Hai Warga Negara Indonesia, pecinta budaya. Kembali lagi bersama saya Erica yang akan menyalurkan ilmu kepada kawan semua nih, dan yang pastinya jangan cepat bosan yah. Oke langsung saja, kawan-kawan pernah main ke wilayah Jawa Barat atau memang tempat tinggalnya di Jawa Barat? kalo memang tinggal dan pernah main, kalian udah pernah lihat belum upacara yang dilakukan masyarakat setempat. Upacara tidak hanya di sekolah saja ya, hari senin disuruh berdiri kalau terlambat tidak boleh masuk. Ya, itu aku pernah mengalaminya kawan, jangan ditiru ya. Upacara yang dilakukan masyarakat setempat biasanya disebut dengan ritual yang dipimpin oleh kepala suku.
Upacara Adat istiadat muncul dan tumbuh yang asalnya diwariskan leluhurnya (nenek moyang) pada masyarakat Sunda yang masih dilestarikan dan menjadi pedoman bagi kehidupan sosial masyarakatnya. Dalam adat istiadat Sunda, berbagai macam upacara adat yang bersifat ritual dan spiritual dan mencakup di dalam setiap bidang kehidupan sosial baik daur hidup manusia, pertanian, sunatan, perkawinan dan lain sebagainya. Tujuan dari semua itu adalah sebagai ungkapan syukur dan permohonan kepada Tuhan atas keselamatan dan kesejahteraan. Berikut adalah macam-macam upacara adat Sunda :
1. Upacara Adat Seren Taun
Upacara Seren Taun adalah upacara adat khas tradisional Jawa Barat dimana upacara adat ini intinya adalah mengangkut padi (ngangkut pare) dari sawah ke leuit (lumbung padi) dengan menggunakan pikulan khusus yang disebut rengkong dengan diiringi tabuhan musik tradisional. Selanjutnya diadakan riungan (pertemuan) antara sesepuh adat/pemuka masyarakat dengan para pejabat pemerintah setempat. Upacara Seren Taun membawa hasil tani sebagai permohonan syukur kepada Tuhan, Kehadiran pejabat setempat adalah untuk menyampaikan berita gembira mengenai keberhasilan panen (hasil tani) dan kesejahteraan masyarakat yang dicapai dalam kurun waktu yang telah dilalui. Salah satu ciri khas di dalam upacara ini adalah dengan prosesi seba atau dapat diartikan semacam menyampaikan segala hasil tani yang telah dicapai untuk dapat dinikmati oleh pejabat-pejabat setempat yang diundang untuk menghadiri acara tersebut. Salah satu tujuan upacara adat ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas keberhasilan dan perlindungan selama masa tani serta sebagai sebuah permohonan agar di masa kedepan na dapat emmperoleh hasil tani yang lebih baik lagi. Upacara Sereh Taun ini dapat kita jumpai di Kasepuhan Sirnarasa Cisolok, Sukabumi Selatan; Cigugur-Kuningan.
2. Upacara Adat Pesta Laut
Upacara Adat Pesta Laut ini biasanya diselenggarakan di daerah Jawa Barat seperti Pelabuhan Ratu (Sukabumi) dan Pangandaran. Upacara ini dimaksudkan sebagai bentuk ucapan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala hasil laut yang diperoleh oleh para nelayan, juga di tujukan sebagai permohonan keselamatan agar para nelayan selalu diberi keselamatan dan hasil laut yang melimpah. Di dalam upacara tersebut perahu-perahu nelayan dihiasi berbagai ornamen berwarna-warni yang dinaiki oleh para nelayan dan diberi sesajen di atasnya. Yang unik di dalam acara ini adalah para nelayan menghadiahkan kepala kerbau yang sudah dibungkus kain putih kepada penguasa laut sebagai penolak bala. Pesta Laut ini diadakan setahun sekali dan menjadi salah satu daya tarik pariwisata bagi masyarakat.
3. Upacara Sepitan/Sunatan
Upacara sunatan/khitanan dilakukan dengan maksud agar alat vital pengantin sunat menjadi bersih dari segala kotoran. Dalam kepercayaan Agama Islam, seorang anak yang telah melaksanakan ritual sunatan berarti telah melaksanakan salah satu syarat sebagai umat Islam. Bagi kaum perempuan, Upacara Sepitan dilaksanakan pada saat anak itu berusia bayi agar tidak malu. Dalam tatacara adat, pelaksanaan upacara ini pada laki-laki dilakukan saat menginjak umur 6 tahun. Dalam Upacara Sunatan, selain mengundang paraji sunat, juga mengundang para kerabat dan tetangga pengantin sunat.
Pada jama dahulu (sebelum adanya kemajuan tekhnologi kedokteran) upacara sunatan dilaksanakan pagi-pagi sekali dengan cara anak yang akan disunat dimandikan atau direndam di dalam kolam hingga menggigil. Setelah menggigil lalu anak tersebut dipangku dan di bawa ke paraji sunat untuk di lakukan proses sunat. Diantara para tamu yang datang untuk menyaksikan proses ini membawa berbagi tetabuhan, ayam untuk disembelih, petasan dan lain sebagainya sambil melantunkan Marhaban kepada Tuhan. Pada masyarakat di pedesaan, setelah prosesi sunatan ini selesai diselenggarakan hiburan dan acara-acara rakyat.
4. Upacara Tingkeban
Upacara Tingkeban adalah upacara yang diselenggarakan pada saat seorang ibu mengandung 7 bulan. Upacara ini dimaksudkan sebagai bentuk permohonan atas keselamatan bagi sang bayi dan ibu yang melahirkan. Tingkeban sendiri berasal dari kata tingkeb yang memiliki arti tutup, maksudnya sang ibu yang sedang mengandung selama 7 bulan tidak boleh bercampur dengan suaminya hingga empat puluh hari sesudah persalinan dan sebagai tanda agar sang ibu tidak bekerja terlalu berat karena bayi yang dikandung sudah besar. Hal ini diperlukan untuk menghindari segala hal buruk yang tidak diinginkan. Didalam upacara ini, biasanya diadakan pengajian yang dilakukan dengan membaca ayat-ayat suci Al-Quran. Disamping membaca ayat-ayat suci, juga dipersiapkan peralatan yang diperlukan dalam upacara memandikan ibu hamil dan yang terutama adalah menyediakan Rujak Kanistren yaitu rujak yang terdiri dari 7 macam buah-buahan. Prosesi upacara ini adalah sang ibu yang sedang hamil dimandikan oleh 7 orang keluarga dekat dengan air kembang 7 rupa. Pada guyuran terakhir dimasukan belut hingga mengenai perut ibu hamil, hal ini dimaksudkan agar nantinya di dalam proses kelahirannya dapat berjalan lancar dan tanpa ada hambatan.
Dan, Masih banyak lagi upacara adat istiadat dari Jawa Barat. Hanya itu saja yang saya tahu dan memberikan ilmu bermanfaat kepada kawan-kawan. Buat kalian yang masih merasa ada yang kurang dari pemaparan diatas, silahkan disunting. Kita sama-sama belajar mengenai kebudayaan Indonesia. Oke, saya Erica pamit undur diri Terimakasih atas semuanya. Sampai Jumpa Lagi. Shaloom
Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...
Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...
Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...
Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...
Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...