LEUNCA (Solanum americanum Mill. Accepted name base on: Gard. Dict. (ed.8) no.5 1768. Sinonim: Solanun nigrum L. (Varietas jawa). LEUNCA (sunda) dikenal juga dengan nama: Ranti; Black-berry nightshade; Glossy Black nightshade. Merupakan salah satu jenis sayuran yang berasal dari kelompok terung-terungan (Solanaceae). Jenis ini memiliki persebaran tumbuh yang sangat luas dari daerah tropis hingga subtropis. Di jawa barat Leunca dikonsumsi secara tunggal (Lalapan) atau di campur dan diolah dengan menu masakan lainnya seperti: Karedok leunca (Subang, Bandung, Ciweudey), tumis tempe leunca (sunda:umum) dan menu masakan lain sesuai dengan selera chef. Leunca bagi masyarakat umum terkadang sering disamakan dengan Tetokak (Solanum torvum), padahal kedua jenis ini sangat berbeda, meskipun masih dalam satu kelompok terung-terungan (Solanaceae). Selain dikonsumsi sebagai makanan Leunca juga berkhasiat sebagai tumbuhan obat menurut beberapa sumber. Tetapi Leunca juga memiliki kandungan...
Tahun 2018 ini paling seger bahas jajanan kekinian yang baru trending di kalangan anak muda dan emak-emak. Kalau kalaian ke jepang pasti banyak sekali yang jual namanya mochi. Kalau kita biasa menyebutnya kue mochi, bentuknya yang bulat teksturnya yang lembut dengan berbahan dasar beras ketan ini sangat banyak sekali peminatnya. Rasanya enak banget, gurih dan masir. Perayaan tahub baru jepang mochi akan banyak sekali yang jual, mungkin karena sudah menjadi budaya mereka membuat mochi pada tahun barunya sehingga perayaan itu di sebut dengan perayaan Mochitsuki. Akan tetapi kabarnya kue mochi juga di pakai di perayaan lain di negara bunga sakura tersebut. Mochi Ice Cream Warna-Warni Empuk dan Enak Kalau di Indonesia juga banyak yang menjual kue mochi, sangat mudah untuk di beli di tempat oleh-oleh apalagi di daerah magelang, bandung, jogja dan...
Suku Sunda di Tatar Pasundan: provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung dan wilayah barat Jawa Tengah (Banyumasan). Langsèng atau sèèng adalah peralatan dapur untuk membantu menanak nasi (mengukus nasi setengah matang / nasi tim / nasi aron). Langseng terbuat dari logam. Langseng tradisional terbuat dari tembaga, sedangkan yang lebih modern terbuat dari aluminium. Langseng berfungsi sebagai wadah untuk merebus air yang uapnya digunakan untuk mengukus, sekaligus sebagai tempat diletakkannya alat lain untuk menampung beras/nasi. Beras yang telah ditim atau diaron(direbus sampai airnya terserap) atau nasi diletakkan pada kukusan atau angsang (Sunda: aseupan). Aseupan pada langseng tembaga tradisional dibuat dari anyaman bambu berbentuk runcing di bawah, sedangkan pada Langseng aluminium modern terbuat dari aluminium pula. Di bagian bawah aseupan bambu diletakkan separuh batok kelapa yang dilubangi agar air tidak mengenai nasi/beras...
Suku Sunda di Tatar Pasundan: provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung dan wilayah barat Jawa Tengah (Banyumasan) Aseupan atau kukusan adalah suatu wadah untuk mengukus nasi atau makanan lain. Aseupan berbentuk kerucut dan terbuat dari bambu yang dianyam. Seperti halnya seeng, aseupan merupakan alat memasak makanan yang penting yakni untuk menanak nasi. Oleh sebab itu hampir di setiap dapur masyarakat Sunda selalu didapati aseupan. Sumber: Sucipto, Toto, Rosyadi, dkk,. 2000. Kebudayaan Masyarakat Sunda di Kabupaten Lebak. Bandung: Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya Jawa Barat. http://uun-halimah.blogspot.co.id/2009/11/aseupan-jawa-barat.html https://www.mangyono.com/2014/12/peralatan-masak-tradisional-indonesia-kukusan-atau-aseupan.html
Sanggul ciwidey adalah sanggul yang biasa dipakai oleh masyarakat Sunda. Sedangkan nama ciwidey adalah nama sebuah kota disebelah selatan kota Bandung. Pada masa kejayaan kerajaan Sumedang, bentuk sanggul ini dinamakan sanggul Pasundan/ sanggul kesundaan/ sanggul kebesaran yang dipakai oleh kaum bangsawan sampai rakyat biasa. Hingga sekarang sanggul ini tetap dipakai oleh berbagai kalangan hanya saja lebih dikenal dengan sanggul ciwidey. Dilihat dari bentuknya, masyarakat sunda mengidentikkan dengan huruf arab, yaitu huruf alif dan nun atau biasa dikatakan alif pakait sareng nun. Penggunaan sanggul ini diletak tepat ditengah kepala bagian belakang, dan bagian depan sanggul sampai batas tumbuh rambut/ hairline bagian bawah. Penataan bagian depan ada sunggaran bentuk bulat atau biasa disebut jabing. Dan menggunakan perhiasan berupa cucuk gelang, dari emas atau perak untuk kaum bangsawan dan terbuat dari tanduk biasa digunakan oleh masyarakat biasa. Aksesoris...
