauh-jauh pergi ke banjarmasin, anda cukup membuatnya dirumah. Bahan-Bahan : 4 buah Ketupat besar (potong sesuai selera) Bahan untuk kuah : 2 L Santan cair 1 buah Bengkuang (iris tipis) atau dapat diganti dengan sayur nangka. 5-8 buah Kacang panjang (potong-potong) Secukupnya Garam, Gula. Bahan Lauk (habang) : 3-4 ekor Ikan Haruan/gabus, bisa juga pakai ayam atau bebek (potong2 sesuai selera). 2 sdm Air asam jawa 3 butir Telur bebek rebus 50 gr Cabai merah kering (buang bijinya) 1 ruas Kayumanis Secukupnya Garam, gula pasir & penyedap rasa Secukupnya Minyak goreng Secukupnya Air Bumbu Halus : 4 siung Bawang putih 7 siung Bawang merah 1 ruas Jahe 1 ruas Kencur 2-3 sdm Gula mer...

avatar
Findayuliana