Situs Bumi Adat Cikondang Situs Bumi Adat Cikondang ini berada di Kp. Cikondang Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Situs ini sudah berdiri selama lebih dari 360 tahun. Situs ini dijaga dan dipelihara oleh seorang kuncen yang bernama Abah Anom, yang bernama lengkap Anom Juhana. Beliau sudah berusia 70 tahun dan sudah 7 tahun menjadi kuncen Situs Bumi Adat Cikondang. Luasnya 3 hektar yang terdiri atas pekarangan, bumi adat, hutan larangan, makam, dan sawah. Menurut penuturan Abah Anom, situs ini dulunya ada 40 rumah, namun pada tahun 1942 terjadi kebakaran yang hanya menyisakan 1 rumah yang sampai saat ini masih berdiri. Situs Bumi Adat Cikondang ini sudah mengalami renovasi dua kali, yang pertama didanai oleh keluarga keturunan kuncen, tepatnya paman Abah Anom sedangkan yang kedua mendapat biaya dari pemerintah daerah Kabupaten Bandung. Meski sudah menglami perbaikan, ada satu prinsip yang dipegan goleh keturunan kuncen Bumi Adat Cikondang, yaitu ‘upami...
Sorabi Kuningan Pada umumnya, sorabi terbuat dari campuran tepung beras dengan tepung terigu/beras dan parutan kelapa (santan). Bentuknya bulat. Yang menjadi ciri khas sorabi adalah cara memasaknya dengan belanga terbuat dari tanah liat di atas tungku api. Namun, terdapat kekhasan setiap daerah dalam menyajikan sorabi, tak terkecuali Kuningan. Bila sorabi Solo terkenal dengan rasa manisnya, sorabi Bandung dengan inovasi kekiniannya, sorabi Kuningan terkenal dengan kegurihannya. Sorabi Kuningan dapat ditemukan dengan berbagai jenis: polos, telur, oncom, sohun, bakwan, aci, dan gorengan lainnya. Penjual hampir selalu dapat kita temukan di pinggir jalanan sejak jam 5 sampai jam 8 pagi, karena sorabi yang hangat menjadi pilihan yang sangat tepat untuk mengisi perut keroncongan untuk melawan dinginnya hawa Kuningan di pagi hari. Berikut cara mempersiapkan sorabi Kuningan: Bahan: -Campuran tepung beras dan santan -Garam secukupnya -Bahan tambahan pilihan (telur, oncom, sohun...
Jawa Barat adalah daerah yang kaya akan kebudayaan kuliner. Salah satu kebudayaan itu adalah Sate Cantilan. Sate Cantilan adalah sate khas buatan penduduk di daerah Kabupaten Bandung, lebih lanjut tersebar di Katapang, jalan menuju gunung lalakon, dan sekitar stadion Si Jalak Harupat. Dapat diakatakan, tidak banyak perbedaan antara hidangan Sate Cantilan dengan hidangan sate lain, dari segi bahan, cara pembuatan , dan rasa . Hal yang membedakan adalah membudayanya pembuatan sate ini sejak tahun 90-an untuk tujuan wisata. Banyak penduduk sekitar yang membuka warung sate di pinggir jalan, mencari penghidupan dengan menawarkan makanan dan pemandangan persawahan. Hal ini yang membuat sensasi konsumsi Sate Cantilan berbeda. Mayoritas konsumen adalah pesepeda yang berolahraga di pagi hari, masyarakat sekitar, serta orang dari luar kota menuju Kabupaten Bandung untuk berwisata. #OSKMITB2018
Serabi merupakan jajanan pasar tradisional yang berasal dari Indonesia di daerah bandung sendiri serabi lebih dikenal dengan sebutan surabi. Ada dua jenis serabi, yang pertama serabi manis yang menggunakan kinca (gula merah cair) dan serabi asin yang biasanya ditaburi oncom yang telah diberi bumbu di atasnya. Namun dengan berkembangnya zaman sekarang muncul surabi dengan topping atau saus yang bermacam- macam seperti surabi durian, keju, coklat dan lain-lain. Berikut adalah cara pembuatan surabi manis tradisional Bahan: - 175 gr tepung beras -75 gr tepung kanji -25 gr tepung terigu -2 sdt garam -2 sdm gula pasir -125 ml santan dari 1/2 butir kelapa -400 ml santan dari 1/2 butir kelapa -2 sdm air suji yang dibuat dari 15 lb daun suji dan 2 lb daun pandan lalu ditumbuk dan diperas dengan 100 ml air. kemudian dicampur dengan santan encer. ...
