masyarakat adat
1.447 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Calung
Alat Musik Alat Musik
Jawa Barat

Sekilas alat musik Sunda ini sama dengan angklung. Ya, calung memang bisa dibilang merupakan saudara kembar dari angklung. Sama-sama terbuat dari bambu dan membunyikan suara-suara yang merdu. Apa Itu Calung? Calung dapat diartikan sebagai sebuah alat musik yang terbuat dari bambu yang dimainkan dengan cara dipukul sambil dijinjing. Pengertian lain dari calung adalah sebuah seni pertunjukan. Meski merupakan saudara kembar dari angklung, keduanya terbilang unik dalam hal cara memainkannya. Seperti diketahui, angklung dibunyikan dengan cara digoyang sedangkan calung dibunyikan dengan cara dipukul. Tangga nada yang ada pada calung ini adalah da-mi-na-ti-la. Jenis-Jenis Calung Calung Sunda ini terdiri atas dua jenis, yaitu; 1.    Calung Jinjing Calung jinjing terdiri dari 4 hingga 5 buah bambu. Dimainkan dengan cara dijinjing lalu dipukul. Caranya adalah menjinjingnya dengan tangan kanan dan memukulnya dengan tangan kiri. Cara memukulnya pun tida...

avatar
OSKM_16318145_Adi Prabowo
Gambar Entri
Kitab Waruga Jagat
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Kitab Waruga Jagat merupakan sebagian kecil dari isi naskah yang tersimpan di Museum Yayasan Pangerang Sumedang (YPS) di Sumedang. Bagian yang lainnya dari naskah tersebut merupakan semacam perimbon, yang isinya terdiri dari bermacam-macam hal, sebagai catatan yang berhubungan dengan ilmu kebatinan.   Naskah tersebut tidak berasal dari kertas biasa, melainkan dari bahan yang dikenal dengan nama “kulit sach”, sejenis daluang yang terbuat dari kulit kayu. Hingga kini pembuatan daluang dari kulit sach itu masih diproduksi orang di daerah Wanaraja, kabupaten Garut, dipergunakan sebagai alat pembungkus. Naskah itu berukuran kwarto, yang tidak mengenai KWJ tertulis dalam huruf ‘pegon’ (Arab Jawa) dengan bahasa Jawa-Sunda, tebalnya hanya terdiri dari atas 12 lembar.   Kecuali sebuah naskah yang tersebut diatas, pada YPS, tersimpan pula dua buah naskah yang lain, sebuah di antaranya ialah Silsilah Keturuna...

avatar
OSKM18_16418203_Muhamad Luthfi Luthansyah
Gambar Entri
Ganti Sirap
Ritual Ritual
Jawa Barat

Tradisi penggantian sirap telah dilakukan setiap 4 tahun untuk semua bangunan dengan atap sirap kayu di dalam Kompleks Kabuyutan Trusmi tetapi kemudian diubah untuk dilakukan setiap empat tahun dengan membaginya menjadi dua fase secara bergantian. Sirap kayu yang digunakan terbuat dari kayu jati dan dibuat di Kabuyutan Trusmi oleh sekelompok tukang kayu yang diundang datang dari baik desa Trusmi maupun tetangga desa. Jumlah tukang kayu yang datang dapat mencapai sekitar 20-50 orang dengan membawa peralatan dan mesin mereka sendiri dan dikoordinasi oleh Kyai di Kabuyutan Trusmi. Bahan kayu jati dapat diperoleh dari kebun jati di bagian belakang dan samping Kabuyutan Trusmi dan area lainnya di tanah-tanah wakaf masyarakat yang sengaja ditanami untuk kebutuhan ganti sirap. Kekurangan bahan dapat dibeli dari pasar kayu domestik. Tradisi penggantian sirap terakhir dilakukan pada 2010, dan yang berikutnya akan dilakukan pada 2014. Pada tradisi ganti sirap yang...

avatar
OSKM_16018148_Faradilah Ade
Gambar Entri
Empal Gentong
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Empal gentong merupakan salah satu makanan khas dari daerah Cirebon . Makanan ini sudah menjadi makanan yang ikonik bagi cirebon .  Empal gentong berasal dari desa  Battembat, kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon. Empal memiliki arti sebagai gulai dicirebon .Bentuk empal gentong menyerupai gulai dengan potongan potongan daging sapi , babat , dan usus . Empal gentong ini dinamai seperti ini karena gulai yang dimasak dalam gentong atau kuali yang biasa terbuat dari tanah liat . Bahan bakarnya pun masih menggunakan kayu bakar . Empal gentong biasa dimakan bersama dengan lontong ataupun nasi .  Lontong menurut orang cirebon adalah beras yang dimasukkan kedalam daun pisang yang sudah dibentuk menjadi silinder .Cabai yang digunakan untuk empal gentong merupakan cabai kering yang dibuat menjadi seperti bubuk . Selain itu empal gentong juga biasa disantap dengan kerupuk rambak . Kerupuk rambak adalah kerupuk kulit biasa dibuat dari sapi . Sekarang ini sudah banyak tempat...

avatar
OSKM_16518170_Marcolino Wijaya
Gambar Entri
Boboko (Bakul Nasi)
Ornamen Ornamen
Jawa Barat

