Sejarah Barong Ider Bumi Kemiren Sebagaimana diceritakan oleh Siraj, salah seorang sesepuh adat Osing, latar belakang sejarah tradisi tolak bala ini semula pada tahun 1840-an saat Banyuwangi yang waktu itu masih bernama tanah Blambangan, diserang wabah penyakit aneh yang menyebabkan kematian ratusan warga. Banyak orang yang sakit pada pagi hari, sorenya meninggal dunia. Begitu juga kalau sore sakit dan paginya meninggal, begitu seterusnya. Selain itu, tanaman pertanian juga banyak yang terserang hama. Lalu salah seorang sesepuh adat meminta petunjuk pada nenek moyang Mbah Buyut Cili, yang makamnya masih dirawat hingga kini. Sesepuh desa mendapat wangsit lewat mimpi. Dalam mimpi tersebut, Buyut Cili memerintahkan warga melakukan arak-arakan barong jika ingin menghapus bencana saat itu. Perintah pun dilaksanakan dan setelah dilakukan arak-arakan, kondisi desa kembali membaik. Hingga kini, tradisi ini dilestarikan dengan tujuan menolak bala dan menjalin kebersamaan atau...
Kelor. Pohon dengan nama latin Moringa oliefera Lamkini senantiasa dikaitkan dengan kematian. Hampir setiap orang pasti membayangkan hal seram bila melihatnya. Terutama orang jawa, kelor sering digunakan untuk ritual kematian. Memandikan jenazah atau mempermudah seseorang yang sulit meninggal. Namun, dibalik itu semua, ada kelezatan tiada tara di setiap helai daunnya. Bagi mayoritas masyarakat, menjadikan daun kelor untuk sayur berkuah serasa agak tabu. Tentu saja bukan karena beracun atau membahayakan kesehatan, tapi akibat penggunaannya sering untuk ritual kematian. Bagi masyarakat di daerah Banyuwangi, Jawa Timur, daun kelor punya kenikmatan tersendiri. Jadi sayur segar yang sangat nikmat untuk jadi santapan di pagi atau siang hari. Sungguh tak terbayangkan kenikmatannya. Masyarakat Osing Banyuwangi, Jawa Timur, jadi pengguna abadi daun kelor. Tak hanya untuk ritual kematian, juga jadi santapan nikmat nan murah meriah. Belum bisa dikatakan ke Banyuwangi kala...
Candi Alas Purwo yang merupakan tempat Wisata Religi yang banyak didatangi orang baik orang hindu dari Bali atau dari Kecamatan Tegaldlimo sendiri dan Juga dari Agama lain yang ingin bersemedi di Candi Alas Purwo. namun candi yang satu ini masih kurang dikenal karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk memperkenalkannya. padahal apabila Candi ini dibangun sebagai tempat Wisata Religi. maka candi ini akan dikenal banyak orang dan tidak akan rusak terlupakan dan tergerus zaman.
permainan Ini sebenarnya seperti permainan Gopak Sodor . namun masyarakat banyuwangi menyebutnya Selondor. dimana sebenar nya hanya bahasa Osing selondor yang artinya kurang lebih seperti menyerobot. peraturan dlam permainan ini sama seperti Gopak sodor, ketika awal permainan dimulai, salah satu anak akan mengatakan "selondor...." dan setiap pemain mulai berpindah dan menghindar. ketika tahun 90'an permainan sangat buming di banyuwangi apalagi di kalangan anak-anak. sayangnya hanya segelintir orang saja yang masih suka memainkan Selondor.
Bipang berasal dari Tiongkok. Bi berarti beras, pang berarti wangi . Berarti beras yang wangi. Dalam bahasa Inggris makanan ringan ini lebih dikenal dengan puff rice cakes. Bipang dibuat dari beras yang dipanaskan dengan suhu tinggi sampai mekar, kemudian dicampur dengan gula yang telah dicairkan dan vanili, kemudian dicetak dan dipotong-potong. Sehingga camilan ini akan terasa renyah, manis, dan wangi di lidah. Orang yang pertama kali membuat bipang ini yaitu Alm.Bapak Kwee Pwee Bok. Beliau pertama kali membuat bipang sejak jaman penjajahan jepang . Jaman dulu belum ada kemasan plastik seperti jaman sekarang, sehingga bipang dibungkus dengan daun pisang. setelah Indonesia merdeka tahun 1945. Bipang mulai banyak dikenal masyarakat Pasuruan. Untuk membedakan dengan produk kompetitor, diperlukan 1 nama untuk membedakan. Karena pembeli bipang kebanyakan adalah para pelaut, nelayan, dipilihlah satu nama yang identik dengan dunia pelayaran. Akhirnya dipilihlah nama Jangkar. Sehin...
