Selain terkenal sebagai Kota Kembang, Bandung juga terkenal akan beragam kuliner tradisionalnya yang lezat. Salah satu camilan khas Bandung ini mungkin tidak sepopuler batagor, seblak, atau bakso cuanki di kalangan anak muda, tetapi rasanya tak kalah nikmat. Kudapan ini bernama opak linggar. Diberi nama demikian karena opak ini diproduksi massal di Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Selalin memproduksi opak, warga di desa tersebut juga memproduksi camilan lainnya, yakni rangginang dan kolontong. Camilan berbentuk bundar dengan diameter kurang lebih 5 cm ini berbahan dasar tepung beras. Berbeda dengan kerupuk yang berbahan dasar tepung tapioka. Opak juga ada di beberapa daerah lainnya, namun opak linggarlah yang paling gurih dan renyah. Hal ini dikarenakan proses pembuatannya yang masih serba tradisional. Mulai dari penumbukan berasnya yang masih menggunakan lesung hingga pembakarannya yang menggunakan arang. Proses tanpa m...
Kota Bandung memang terkenal akan wisata kulinernya. Hampir semua makanan dari seluruh Indonesia bisa kamu temukan di kota ini. Tempat makan bernuansa Sunda tentunya ada di sepanjang Kota Bandung. Ayam goreng, ikan bakar, kangkung, dan yang selalu menjadi pendamping untuk makanan Sunda tentunya adalah "Sayur Asem". Kalian pasti tau kan sayur asem? Nah, sebelumnya, ternyata sayur asem itu ada beberapa jenis. Ada Sayur Asem Sunda, Jakarta, juga Jawa. Kali ini akan dibahas sayur asem yang berasal dari Kota Kembang, alias Kota Bandung. Apa sih perbedaan masing-masing sayur asem? Berikut beberapa perbedaannya, Kuahnya (ada yang bening, juga ada yang lebih keruh). Kalau sayur asem Sunda, kuahnya lebih keruh, karena lebih banyak menggunakan rempah-rempah. Isinya. Sayur asem Sunda punya isi kacang tanah, labu siam, jagung manis, melinjo, kacang panjang, cabe hijau, lengkuas, daun salam dan air asam. Walaupun kedengarannya rumit, namun sebenarnya membuat sayur ase...
Sapintrong adalah suatu permainan yang memiliki pemain minimal 3 orang. Sapintrong memiliki kesamaan seperti lompat tali, tetapi bedanya adalah tali yang digunakan dibuat dari karet gelang yang disambung-sambung sampai panjang. Cara bermain sapintrong terbilang simpel, 2 pemain bertugas untuk memegang dan mengayunkan tali sedangkan 1 orang berusaha untuk loncat di atas tali tersebut. Sapintrong biasanya dimainkan oleh anak-anak muda mulai dari sd, smp, dan sma untuk mengisi waktu luang. Kebiasaan bermain sapintrong ini sudah menjadi kebiasaan bagi anak-anak dalam mengisi waktu luang di daerah pedesaan. Anak-anak yang bermain sapintrong di waktu luang biasanya bermain di saat waktu istirahat di sekolah atau setelah pulang sekolah. Sapintrong biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan karena mereka relatif lebih lincah saat bermain sapintrong. Salah satu contoh tempat yang masih bermain permainan tradisional adalah di daerah Ciparay, desa Pangauban. Permainan tradisional sepe...
Kalau orang Malang punya pecel, orang Bandung juga punya loh makanan sejenis yaitu Lotek. Makanan tradisional yang satu ini cukup digemari oleh masyarakat Jawa Barat, khususnya Bandung. Eksistensi makanan daerah yang satu ini masih cukup tinggi, hal ini dapat dibuktikan dengan mudahnya menemukan Lotek di daerah Bandung. Masih banyak penjual lotek yang dapat kita jumpai di pinggir jalan, pasar, maupun beberapa kawasan perbelanjaan yang mempunyai pujasera. Harga Lotek yang cukup bersahabat pun membuat makanan ini cukup digemari di seluruh kalangan masyarakat. Tak jarang orang juga menyamakan lotek dengan ketoprak dan gado-gado , karena secara kasat mata kedua makanan tersebut menunjukkan banyak kemiripan. Namun jika kita telaah lebih jauh, ternyata masing-masing makanan tersebut mempunyai keunikannya masing-masing. Seperti karedok misalnya, meskipun sama-sama berasal dari wilayah Jawa Barat, karedok dan Lotek mempunyai perbedaan yang terletak pada sayurannya. Karedok menggun...
Di sebuah wilayah di kota Bandung terdapat suatu tradisi membuat cangkang ketupat, tepatnya di Jalan Caringin, Gang Blok Kupat II. Cangkang ketupat dibuat dari daun kelapa yang masih muda kemudian disimpul dan dianyam sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah kubus seperti ketupat-ketupat yang seringkali kita lihat saat Lebaran. Tradisi ini sudah terbentuk sejak lama dan turun-temurun sehingga hampir semua warganya dari tua sampai muda berprofesi sebagai tukang pembuat cangkang ketupat. Ada yang menjadikannya pekerjaan tetap, ada pula yang hanya menjadikannya sebagai perkerjaan sampingan. Ini merupakan sebuah pekerjaan yang menarik karena dibutuhkan ketekunan, keahlian, dan ketelitian dalam membuat cangkang ketupat. Satu orang bisa membuat cangkang ketupat sebanyak 1000 buah setiap harinya, kemudian dijual kepada tukang kupat tahu dan diedarkan ke pasar-pasar tradisional di kota Bandung. Jika dahulu mereka harus berkeliling dan menawarkan cangkang ketupat buatan mereka ke...
