Hidangan oseng-oseng daging sapi mercon adalah salah satu sajian sedap dari daging sapi yang memiliki cita rasa lezat dengan sensasi pedas yang menyegarkan. Hidangan ini tentunya akan cocok bagi anda para pecinta kuliner hidangan pedas. Pasalnya, sesuai dengan namanya, hidangan daging sapi mercon akan siap membuat lidah anda merasakan betapa segarnya sensasi super pedas gila yang begitu menggoda. Bahan Utama yang Diperlukan Untuk Oseng-Oseng Daging Mercon: 500 gram daging sandung lamur Bahan dan Bumbu Untuk Oseng-Oseng Daging Mercon: 5 butir bawang putih, diiris halus 20 biji cabai rawit merah utuh 12 butir bawang merah, diiris halus 8 buah cabai rawit hijau, diiris halus 1/4 sendok teh garam 1 buah tomat, dipotong 1/2 sendok teh terasi 8 buah cabai rawit merah, diiris halus 2 sendok teh gula merah 1 1/2 sendok makan air asam jawa 4 sendok makan minyak, untuk menumis...
Jika soto menggunakan daging ayam dan sapi itu sudah biasa. Soto khas Klaten berbeda, soto ini menggunakan daging bebek. Walaupun menggunakan daging bebek tidak kalah enak dengan soto lainnya. Tempat yang menjual soto bebek dapat ditemukan di sepanjang jalan raya Yogyakarta- Solo, tepatnya di Karanglo, Gondang, Klaten. Salah satu tempat legendaris di Karanglo adalah milik Bu Siswo, yang sudah berdiri sejak tahun 1953. BAHAN: ½ ekor (300 g) bebek, potong 2 bagian 2 sdm cuka masak 1 sdt garam 100 ml minyak untuk menumis 10 lembar daun jeruk purut 2 lembar daun salam 3 batang serai, ambil bagian putihnya, memarkan 2 L air Bumbu halus: 10 butir bawang merah 5 siung bawang putih 4 jahe 4 cm kunyit, bakar 1 sdt merica bubuk 1 sdt garam Pelengkap: 100 g suun kering, seduh air mendidih 1 batang seledri, iris halus 1 sdm bawang goreng 1 buah jeruk nipis...
Berdasarkan cerita rakyat pada sekitar awal abad 17 M, tersebutlah tiga orang pengelana yang masing-masing bernama Kyai Kolodete, Kyai Karim dan Kyai Walik, mulai merintis suatu pemukiman di daerah Wonosobo, Kyai Kolodete berada di Dataran Tinggi Dieng, Kyai Karim berada di daerah Kalibeber dan Kyai Walik berada di sekitar Kota Wonosobo sekarang ini, dan sejak saat itu daerah ini mulai berkembang dan ketiga tokoh tersebut dianggap sebagai cikal bakal dari masyarakat Wonosobo. Pada masa Kerajaan Mataram, letak pemerintahan berada di Desa Selomanik sebagai kepala pemerintahannya adalah Ki Tumenggung Kartowaseso dan Ki Butowereng sebagai patihnya. Seperempat abad dari wafatnya Tumenggung Kartosuwiryo tersebut, pusat pemerintahan beralih ke Desa Pecekelan (Kalilusi) sebagai Kepala pemerintahannya adalah Ki Tumenggung Wiroduto, selang beberapa saat pusat pemerintahannya berpindah dari Kalilusi ke daerah Ledok Selomerto.  ...
Sejarah Kota Semarang dimulai sejak abad ke-8 Masehi, daerah pesisir utara yang bernama Pragota (sekarang bernama Bergota) merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Sebenarnya daerah tersebut merupakan pelabuhan yang di depannya terdapat banyak pulau-pulai kecil. Dikarenakan pengendapan yang kian banyak hingga sekarang, akhirnya membentuk sebuah daratan. Pelabuhan masa lampau itu diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu yang memanjang ke Simongan. Di daerah itu terdapat sebuah tempat keberadaan armada milik Laksamana Cheng Ho (1405 M). Pendaratan kapal milik Laksamana Cheng Ho di bangun sebuah kelenteng dan masjid yang sekarang dinamakan Kelenteng Sam Po Kong. Suatu hari (Abad 15 M), ada seorang Pangeran dari Demak yang menyebarkan Islam ke daerah Pragota, bernama Pangeran Made Pandan. Dari waktu ke waktu, daerah tersebut semakin subur dengan banyaknya pepohonan dan rerumputan yang tumbuh lebat, dari sela-sela kesuburan tanaman itu muncullah pohon asam...