Gudang selatan adalah nama sebuah daerah di Bandung yang terdapat banyak bangunan tua yang sudah ada dari saat jaman penjajahan Belanda. Beberapa tahun yang lalu, bangunan-bangunan tua di daerah ini tidak dipakai oleh masyarakat dan dilupakan karena bangunan yang sudah tua dan dianggap tidak menarik bagi banyak masyarakat. Akan tetapi, tempat ini dihidupkan kembali atau direvitalisasi oleh beberapa tokoh komunitas kreatif bandung dengan mempertahankan bangunan belanda tersebut dan merenovasi bagian dalamnya. Akhirnya, tempat ini sekarang menjadi hidup yang di dalamnya menjadi ruang publik bagi masyarakat, seperti terdapat cafe, bistro, dan restoran di dalamnya. Banyak juga event-event yang diadakan oleh komunitas kreatif bandung di sana, seperti festival, pameran seni, dan yang lainnya. Untuk datang kesana pun tidak dikenakan biaya dan tempat tersebut sangat menarik untuk dijadikan tempat foto bagi anak-anak muda. #OSKMITB2018 sumber foto: hasil foto pribadi
Nama desa : Tangsi Terletak di Kecamatan Paseh Kab. Bandung Cerita Rakyat masih menjadi cerita favorit bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat yang berada di wilayah pedesaan. Ditambah nama-nama suatu daerah di Indonesia yang terbilang unik mengundang masyarakat mencari tahu asal muasal dan membuat suatu cerita, contohnya adalah Desa Tangsi. Kenapa nama desa ini disebut Tangsi? Untuk mengetahui hal tersebut saya mendapatkan cerita dari nenek teman saya yang berusia kira-kira 60 tahun. Beliau bercerita, katanya dulu daerah ini bekas gudang senjata/pabrik senjata militer belanda. Siapa yang menemukan nama terebut? Jawabannya adalah orang-orang sekitar. Jadi masyarakat sekitar (buruh kasar) tidak paham terhadap bahasa belanda, mereka sering mendengar orang-orang belanda menyebut "tangsi". Masyarakat mengira kata "tangsi" itu berarti kata untuk memanggil mereka tetapi sebenarnya nama tangsi tersebut ditujukan untuk nama gudang senjata...
Ini merupakan sebuah lagu yang awalnya mengagetkan saya. Peyeum merupakan salah satu makanan tradisional yang bisa dibilang disenangi oleh masyarakat. Selain karena cara pembuatanya yang bisa dibilang mudah, bahkan dibuat menjadi salah satu tes akhir praktikum biologi di sma saya, peyeum juga ternyata memiliki lagu sendiri yang dibuat karena saking populernya peyeum ini di kalangan masyarakat. Lagu ini memiliki lirik sebagai berikut: Dimana-mana Di kampung di kota Tos kakoncara Ku nikmat rasana Sampeu asalna Teu direka-reka Naon namina Duh matak kabita Peuyeum Bandung kamashur Pangaosna teu luhur Ku sadaya kagaleuh Sepuh jeung murangkalih Mangga cobian Bilih panasaran Peuyeum ti Bandung Henteu sambarangan Lagu ini ternyata banyak dinyanyikan oleh masyarakat karena kecintaanya kepada peyeum. OSKMITB2018
Stasiun Kereta Api Cimahi, terletak di Jalan Stasiun, Cimahi Tengah sebelah utara Rumah Sakit Dustira. Stasiun Kereta Api Cimahi ini terletak pada ketinggian +723m dan terletak pada Daerah Operasi II Bandung. Stasiun ini dibangun pada tahun 1884, dan awalnya ditujukan untuk kepentingan militer. Stasiun Kereta Api dibangun bersamaan dengan pembangunan jalan kereta antara Bandung - Cianjur pada tahun 1874-1893. Arsitektur dari Stasiun Kereta Api Cimahi ini bergaya Eropa ( artdeco ). Gaya artdeco dapat terlihat dari mulai pintu masuk, jendela-jendela, ventilasi dan dinding. Dulu, stasiun ini digunakan sebagai sarana pengangkutan logistik militer dari Batavia menuju Cimahi dan Bandung. Sejak tahun 1880, Cimahi memang sudah terpilih menjadi salah satu basis militer Pemerintah Hindia Belanda. Dari 5 jalur kereta yang ada, hanya 3 yang masih beroperasi. Walaupun begitu semua fasilitas Stasiun Kereta Api Cimahi ini masih berfungsi dengan baik dan tidak banyak perubahan yang terjadi...
Waduk setupatok atau yang biasa dibilang oleh masyarakat sekitar sebagai danau Setupatok. Merupakan waduk/embung yang berada di Desa Setupatok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Waduk ini sudah terkenal diantara masyarakat di desa setupatok. Sebagian warga menyebut bahwa waduk ini merupakan waduk/embung/danau yang terbentuk secara alami sedang zaman dahulu kala, sebagian lainnya menyebut bahwa waduk Setupatok dibuat oleh Belanda pada zaman penjajahan Belanda. Berdasarkan fakta yang didapat dari beberapa narasumber yang tinggal di sekitar waduk Setupatok ini memaparkan bahwa sebenarnya waduk Setupatok ini dibangun oleh Belanda ketika Belanda menjajah Indonesia. Waduk ini dibuat pada tahun 1918-1921 dengan tanah yang berasak daru tanah warga yang dikontrak Belanda selama 22 tahun. Waduk Setupatok dibangun karena wilayah kota Cirebon sering mengalami banjir setiap musim penghujan datang, dimana pada zaman itu Kota Cirebon merupakan kota yang sangat strategis bagi...