Dimana-mana Di kampung di kota Tos kakoncara Ku nikmat rasana Sampeu asalna Teu direka-reka Naon namina Duh matak kabita Peuyeum Bandung kamashur Pangaosna teu luhur Ku sadaya kagaleuh Sepuh jeung murangkalih Mangga cobian Bilih panasaran Peuyeum ti Bandung Henteu sambarangan Sumber: http://www.lagudaerah.xyz/peyeum-bandung/ https://www.youtube.com/watch?v=vOLMat8dNi0
Urang tuang colenak raos seger matak sehat kana awak pangaosna cukup ku sapuluh perak moal rugi ngaluarkeun eusi pesak Colenak dicocol enak anu ompong oge teurak mangga geura carobian colenak beuleum dadakan Colenak peuyeum Bandung katuangan sederhana istimewa cacah menak sagala pada misuka moal puyeng najan seep tilu piring Colenak dicocol enak kakoncara sabuana kaolahan urang Sunda warisan kolot baheula Sumber: https://baraya-pasundan.blogspot.co.id/2016/05/lirik-lagu-colenak-dicocol-enak.html https://www.youtube.com/watch?v=Dyahig4SHHM
Prasasti Cikapundung ditemukan warga di sekitar sungai Cikapundung Bandung hari Jumat (8 Oktober 2010). Batu prasasti bertuliskan huruf Sunda kuno tersebut diperkirakan berasal dari abad ke-14. Selain huruf Sunda kuno, pada prasasti itu juga terdapat gambar telapak tangan, telapak kaki, dan wajah. Hingga kini para peneliti dari Balai Arkeologi masih meneliti batu prasasti tersebut. Batu prasasti yang ditemukan tersebut berukuran panjang 178 cm, lebar 80 cm, dan tinggi 55 cm. Pada prasasti itu terdapat gambar telapak tangan, telapak kaki, wajah, dan dua baris huruf Sunda kuno bertuliskan “unggal jagat jalmah hendap” , yang artinya semua manusia di dunia akan mengalami sesuatu. Prasasti Cikapundung ini merupakan termasuk satu temuan baru di kawasan Bandung dari masa klasik, terutama ini juga terkait dengan (kerajaan) Padjadjaran. Beberapa ahli juga menemukan beberapa arca di sekitar Cikapundung yang berbeda dengan arca-arca klasik yang lainnya, dan disebut de...
Kebumen memiliki bermacam-macam kesenian tradisional asli. Selain Ebleg , Jemblung , Jamjaneng, dan Menthiet, kesenian tradisional asli Kebumen lainnya ialah Cepetan/Cepetan Alas. Kesenian Cepetan merupakan kesenian tradisional bergenre Sendratari. Kesenian ini berasal dari kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen. Cepetan Alas berasal dari dua kata : Cepetan (bahasa Jawa; kata dasarnya adalah Cepet, nama salah satu jenis mahluk halus di Jawa) dan Alas (bahasa Jawa yang berarti Hutan). Kesenian tradisional Cepetan muncul di kecamatan Karanggayam pada tahun 1943, ketika Jepang berkuasa di Indonesia. Kesenian ini dipopulerkan oleh Lauhudan, seorang tokoh dari Karanggayam. Sendratari ini menggambarkan sebuah peristiwa pembukaan lahan pemukiman di daerah Karanggayam. Alkisah pada masa Jepang berkuasa di Indonesia, rakyat mengalami penderitaan baik sandang, pangan, dan papan yang luar biasa. Hal ini dialami juga oleh masyarakat Karanggayam....