Cerita bermula ketika Sunan Pakubuwana II memerintahkan Tumenggung Honggowongso dan Tumenggung Mangkuyudo serta Komandan pasukan Belanda J.A.B Van Hohenndorff untuk mencari lokasi ibukota kerajaan Mataram Islam yang baru. Setelah mempertimbangkan faktor fisik dan non-fisik akhirnya terpilihlah suatu desa di tepi Sungai Bengawan yang bernama desa Sala ( 1746 Masehi atau 1671 Jawa ). Sejak saat itu desa Sala berubah menjadi Surakarta Hadiningrat dan terus berkembang pesat. Kota Surakarta pada mulanya adalah wilayah kerajaan Mataram. Kota ini bahkan pernah menjadi pusat pemerintahan Mataram. Karena adanya Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755) menyebabkan Mataram Islam terpecah karena propaganda kolonialisme Belanda. Kemudian terjadi pemecahan pusat pemerintahan menjadi dua yaitu pusat pemerintahan di Surakarta dan Yogyakarta. Pemerintahan di Surakarta terpecah lagi karena Perjanjian Salatiga (1767) menjadi Kasunanan dan Mangkunegaran. Pada tahun 1742, orang-orang Tionghoa membe...
Kabupaten Banyumas berdiri pada tahun 1582, tepatnya pada hari Jum`at Kliwon tanggal 6 April 1582 Masehi, atau bertepatan tanggal 12 Robiul Awwal 990 Hijriyah. Kemudian ditetapkan dengan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Daerah Tingkat II Banyumas Nomor 2 tahun 1990. Keberadaan sejarah Kabupaten Banyumas tidak terlepas dari pendirinya yaitu Raden Joko Kahiman yang kemudian menjadi Bupati yang pertama dikenal dengan julukan atau gelar ADIPATI MARAPAT (ADIPATI MRAPAT). Riwayat singkatnya diawali dari jaman Pemerintahan Kesultanan PAJANG, di bawah Raja Sultan Hadiwijaya. Kisah pada saat itu telah terjadi suatu peristiwa yang menimpa diri (kematian) Adipati Wirasaba ke VI (Warga Utama ke I) dikarenakan kesalahan paham dari Kanjeng Sultan pada waktu itu, sehingga terjadi musibah pembunuhan di Desa Bener, Kecamatan Lowano, Kabupaten Purworejo (sekarang) sewaktu Adipati Wirasaba dalam perjalanan pulang dari pisowanan ke Paiang. Dari peristiwa tersebut untuk menebus kesalahannya...
Rumah bangsal kencono merupakan rumah adat yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada zaman dulu rumah adat ini digunakan sebagai tempat tinggal raja-raja jawa dan para pejabat kerajaan. Ciri khas rumah adat ini adalah mempunyai corak ornamen yang mengandung filosofi dan nilai-nilai kehidupan yang merupakan lambang dari pola perilaku manusia, alam semesta dan kehidupan.
Jenang krasikan namanya, makanan khas Purworejo yang satu ini berbeda dengan jenang pada umumnya. Jenang dalam bahasa Jawa memiliki arti bubur, namun jenang yang satu ini tidak berbentuk bubur melainkan mirip dodol dengan tekstur yang sedikit lebih lembut. Jenang krasikan terbuat dari bahan utama beras ketan dan gula merah. Tambahan santan dan sedikit garam membuat krasikan terasa begitu nikmat. Teksturnya yang lembut, membuat kudapan yang satu ini terasa seperti lumer saat berada di mulut. Rasa manis yang ada di jenang krasikan tidak membuat kita eneg. Bahkan, bagi Anda penggemar dodol, mencoba jenang krasikan menjadi pilihan yang menarik dan menyenangkan. Biasanya jenang krasikan dijual dengan potongan-potongan kecil yang dibungkus plastik tipis. Potongan-potongan kecil ini kemudian dikemas kedalam sebuah wadah. Harga kudapan ini juga relatif terjangkau, biasanya jenang krasikan dijual dengan harga Rp20.000 hingga Rp40.000 tergantung dari besar kecilnya serta tingkat keteb...
Kerang Usal merupakan masakan khas Yogyakarta, Kerang Usal saat ini menjadi makanan yang bayank di buru oleh wisatawan. untuk mengolah kerang ini di haruskan untuk merebusnya terlebih dahulu, lalu jika sudah direbus kerang tersebut di keluarkan dari cangkangnya. Berikut cara membuat Kerang Usal. Bahan-Bahan : 1 kilogram kerang usal segar 7 sendok makan saus tomat 5 sendok makan saus tiram 3 sendok makan saus sambal instans 2 cabe merah kering giring 1 cabe merah, potong serong 150ml air 1 sendok teh merica Bumbu Halus : 5 siung bawang merah 3 siung bawang merah 5 buah cabe merah 1 ruas jahe, memarkan Cara Membuat : Bersihkan terlebih dahulu kerang yang hendak anda oleh sebagai bahan dasar masakan. Buka bagian cangkang kerang, kemudian bersihkan bagian selaput di bawah bagian daging kerang. Siapkan panci dan air kemudian anda rebus kerang tersebut sampai matang bersama...