Tradisi Weweh merupakan tradisi saat lebaran yang masih dilakukan oleh masyarakat di wilayah Sidoarjo. Tradisi Weweh ini merupakan kegiatan membawa kue lebaran, gula, ataupun mie instan untuk diberikan kepada sanak saudara yang lebih tua. Mereka yang biasa melakukan weweh adalah anak-anak kecil. Sebab ketika mereka membawakan kue-kue tersebut, mereka akan memeperoleh uang dari saudara mereka atau orang yang dikasih kue tersebut. Tapi tidak menutup kemungkinan jika orangtua mereka yang melakukannya. Biasanya weweh ini dilakukan bersamaan dengan bersilahturahmi atau berkunjung ketempat saudara mereka.
Upacara Kasada Bromo merupaka n tradisi adat yang rutin dilakukan oleh Suku Tengger. Upacara ini diadakan di Pura Luhur Poten Gunung Bromo, yang berada dibawah kaki gunung bromo kemudian dilanjutkan menuju puncak gunung. Tidak seperti pemeluk hindu pada umumnya yang memiliki candi sebagai tempat ibadah, Pura Luhur Poten hanya terdiri dari sebidang tanah dilahan pasir sebagai tempat be rlangsungnya Upacara Kasada. Upacara Kasada Bro mo biasa dilakukan pada tengah malam hingga dini ha ri setiap bulan purnama di bulan kasodo menurut penanggalan jawa. Selain untuk menghormati leluhur mereka, Upacara Kasada bromo juga dilakukan untuk mengangkat seorang Tabib atau dukun disetiap desa. Beberapa hari sebelum Upacara Kasada Bromo dimulai, masyarakat akan mengerjakan sesaji sesaji yang nantinya akan dilemparkan ke Kawah Gunung Bromo. Pada malam upacara berlangsung Masyarakat Tengger berbondong bondong membawa ongkekyang berisi se...
SARONEN adalah musik Rakyat yang tumbuh berkembang di masyarakat Madura. Harmonisasi yang dinamis, rancak, dan bertema keriangan dari bunyi yang dihasilkannya memang dipadukan dg karakteristik dan identitas masyarakat Madura yang tegas, polos, dan sangat terbuka mengilhami penciptanya . Saronen berasal dari bahasa Madura " sennenan " ( Hari Senin ). Ciri khas musik SARONEN ini terdiri dari sembilan instrumen yang sangat khas, karena disesuaikan dengan nilai filosofis Islam yang merupakan kepanjangan tangan dari kalimat pembuka Alqur'anul Karim yaitu " BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM " yang kalau dilafalkan terdiri dari sembilan keccab. Kesembilan instrumen musik SARONEN ini terdiri dari : 1 saronen, 1 gong besar, 1 kempul, 1 satu kenong besar, 1 kenong tengahan, 1 kenong kecil, 1 korca, 1 gendang besar, 1 gendang dik-gudik ( gendang kecil ). Yang menarik dan menjadi jiwa dari musik ini satu alat tiup berbentuk kerucut, terbuat dari kayu jati den...
Kebo-keboan adalah ritual tradisi yang diadakan setahun sekali pada tgl 10 Suro atau 10 Muharaam di desa Alasmalang, Singojuruh, Banyuwangi. Ritual ini diadakan berkaitan dengan budaya agraris khususnya siklus tanam padi masyarakat.Upacara kebo-keboan adalah gabungan antara upacara minta hujan bila terjadi kemarau panjang atau rasa syukur, bila panen berhasil dengan baik. Di upacara ini beberapa laki laki berdandan menjadi kerbau mereka harus berkubang di tengah kubangan sawah yang baru dibajak, kemudian diarak keliling desa, disertai karnaval kesenian rakyat. Kemudian mereka juga beraksi membajak sawah.