Tarian bengberokan adalah kesenian penolak bala yang hampir mirip dengan kesenian barongsai dari Tiongkok. Pada awalnya tari ini dilakukan sebagai bagian dari upacara ruwatan dalam menanggulangi pageblug (epidemi penyakit), menempati rumah baru, dll. Namun, saat ini pertunjukan burokan lebih banyak dipakai dalam memeriahkan pesta khitanan atau perkawinan. Selain itu tari Bengberokan dimainkan juga pada upacara Ngunjung Buyut, yaitu upacara untuk menghormati arwah leluhur di pekuburan desa-desa tertentu. Pertunjukan berokan ini sangat populer di wilayah Cirebon dan Indramayu. Pada awalnya dilakukan sebagai bagian dari upacara ruwatan dalam menanggulangi pageblug (epidemi penyakit), menempati rumah baru, dll. Namun demikian, dewasa ini pertunjukan burokan lebih banyak dipakai dalam memeriahkan pesta khitanan atau perkawinan. Bengberokan dimainkan juga pada upacara Ngunjung Buyut, yaitu upacara untuk menghormati arwah leluhur di pek...
Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, Keraton Kasepuhan menggelar tradisi dugdag. Tradisi ini bukan hanya biasa dilaksanakan akhir Syaban saja, tetapi akan terus berlangsung tiap hari sepanjang bulan Ramadhan hingga memasuki bulan Syawal nanti. Dugdag adalah menabuh beduk bertalu-talu menjelang petang. Disaksikan warga sekitar di area Langgar Agung Keraton Kasepuhan Cirebon. Setelah salat asar, Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat memulai tradisi dugdag. Dugdag ditabuh merupakan tanda-tanda sudah masuk bulan suci Ramadan. Di tengah berkembangnya alat komunikasi, beduk masih menjadi salah satu alat tradisional yang bermanfaat untuk warga sekitar. Tradisi dugdag sendiri mempunyai arti berbeda dari memukul bedug biasa. Bunyinya yang bertalu-talu dan dimainkan lebih lama dari memukul bedug biasa dengan waktu hingga mencapai 1 sampai 3 jam. Tradisi ini sering dipakai para wali untuk menandakan waktu masuk shalat, begitupun dugdag ini dilaksana...
Upacara Adat Badirian Pengantin Tebu merupakan salah satu upacara adat yang biasa dilaksanakan oleh salah satu satu masyarakat di Jawa Barat, tepatnya di daerah Pabrik Gula Jatiwangi dan Kadipaten Kabupaten Majalengka. Upacara adat ini biasa diselenggarakan pada Bulan April/Mei Sebagai rasa syukur atas hasil penanaman tebu yang diperoleh, selain itu sebgai simbol permohonan berkah dan keselamatan untuk memproses (menggiling) tebu menjadi gula, dan mohon berhasil lagi di masa mendatang. Dalam melaksanakan upacara adat ini atau lebih popular di kalangan masyarakat dengan panggilan “Pesta kebun tebu” ini tampaknya telah melekat dan menjadi memori tersendiri bagi petani tebu dan masyarakat sekitar Pabrik Gula. Selain dimeriahkan oleh para karyawan pabrik gula dan masyarakat setempat, pest atau upacara adat ini pula dimeriahkan oleh puluhan pedagang mainan, pakaian, dan makanan yang menggelar dagangannya, baik di sekitar pabrik hingga ke halaman...
Tarompet penca merupakan alat tiup yang memiliki fungsi sebagai pembawa melodi lagu dalam pertunjukan kendang penca/pencak silat. Selain itu alat tiup ini sering digunakan juga dalam pertunjukan seni reak, kuda renggong, benjang, reog dan lain-lain. Instrumen yang termasuk ke dalam jenis aerophone ini memiliki empat bagian (1) Empet sebagai sumber suara, (2) Palet sebagai tempat menyimpan atau meletakan empet, (3) suling bagian yang memiliki tujuh lubang dan berfungsi sebagai pengatur nada, (4) lawong sebagai pengeras suara. Bahan untuk membuat empet berasal dari daun kelapa kering yang terdiri dari tiga lapis dan di tengahnya terdapat tabung untuk suara dari bulu ayam atau bebek. Bahan yang digunakan untuk palet, suling dan lawong berasal dari kayu. Kayu yang biasa digunakan yaitu jati, mahoni, sono keling, dan lain-lain. laras atau nada yang dihasilkan oleh tarompet yaitu salendro, pelog, madenda (pentatonis) dan diatonis.