Boboko adalah tempat untuk mencuci atau membersihkan beras, bisa juga disebut sebagai wadah nasi. Boboko terbuat dari bambu yang dibelah belah kemudian dianyam sampai rapat, bentuknya bundar cembung dengan kaki segi empat yang biasa disebut sebagai soko. Sisi permukaan wadah diberi wengku dililitkan dengan bambu tali. Nenek moyang kita dahulu sudah memiliki pengetahuan yang luar biasa, buktinya mereka berfikir untuk menciptakan alat yang dapat membantu dalam kegiatan mereka. Pada zaman itu sudah mulai berkembang pengetahuan tentang anyaman, yaitu sejumlah benda yang berbentuk lembaran baik berupa daun, bambu, kulit kayu atau apapun yang disatukan dan saling menganyam sehingga membentuk aneka benda yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan saat itu. Pada masyarakat Sunda, boboko digunakan juga untuk menyimpan barang makanan yang akan dikirimkan ke tetangga atau saudara. Boboko atau dalam bahasa indonesia adalah bakul nasi memiliki banyak kegunaan, yaitu sebagai pe...

avatar
OSKM18_16518099_Annisabelia Firdaus
Gambar Entri
Tradisi Ngabungbang: Mandi di Bulan 10 Mulud.
Ritual Ritual
Jawa Barat

Tradisi Ngabungbang, Tradisi Terang Bulan di 10 Mulud. Oleh: Adis Najmia   Di daerah pedesaan Indonesia, tradisi dan kepercayaan setempat kerap kali masih dijumpai, seperti mandi di sungai tertentu agar awet muda, upacara tradisional untuk meminta hasil panen yang melimpah, dan banyak lainnya. Entah kepercayaan tersebut benar atau tidak, tradisi tersebut tetap sering dilakukan oleh masyarakat setempat dan banyak yang percaya.   Seperti salah satu tradisi yang paling terkenal di kampung Cigintung, Kabupaten Sumedang, adalah tradisi 'Ngabungbang', yaitu kegiatan mandi bersama-sama--pria dan wanita--yang dilakukan setiap bulan mulud dari tanggal 10 sampai 17. Menurut sang kuncen, Pak Igi, masyarakat melaksanakan ritual ini bertujuan untuk mensucikan diri, melancarkan jodoh, bahkan sampai meminta kemudahan dalam berusaha. Namun sekarang, lokasi mandi pria dan wanita sudah dipisah.   Lokasi tempat Ngabungbang ini berada di pemandian Ci...

avatar
OSKM_16318064_Adis
Gambar Entri
Kampung Naga
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Kampung Naga              Kampung Naga merupakan kampung adat yang  terletak di Tasikmalaya, Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Salawu,  merupakan suatu perkampungan yang dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat peninggalan leluhurnya, yaitu adat Sunda. Kampung Naga merupakan sebuah kampung adat yang masih lestari. Mereka menolak campur tangan dari pihak luar jika hal itu mencampuri dan merusak kelestarian kampung tersebut.                     Untuk bisa ke Kampung Naga, orang harus melewati sekitar 439 anak tangga. Terbuat dari batu yang dilapis semen, ini setelah direnopasi pada tahun 2009 oleh bapak Anton yang sekarang menjadi kapolda jabar. Sebelum direnopasi, anak tangganya berjumalh 360 yang terbuat dari kayu atau bambu.  tangga itu menuruni bukit yang terjal ,dari muara tangga terbentang jalan batu di antara sawa...

avatar
OSKM_16418026_iqbal fauzi
Gambar Entri
Kembang Temu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Kembang temu adalah salah satu makanan tradisional yang berasal dari Indramayu, Jawa Barat. Makanan yang terbuat dari tepung beras ini memiliki bentuk menyerupai Bunga Kembang Temu, tanaman yang berasal dari genus  curcuma,  dengan warna putih, merah muda, hijau, hingga kuning. Kembang temu dapat disajikan basah dengan direndam dalam santan sebagai kuahnya atau disantap kering dengan parutan kelapa. Adanya unsur kelapa dan tepung beras sendiri membuat rasanya cukup gurih, sedikit asin, dan sedikit manis. Kembang temu biasa dijual di pasar tradisional, namun kini cukup sulit untuk ditemukan. Untuk itu membuatnya sendiri di rumah dapat menjadi solusi untuk dapat menyantap Kembang Temu. Cara membuat Kembang Temu: Siapkan bahan yaitu tepung beras, air panas, pewarna (opsional), kelapa parut, dan santan; Campur tepung beras dengan santan, lalu aduk dengan tangan hingga bercampur; Beri pewarna bila diperlukan, campur hingga merata; Ambil sedikit...

avatar
OSKM18_19818098_Muhamad Azka Adzillah Abdul Aziz
Gambar Entri
Kadedemes atau Empoy
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Kulit singkong yang biasanya hanya menjadi limbah makanan dikreasikan oleh orang sunda pada zaman dahulu menjadi salah satu makanan khas sunda. Alasan ide tersebut muncul mungkin karena pada masa tersebut orang-orang kekurangan makanan sehingga mengkreasikan salah satu limbah makanan, yaitu kulit singkong menjadi lauk pauk. Kreasi kulit singkong ini di beri nama kadedemes, ada juga yang menyebutnya empoy. Kadedemes terbuat dari kulit singkong yang sudah di cuci bersih lalu di rebus sampai lunak kemudian di iris kecil. Selain kulit singkong ada juga bahan lain yang digunakan untuk membuat kadedemes, yaitu cabai hijau dan daun bawang yang sudah di iris. Selain bahan yang di iris ada juga bahan yang di haluskan lalu di tumis, antara lain oncom bandung, bawang merah, bawang putih, kencur, cabai rawit, dan terasi. Setalah bahan yang di tumis sudah tercium harumnya, masukkan bahan yang sudah di iris dan juga kulit singkong yang sudah di rebus dan di iris, dan jangan lupa untuk menamba...

avatar
OSKM18_16018113_leola fauziah