Gending karesmen atau biasa dikenal dengan istilah opera sunda, rinenggasari, dramaswara, atau setra karesemen merupakan seni pertunjukan berupa drama yang memiliki keunikan dialognya ditembangkan atau dikawihkan (dinyanyikan) sambil diiringi dengan karawitan. Karawitan adalah alat musik tradisional khas Sunda. Singkatnya, dialog para pemainnya disampaikan melalui nyanyian, seperti pada pertunjukan opera. Tema yang biasanya diangkat dalam gending karesmen adalah dari cerita pantun sunda, cerita rakyat, berupa legenda, atau cerita lainnya yang ada di tatar bumi pasundan ini. Sebagai contoh, cerita Sangkuriang, Si Kabayan, dan Lutung Kasarung dapat diangkat dan diperankan dalam pertunjukan ini. Bahkan pada tahun 2013 lalu, pertunjukan gending karesemen "Si Kabayan" sempat ditampilkan kembali di Teater Terbuka Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat dalam rangka Program Aktivasi Taman Budaya se-Indonesia. Aktor yang berperan dalam gending karesemen selain harus pandai...
Bukan hal yang mengherankan jika tanah Pasundan penuh dengan karya, terutama dalam bidang musik. Salah satu tokoh yang berperan besar dan turut menyumbang ide dalam bidang musik di daerah Jawa Barat adalah Drs. Danny Setiawan yang sempat menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2008. Beberapa karya yang ia ciptakan adalah Lagu Bandung Bermartabat dan Sauyunan. Kali ini, saya akan membahas tentang Lagu Sauyunan yang di ciptakan pada tahun 2003, lagu ini diciptakan dengan latar belakang Bapak Danny yang bercita-cita untuk membangun Jawa Barat bersama masyarakat walaupun pada saat itu beliau tampak ragu dan resah dalam menjabat sebagai Gubernur, tentunya karena tugas sebagai Gubernur pun tidak semudah itu. Namun, melalui lagu ini beliau berhasil mengumpulkan semangat dan mengajak masyarakat Jawa Barat untuk turut serta mingkatkan kualitas Jawa Barat sebagai salah satu provinsi terpadat di Indonesia. Simak lirik lagu Sauyunan dibawah ini: ...
Setiap daerah memiliki bentuk tradisi pernikahannya masing-masing. Walau dengan menggunakan bentuk dan cara penyampaian yang berbeda, namun inti dari tradisi itu tetaplah sama, yaitu sebagai pelengkap dan penyempurna prosesi pernikahan di daerah tersebut. Setidaknya itulah yang dipercaya oleh para penganutnya. Sama halnya dengan Ngabesan. Ngabesan merupakan sebuah tradisi Sunda dimana pihak sang mempelai pria dan keluarga menyambangi tempat tinggal keluarga sang mempelai wanita sebagai bentuk dukungan moril terhadap pernikahan mereka. Tak hanya itu saja, tetapi pihak keluarga sang mempelai pria pun biasanya membawa barang-barang kebutuhan rumah tangga dalam kondisi baru sebagai perlambang strata sosial dalam masyarakat. Hal ini biasa disebut dengan seserahan. Seiring zaman dimana Indonesia sendiri pun merasakan dampak dari globalisasi dan westernisasi dimana-mana, tradisi Ngabesan ini mulai memudar di beberapa daerah yang masih berada dalam Bogor. Namun masih ada daerah-daer...
Saat ini dikenal sebagai Masjid Raya Bandung, Masjid Agung Bandung merupakan bagian dari Catur Gatra pusat Kota Bandung. Catur Gatra memiliki arti "Empat Wujud", yang merupakan komponen utama bagi lingkungan pusat kota menurut konsep tata ruang alun-alun kota tradisional. Adapun keempat komponennya adalah: 1. alun-alun (lapang terbuka), 2. pendopo Kabupaten (bangunan istana raja), 3. tempat ibadah utama dengan bentuk dan ukuran bangunan yang monumental, dan 4. pasar sebagai pusat kegiatan ekonomi serta bertemunya kultur antarpenduduk kota. Masing-masing komponen memiliki makna dan fungsi khusus. Tempat ibadah dalam hal ini dimaksudkan sebagai pusat spiritual dan pendopo Kabupaten menjadi pusat kebudayaan dan sosial kemasyarakatan. Pasar Ciguriang yang juga seharusnya menjadi salah satu komponen, tak nampak pada tahun itu disebabkan kebakaran yang disengaja oleh Munada pada 30 Desember 1842. Hingga 1896, Bandung belum mempunyai pasar permanen. Terd...