Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat, Asal-Usul, Legenda Jawa Tengah Semarang
Asal Usul Semarang
- 28 Oktober 2017

Sejarah Kota Semarang dimulai sejak abad ke-8 Masehi, daerah pesisir utara yang bernama Pragota (sekarang bernama Bergota) merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Sebenarnya daerah tersebut merupakan pelabuhan yang di depannya terdapat banyak pulau-pulai kecil. Dikarenakan pengendapan yang kian banyak hingga sekarang, akhirnya membentuk sebuah daratan. 


 

Pelabuhan masa lampau itu diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu yang memanjang ke Simongan. Di daerah itu terdapat sebuah tempat keberadaan armada milik Laksamana Cheng Ho (1405 M). Pendaratan kapal milik Laksamana Cheng Ho di bangun sebuah kelenteng dan masjid yang sekarang dinamakan Kelenteng Sam Po Kong.

Suatu hari (Abad 15 M), ada seorang Pangeran dari Demak yang menyebarkan Islam ke daerah Pragota, bernama Pangeran Made Pandan. Dari waktu ke waktu, daerah tersebut semakin subur dengan banyaknya pepohonan dan rerumputan yang tumbuh lebat, dari sela-sela kesuburan tanaman itu muncullah pohon asam arang, kemudian daerah itu di sebut Semarang.

 

Pangeran Made Pandan di sebut sebagai pendiri desa, karena kinerjanya yang baik beliau di percaya menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya memimpin daerah, digantikan langsung oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II atau lebih dikenal dengan Sunan Bayat. Di bawah pimpinan Kyai Ageng Pandan Arang II, Semarang semakin jaya, sehingga Sultan Hadiwijaya dari Pajang menarik simpati kepadanya.

Karena persyaratan Semarang menjadi Kabupaten telah terpenuhi, maka oleh Sultan Hadiwijaya yang sudah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga akhirnya memutuskan untuk menjadikan Semarang mnjadi Kabupaten. Pengangkatan Semarang menjadi Kabupaten tersebut bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW (12 rabiul awal 954 H), hingga tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang.

Pada tahun 1678 M, Amangkurat II dari Mataram telah berjanji kepada VOC untuk memberikan wilayah Semarang sebagai ganti dari hutangnya. Amangkurat II mengklaim bahwa daerah Priangan akan lunas jika pajak dari pelabuhan pesisir diberikan. Hingga pada tahun 1705 M Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC atas jasanya membantu merebut Kastasura. Sejak saat itulah Semarang telah resmi menjadi milik VOC yang telah dipimpin oleh Pemerintah Hindia Belanda.


 

Stanblat Nomor 120 tahun 1906 Belanda membentuk Pemerintahan Gemeente, dimana pemerintahan kota Semarang dikepalai oleh seorang Burgemeester (Walikota). Sistem Pemerintahan Belanda ini hanya berlangsung singkat, kemudian pada tahun 1942 pemerintahan pendudukan Jepang datang.


 

Pada masa pemerintahan Jepang, Semarang di kepalai Militer (Shico) dari Jepang dan didampingi dua orang wakil (Fuku Shico) yakni dari Jepang dan bangsa Indonesia. Namun, pemerintahan itu tidak juga berlangsung lama, sesudah kemerdekaan tanggal 15 - 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa pemuda-pemuda Semarang bertempur melawan balatentara Jepang yang disebut Pertempuran Lima Hari.


 

Hingga pada tahun 1946, lnggris atas nama Sekutu menyerahkan kota Semarang kepada pihak Belanda. Belanda dengan tipu muslihatnya menangkap Mr. Imam Sudjahri (Walikota Semarang) tanggal 3 Juni 1946 sebelum proklamasi kemerdekaan. Narnun semangat para pejuang Semarang di bidang pemerintahan masih tetap menjalankan pemerintahan dengan baik sampai bulan Desember 1948.

 

Daerah pengungsian para pejuang berpindah-pindah, mulai dari kota Grobogan, Purwodadi, Gubug, Tegowanu, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya menetap di Yogyakarta. Raden Patah, R.Prawotosudibyo dan Mr Ichsan adalah salah satu pimpinan yang masih menjalankan pemerintahan dengan baik, hingga Belanda membuat Recomba yang bertujuan membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti masa kolonial dulu yang dipimpin oleh R Slamet Tirtosubroto.

Tetapi hal itu tidak membuahkan hasil karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. Hingga pada tanggal 1 April 1950, Komandan KMKB, Mayor Suhardi menyerahkan kepemimpinan pemerintah Semarang kepada Mr Koesoedibyono. Kemudain ia menyusun kembali aparatur pemerintahan untuk semakin memperlancar jalannya pemerintahan Semarang.

 

 

Sumber : http://www.seputar-jateng.com/2015/08/asal-usul-kota-semarang.html#

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya