Diceritakan pada zaman dahulu pulau Jawa masih dalam keadaan bergoyang-goyang selalu berpindah-pindah menurut arus lautan. Dalam usaha untuk membuat pulau Jawa tetap tinggal di tempatnya Batara Guru memerintahkan kepada para dewa untuk memotong puncak gunung Mahameru di India dan memindahkannya ke Pulau Jawa sebagai bahan pemberat. Akhirnya puncak Mahameru berhasil dipotong dan kemudian dibawa ke pulau Jawa diletakkan di bagian barat. Tidak diduga akibatnya pulau Jawa menjadi miring ke arah barat. Kemudian dipindahkan ke arah timur yakni di tempat yang kini dikenal sebagai gunung Semeru namun tetap saja bergoyang-goyang. Hal ini disebabkan pemindahan puncak Mahameru dari barat ke timur beberapa bagian berceceran sepanjang jalan yang dilaluinya. Ceceran-ceceran tersebut kemudian menjadi gunung-gunung yang terkenal di Jawa. Karena kesalnya para dewa kemudian memotong puncak Semeru dan melemparkannya ke tempat lain. Potongan p...
Tahukah anda tempat wisata Air Terjun Sedudo yang berada di kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur? tempat wisata itu terdapat dipegunungan gunung wilis, tempatnya begitu asri, sejuk bahkan dingin yang bisa dijadikan jujukan untuk berwisata untuk menghilangkan kepenatan setelah beraktivitas. Jalan menuju tempat wisata itu juga cukup mudah dan mulus, namun harus melalui jalan yang menanjak dan curam, untuk itu harap berhati-hati bila ingin berkunjung kesana. Air terjun Sedudo juga diangap sebagai tempat yang sakral (wingit), dan setiap tempat yang sakral biasanya selalu ada kisah atau legendanya, bagaimana kisah air terjun sedudo, inilah Layar Baru yang telah mendapatkan kisah tersebut dari sumber yang dapat dipercaya di taman wisata air terjun Sedudo. Air terjun Sedudo yang berada di ketinggian 1.438 meter di atas permukaan laut (dpl) di sisi timur kawasan Gunung Wilis dengan ketinggian air terjun sekitar 105 meter...
Dahulu, sekitar awal abad ke-15, di mana Kerajaan Majapahit berpusat di Kediri di bawah kepemimpinan Raja Bhre Wijaya atau dikenal dengan sebutan Brawijaya. Bersamaan dengan kejayaan Raja Brawijaya itu, di sebuah desa kecil di lereng Gunung Kelud hiduplah seorang perempuan bernama Nyai Anjarini. Perempuan yang memiliki paras cantik itu hidup bersama seorang putranya yang terlahir dengan segala kesempurnaan, baik fisik dan jiwanya. Konon, anak itu tumbuh menjadi pemuda yang gagah dan ganteng, bernama Jaka Papak. Hanya saja, Papak terlahir tanpa kehadiran seorang ayah, pasalnya Nyai Anjarini saat menggandung Jaka Papak sudah ditinggalkan oleh ayahnya. Tidak mengherankan karena ketampanan Jaka Papak membuat hati Nyai Anjarini serba kuatir atas keselamatan putranya. "Anakku, jangan pergi jauh-jauh, di luar sana udaranya dingin, nanti bisa jatuh sakit," tutur ibunya setiap kali Papak hendak bermain bersama teman-teman sepermainannya. "Iya ibu, Papak hanya bermain di bawah pohon mang...
Legenda Sendang Tawun Ngawi Jatim (Duk Beji) By rico | Jun 23, 2014, Published In Featured , Kabupaten Ngawi , News | 0 comments (Legenda Sendang Tawun Ngawi Jatim (Duk Beji) ) Taman wisata pemandian Tawun, terletak di Desa Tawun Kec. Kasreman Kab. Ngawi sekitar 7 Km dari pusat kota kearah timur, yang sebagian besar penduduknya adalah Petani dengan jumlah 10 Dusun, antara lain Dsn Tawun 1 sampai 4, kemudian Mencon, Beton, Bugel, Konten, Pucang dan terakhir Dusun “Dari”. Kisah berawal pada abad 15. Konon Ki Ageng Tawun (biasa juga di sebut Ki Ageng Mentaun) menemukan Sendang ( Mata Air) yang kemudian diberi nama Sendang Tawun dan Ki Ageng Tawun kemudian menetap disana dan dikaruniai 2 orang anak yaitu Raden Lodrojoyo dan Raden Hascaryo. Sementara kedua putranya mempunyai kegemaran yang berbeda. Raden Lodrojoyo lebih suka bertani. Sedang Raden Hascaryo lebih condong be...