Sebuah cerita yang tak banyak orang mengetahui tentang 7 sumur keramat yang alkisah, seorang Auliya atau wali Allah asal Cirebon Mbah Raden Ujud Beji bersemadi meminta kepada yang Kuasa untuk dikeluarkan air dari tanah, untuk mengairi sawah-sawah. Alhasil keluarlah air dari sumber-sumber air tersebut yang terletak di, 1. Sumur ke 1 di Jalan Kopo Beji, Depok 2. Sumur ke 2 di belakang Masjid Hidayatullah RT 5 RW 1 Beji, Depok 3. Sumur ke 3 di Jalan Pulo Jaya 4. Sumur ke 4 di sebelah TPU Keramat Beji 5,6,7 di dalam kompleks Masjid Nurussalam Sumber https://m.detik.com/news/berita/d-3399179/asal-usul-nama-beji-dan-kisah-7-sumur-keramat-di-depok
Basek (Bambu Gesek) Alat musik Basek yang dibuat dari bambu wulung ini diciptakan oleh Joko Suranto. Merupakan alat musik bambu yang dimainkan dengan digesek diciptakan oleh Seniman yang berasal dari Depok. Joko telah menggeluti Basek ini sejak tahun 1996. Saat ini alat musik dengan panjang sekitar 75 cm tersebut telah memiliki empat model dengan aneka variasi guna menarik perhatian, baik sebagai benda seni maupun sebagai benda hias atau souvenir dari bahan bambu wulung. Hasil kreatifitas tersebut telah melalui uji coba dalam pentas di berbagai tempat dan acara. Aneka Jenis Musik dari klasik hingga pop dapat dimainkan oleh Joko dengan baik, dari irama lembut menyayat hingga cepat dan dinamis dalam berkolaborasi dengan alat musik guitar. Bambu Gesek memang mirip dengan alat musik Biola dan Rebab, memiliki tiga buah senar, dimainkan dengan cara menggesek, namun memiliki nada dasar yang berbeda dari keduanya, dan Basek berada di antara keduanya, sehingga suara dan nadanya mampu menyes...
Oom Swastiastu Namo Buddhaya Hai Warga Negara Indonesia, pecinta budaya. Kembali lagi bersama saya Erica yang akan menyalurkan ilmu kepada kawan semua nih, dan yang pastinya jangan cepat bosan yah. Oke langsung saja, kawan-kawan pernah main ke wilayah Jawa Barat atau memang tempat tinggalnya di Jawa Barat? kalo memang tinggal dan pernah main, kalian udah pernah lihat belum upacara yang dilakukan masyarakat setempat. Upacara tidak hanya di sekolah saja ya, hari senin disuruh berdiri kalau terlambat tidak boleh masuk. Ya, itu aku pernah mengalaminya kawan, jangan ditiru ya. Upacara yang dilakukan masyarakat setempat biasanya disebut dengan ritual yang dipimpin oleh kepala suku. Upacara Adat istiadat muncul dan tumbuh yang asalnya diwariskan leluhurnya (nenek moyang) pada masyarakat Sunda yang masih dilestarikan dan menjadi pedoman bagi kehidupan sosial masyarakatnya. Dalam adat istiadat Sunda, berbagai macam upacara adat yang bersifat ritual dan spiritual dan men...
Tradisi Unik Ngaliwet dari Sunda ndonesia kaya akan tradisi yang unik yang harus kita pelihara terus sampai kapanpun. Tradisi yang unik yang satu ini adalah tradisi dari Jawa Barat atau biasa kita sebut Sunda. Salah satu tradisi unik dari provinsi ini adalah Ngaliwet . Ngaliwet berarti memasak nasi liwet, nasi yang hanya ditanak sekali dan dicampur dengan rempah-rempah yang membuat nasi ini lebih beraroma dan enak. Tradisi unik ini tidak hanya acara makan bersama tapi ada beberapa ritual didalamnya. Ada ritual masak bersama, mulai dari patungan biaya, membeli bahan makanan atau menyumbang bahan makanan mentah untuk dimasak. Ngaliwet sudah menjadi tradisi orang sunda yang telah lama ada. Hampir setiap akhir pekan terutama para remaja mengadakan acara ngaliwet . Tidak tahu sejak kapan tradisi Ngaliwet ini sudah berlangsung. Biasanya para remaja mengadakan acara Ngaliwet pada saat malam minggu atau pada saat kumpul-kumpul bersama teman-teman. Da...
Karinding merupakan salah satu alat musik tiup tradisional Sunda . Ada beberapa tempat yang biasa membuat karinding, seperti di lingkung Citamiang, Pasirmukti , ( Tasikmalaya ), Lewo Malangbong , ( Garut ), dan Cikalongkulon ( Cianjur ) yang dibuat dari pelepah kawung (enau). Di Limbangan dan Cililin karinding dibujat dari bambu , dan yang menggunakannya adalah para perempuan , dilihat dari bentuknya saperti tusuk biar mudah ditusukan di sanggul rambut . Dann bahan enau kebanyakan dipakai oleh lelaki, bentuknya lebih pendek biar bisa diselipkan dalam wadah rokok. Bentuk karinding ada tiga ruas. Cara Memainkan Karinding disimpan di bibir, terus tepuk bagian pemukulnya biar tercipta resonansi suara. Karindng biasanya dimainkan secara solo atau grup (2 sampai 5 orang). Seroang diantaranya disebut pengatur nada atau pengatur ritem. Di daerah Ciawi , dulunya karinding dimainkan bersamaan takokak (alat musik bentuknya mirip daun). Secara konvensional menurut penut...