Jika sampai sekarang puncak Gunung Lawu dianggap keramat oleh rakyat Magetan dan sekitarnya, memang beralasan. Karena menurut kepercayaan, yang menguasai puncak Lawu adalah keturunan Raja Brawijaya VII. Ketika masih muda Raja Brawijaya sebenarnya bernama Raden Damarwulan. Damarwulan ini raja terakhir kerajaan Majapahit yang bergelar Raja Brawijaya ke 7. Adapun puteranya yang nomor lima bernama Raden Bondan Gugur. Raden Bondan Gugur inilah sebenarnya yang sampai sekarang ini membayangi puncak Gunung Lawu. Saudara Raden Bondan Gugur yang bernama Raden Patah berada di Bintara atau Demak. Jadi Raden Patah adalah yang memerintah di Demak Bintara. Raden Patah kemudian mengambil gelar Raden Jimbuningrat. Lazim juga disebut sebagai Babah Patah. Raden Patah inilah yang menyebar luaskan ajaran agama Islam. Apakah sebabnya Raden Bondan Gugur bertempat di puncak gunung Lawu? Sebab musababnya ialah karena pada waktu itu terjadi perang antara Majapahit dengan Adipati Bojonegara atau Cepu....
abupaten Pacitan terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo di utara, Kabupaten Trenggalek di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah) di barat. Sebagian besar wilayahnya berupa pegunungan kapur, yakni bagian dari rangkaian Pegunungan Kidul. Banyak cerita, mitos, dan legenda yang muncul terkait sejarah dan asal usul pacitan ini. Meskipun demikian, beberapa mitos dan legenda yang ada ini saling berkaitan dan memiliki sisi historis yang kuat. Untuk redaksi Portal Pacitan .com mencoba untuk mengungkap dan memberikan referensi terkait Fakta Sejarah dan Asal - Usul Nama Pacitan . Asal - Usul Nama Pacitan D idalam berbagai sumber yang ada tentang fakta sejarah Pacitan , disampaikan bahwa asal nama Pacitan berasal dari bahasa Jawa, Pacewetan, Pace dan Wetan. Pace adalah salah satu nama buah, sedangkan wetan adala...
Syahdan tersebutlah seorang pemimpin dusun yang bijaksana. Ki Rangga namanya. Wajahnya cerah memancarkan kearifan dan kebersihan hatinya. Tutur sapanya lembut. Di bawah pengayoman ki Rangga, penduduk dusun itu, Dusun Banjarsawah hidup makmur, sejahtera dan damai. Sawah ladang menghijau. Hasil panen selalu melimpah. Ki Rangga memiliki dua orang istri yang masing-masing memberikannya dua anak laki-laki yang usianya tidak terpaut jauh, hanya dalam hitungan bulan. Dari istri pertama, ia beri nama sama dengan namanya, Rangga. Dalam bahasa Kawi Rangga bermakna bunga, sedangkan dalam bahasa Sansekerta berarti pangkat pamong praja. Ki Rangga memang berharap anak bungsunya kelak menjadi pemimpin yang menerbarkan semerbak wangi laksana bunga. Sedangkan dari istri keduanya, ia beri nama Jalu. Ki Rangga berkeinginan adik lain ibu Rangga ini kelak tumbuh menjadi laki-laki yang kuat dan tajam seperti taji ayam jago sehingga mampu memberantas kejahatan. Di suatu malam, setelah mengajar beb...
Kisah ini diawali dari runtuhnya Kerajaan Majapahit oleh Senapati Jimbun atau Raden Patah yang kala itu memerintah Kerajaan Demak Bintoro. Raden Patah menurut versi Babad Tanah Jawi adalah putra Prabu Brawijaya V raja terakhir kerajaan majapahit, dari seorang selir tionghoa yang bernama Siu Ban Ci. Pada masa-masa terakhir kejayaan Majapahit dipenuhi dengan berbagai pemberontakan salah satunya ialah pemberontakan Arya Damar Bupati Palembang kepada Kerajaan Majapahit, (Dalam versi babad tanah jawi, Arya Damar adalah ayah angkat Raden Patah). Pemberontakannya dapat digagalkan, kemudian Raden Patah diminta untuk menggantikan Arya Damar sebagai Pemimpin Palembang namun raden patah menolak dan melarikan diri kepulau jawa bersama Raden Kusen. Ilustrasi Dewi Rengganis diiringi Dayang-dayang Pada Pagelaran Pawai Budaya Kab. Situbondo - Jatim Sesampainya dipulau Jawa Raden Patah b...
Joko Sambang adalah putra tunggal dari seorang Lurah (Kepala desa) yang bernama Bintoro dan seorang ibu yang bernama Sutina di desa Beji Gondanglegi – Pasuruan. Lurah ini berjuang melawan government bersama sorang Sekdes (bhs Jawa : Carik) yang bernama Wicaksono. Mereka melawan government karena menolak perintah mengirimkan penduduknya untuk bekerja membuat kali dan jembatan Porong, dengan alasan desanya jauh dari areal kali Porong, dan untuk melindungi penduduknya mereka rela dihukum dan di jebloskan kepenjara, sementara itu istrinya Lurah Bintoro yang bernama Sutina yang kondang karena kecantikan parasnya memang amat sayang untuk ditinggal di rumah sendirian, hal ini diambil kesempatan oleh para Lurah desa-desa sekitarnya untuk mendekatinya, termasuk Lurah Panderejo yang bernama Bargowo dan cariknya yang bernama Abi Lowo, mereka ini melakukan keinginannya dengan segala cara, termasuk menghasut government untuk memaksa Lurah Bintoro memperkerjakan penduduknya ke Kali Porong...